PEMBERDAYAAN KELOMPOK TERNAK DESA KUKUH KERAMBITAN UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN DITENGAH WABAH VIRUS AFRICAN SWINE FEVER (ASF)

Penulis

  • Ni Putu Lisa Ernawatiningsih Universitas Mahasaraswati Denpasar
  • Gede Jody Pratama Adi Saksena Universitas Mahasaraswati Denpasar
  • Saturninus Hitti Universitas Mahasaraswati Denpasar
  • Ni Luh Gde Novitasari Universitas Mahasaraswati Denpasar

Kata Kunci:

African Swine Fever (ASF), Babi, Peternak, Virus

Abstrak

African Swine Fever (ASF) adalah penyakit viral pada babi yang sangat menular, menimbulkan berbagai perdarahan pada organ internal dan disertai angka kematian yang sangat tinggi. Virus ASF (African Swine Fever) dapat ditransmisikan melalui kontak langsung dengan hewan terinfeksi dan atau produk hewan yang telah terkontaminasi. Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Bali, pada awal tahun 2020 ini mencatat 808 ekor babi mati dikarenakan terpapar virus ASF atau flu Afrika yang menyebabkan penurunan kualitas daging babi. Vaksin ASF (African Swine Fever) sampai saat ini belum tersedia. Strategi pengendalian penyakit tergantung pada deteksi dini penyakit dan penerapan biosekuriti. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, ditemukan sebuah permasalahan terkait kurangnya pengetahuan peternak babi di Desa Kukuh terhadap teknik cara pemeliharaan ternak babi dan tahapan-tahapan pencegahan penyebaran virus ASF. Sehingga adapun program kerja yang dapat ditawarkan sebagai solusi yakni edukasi mengenai cara pemeliharaan ternak babi serta pengetahuan akan penyebaran dan pencegahan virus ASF yang dilanjutkan dengan pemberian desinfektan kepada peternak babi di Desa Kukuh . Metode yang digunakan dalam pemberian edukasi berupa penyuluhan secara langsung yang bekerja sama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan sebagai pemateri. Kegiatan yang dilaksanakan berjalan dengan baik dan lancar hal ini dapat dilihat dari antusias para peserta dalam menyimak materi yang disajikan, dan memberikan pertanyaan ataupun umpan balik.

Referensi

Badan Pusat Statistik Provinsi Bali. (2019). Produksi Daging Babi Provinsi Bali Menurut Kabupaten/Kota, 2000-2019.: Badan Pusat Statistik

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah. 2019. Mengenal Demam Babi Afrika Atau African Swine Fever (ASF). Diakses tanggal 29 Agustus 2022.

Ditjen Perernakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian RI. 2020. “Cegah Penyebaran Kasus, Kementan Petakan Kasus Kematian Babi di NTT”. Diakses tanggal 1 September 2022.

Dewi, G. A. M. K. (2017). Materi Ilmu Ternak Babi. Universitas Udayana

Giarda, W. B., & Nugrahini, Y. L. R. E. 2020. Potensi daging babi Bali untuk membantu menyokong kembali perekonomian Indonesia. In Prosiding Seminar Nasional Fakultas Pertanian UNS (Vol. 4, No. 1, pp. 388-394).

Merdana, I. M. (2016). Mengenal Penyakit Ternak Babi Pencegahan & Pengobatan. Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana.

Palgunadi, N. W. L. (2020). Afrikan Swine Fever (Demam Afrika Pada Babi). Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali.

Sumardani, N. L., & Ardika, I. N. (2016). Populasi Dan Performa Reproduksi Babi Bali Betina Di Kabupaten Karangasem Sebagai Plasma Nutfah Asli Bali. Majalah Ilmiah Peternakan, 19(3), 164215.

Suryani, N. L. P. & Oka, A. A. (2017). Studi Kualitas Organoleptik Kulit Babi Guling Dari Bahan Baku Babi Bali dan Babi Landrace. Denpasar: Universitas Udayana

Diterbitkan

2023-11-07