Optimalisasi Pengelolaan Lahan Kering melalui Pendekatan Agroekologi di Desa Nunbena
Keywords:
Lahan kering, berkelanjutan, pangan, ekologiAbstract
Pertanian berkelanjutan dengan pendekatan agroekologi adalah menekankan integrasi prinsip-prinsip ekologi ke dalam sistem pertanian untuk menciptakan sistem produksi pangan yang lebih tangguh dan berkelanjutan. Agroekologi mendukung pertanian berkelanjutan di lahan kering perlu pemahaman yang menyeluruh dan terintegrasi baik dari aspek tanah, air, iklim, jenis tanaman, dan serangga yang membentuk suatu ekosistem pertanian setempat. Tingkat keberagaman yang tinggi dengan memadukan berbagai jenis tanaman, pepohonan, hewan ternak, dalam suatu cara dan daur ulang yang bersifat saling melengkapi (symbiotic) dan menggunakan sebanyak mungkin sumberdaya hayati yang ada di lahan tersebut (on-farm resources) dan berupaya mengurangi penggunaan asupan-asupan dari luar (off-farm inputs) seperti pupuk dan bahan kimia buatan disamping menekankan pada penghematan penggunaan air. Melalui program Kosabangsa tahun 2024, beberapa kegiatan untuk mendukung ketahanan pangan dan keberlanjutan sistem pertanian dilakukan : 1) Pemanfaatan lahan pekarangan dengan system rumah pangan lestari (RPL); 2) Efisiensi penggunaan air dengan system irigasi tetes; 3) Pembangunan kebun agroforestry berbasis komuditi tanaman unggul
local; 4) Budidaya ikan dalam ember (Budikdamber); 5) Pembuatan pupuk organic padat dan cair. Penerapan model pertanian ekologi dengan system integrated farming (pertanian terpadu) yang menggabungkan berbagai sektor pertanian (tanaman dan perikanan) dengan teknologi konservasi telah memberikan solusi yang lebih holistik dalam meningkatkan ketahanan pangan dan ekonomi petani di Desa Nunbena.