SOSIALISASI PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) PADA RUMAH MASYARAKAT DENGAN SANITASI LINGKUNGAN YANG KURANG BAGUS DI DESA ABIANSEMAL DAUH YEH CANI
Kata Kunci:
3M PLUS, Pencegahan penyakit DBD, Sanitasi kurang bagusAbstrak
Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan di Desa Abiansemal Dauh Yeh Cani. Adapun permasalahan mitra yaitu kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap bahayanya penyakit DBD dan cara pencegahannya. Mitra kegiatan adalah masyarakat dengan sanitasi lingkungan rumah yang kurang bagus. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi penyakit yang sangat ditakuti di Indonesia. Lebih banyak usaha yang diperlukan dalam hal menghindari penyakit DBD. Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan cara memberikan sosialisasi tentang pencegahan DBD dengan metode 3M PLUS pada rumah masyarakat dengan sanitasi lingkungan yang kurang bagus serta membagikan bubuk abate untuk pencegahan perkembangbiakan jentik-jentik nyamuk. Lokasi yang dijadikan sasaran untuk sosialisasi yaitu beberapa rumah yang ada di enam banjar dinas yaitu Banjar Kedampal, Banjar Batanbuah, Banjar Tegal, Banjar Belawan, Banjar Banjaran, dan Banjar Sempidi. Adapun pengabdian masyarakat telah terlaksana dengan baik, lancar serta respon dari masyarakat sasaran sangat aktif dan menerima program yang dilaksanakan. Program ini terealisasi 100%, masyarakat lebih memahami informasi terkait pencegahan penyakit DBD.
Referensi
Ginanjar, G. 2008. Demam berdarah. PT Mizan Publika.
Kurniawati, R. 2020. Hubungan Faktor Pengetahuan Ibu Dengan Kejadian Obesitas Pada Anak Remaja. Journal of Character Education Society, 3(3): 563–570.
Nuryanti, E. 2013. Perilaku Pemberantasan Sarang Nyamuk Di Masyarakat. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 9(1): 15–23.
Sukesi, T.Y., Supriyati, S., Satoto, T.T. 2018. Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengendalian Demam Berdarah Dengue (Literature Review). Jurnal Vektor Penyakit, 12(2): 67–76.
Wahyono, T.Y.M., MW, O. 2016. Penggunaan Obat Nyamuk Dan Pencegahan Demam Berdarah Di DKI Jakarta Dan Depok. Jurnal Epidemiologi Kesehatan Indonesia, 1(1): 35–40