PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR DI DESA SUKAWATI MELALUI KEGIATAN BELAJAR BAHASA JEPANG SEDERHANA DI MASA PANDEMI COVID-19

Authors

  • Gex Nitya Dwi Maretya Program Studi Sastra Jepang Fakultas Bahasa Asing Universitas Mahasaraswati Denpasar
  • Ni Luh Gede Meilantari, S.S., M.Hum., MBA Program Studi Sastra Jepang Fakultas Bahasa Asing Universitas Mahasaraswati Denpasar
  • Made Henra Dwikarmawan Sudipa, S.S., M.Hum Program Studi Sastra Jepang Fakultas Bahasa Asing Universitas Mahasaraswati Denpasar

Keywords:

kreativitas, bimbingan belajar, bahasa Jepang, bedah film, partisipatoris

Abstract

Adanya pandemi Covid-19 mengharuskan sekolah menerapkan sistem pembelajaran secara daring. Hal ini menyebabkan siswa kesulitan dalam mendapatkan ilmu secara maksimal. Selain itu, kurangnya kegiatan untuk meningkatkan kreativitas mengakibatkan anak cenderung memainkan telepon genggam, bermain game, dan menonton film. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pelatihan bahasa bagi siswa SD dan SMP yang mengalami kesulitan selama pembelajaran daring. Kegiatan ini dilaksanakan selama delapan hari dimulai tanggal 5 Maret 2021 sampai 5 April 2021. Peserta kegiatan merupakan siswa SD dan SMP berumur 11 sampai 14 tahun di Desa Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali. Metode yang digunakan adalah metode pendekatan partisipatoris dengan dukungan teknologi informasi menurut Tundjungsari (2011). Metode ini meliputi empat tahap, yaitu: 1) tahap komunikasi; 2) tahap edukasi; 3) tahap menyimak; dan 4) tahap diskusi. Tahap komunikasi dan edukasi dilakukan dengan memberikan bimbingan belajar tentang pelajaran di sekolah. Kemudian anak-anak juga diberikan pembelajaran bahasa Jepang dasar mengingat pulau Bali merupakan pulau destinasi wisatawan asing, salah satunya wisatawan Jepang. Pada tahap menyimak dan diskusi, anak-anak diajak menonton film bersama-sama dan melakukan diskusi untuk menentukan unsur intrinsik film. Kegiatan pengabdian dilakukan baik secara daring maupun tatap muka. Berdasarkan hasil kegiatan, dapat disimpulkan bahwa para siswa yang sebelumnya kesulitan memahami pelajaran menjadi terbantu melalui program bimbingan belajar. Siswa juga menjadi paham dan menaruh minat pada bahasa Jepang yang tidak pernah diajarkan sebelumnya. Siswa yang awalnya menonton film hanya untuk hiburan, sekarang bisa belajar menjadi lebih kritis dalam menyimak dan memahami makna dari sebuah film.

Downloads

Published

2022-01-12

Issue

Section

Articles