PEMBERDAYAAN UMKM JAJANAN KLEPON DESA TUNJUK DENGAN PENDAMPINGAN BRANDING LOGO USAHA DAN PEMASARAN PRODUK

Abstrak

Adanya pandemi Covid-19 selama beberapa tahun belakangan nyatanya mampu memberi dampak cukup parah pada sektor perekonomian. Tidak terkecuali pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang paling rentan terkena dampak dari pembatasan aktivitas manusia dalam bertransaksi ekonomi. Branding merupakan langkah awal untuk para pelaku usaha UMKM agar bisa menembus pangsa pasar dan menjaga bisnis agar tetap bertahan. Kebanyakan UMKM saat ini mulai berjualan tanpa mempunyai merek (brand), padahal dengan adanya merek, pelaku usaha akan lebih mudah dalam memasarkan produknya. Penguasaan teknologi yang baik juga merupakan hal wajib, apalagi di era serba digital seperti sekarang. Dengan persaingan yang semakin kompetitif, pelaku UMKM seharusnya melek akan teknologi informasi (TI) sehingga memudahkan dalam memasarkan produknya. Minimnya pengetahuan di bidang penjenamaan (branding) dan pemasaran digital (digital marketing), serta Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang sempat terjadi pada waktu lalu, membuat pelaku usaha UMKM khususnya jajanan klepon milik Ibu Putu Sutiri kesulitan dalam mendapatkan penghasilan dan beradaptasi dengan perubahan yang ada. Melihat kondisi tersebut, Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Mahasaraswati Denpasar hadir membawa misi untuk membantu UMKM jajanan klepon milik Ibu Putu Sutiri dengan cara melakukan pemberdayaan di bidang branding yang meliputi merek, logo usaha dan produk, serta pelatihan pemasaran digital agar usaha semakin dikenal dan memiliki jangkauan pasar lebih luas.