STIMULASI KEPEDULIAN ANAK PADA TANAMAN OBAT MELALUI BUDIDAYA BIOFARMAKA
Kata Kunci:
pengetahuan, tanaman biofarmaka, siswaAbstrak
Pengetahuan tentang tanaman obat sangat penting bagi generasi masa kini. Sehingga mereka dapat memahami bahwa tanaman obat adalah tanaman yang bagiannya dapat dimanfaatkan sebagai obat, baik itu berupa daun, umbi, akar, buah, maupun bagian lainnya. Banyak tanaman di sekitar kita yang dapat digunakan untuk mengobati penyakit, seperti seledri untuk mengobati penyakit darah tinggi, kunyit untuk melancarkan darah, dan tapak dara untuk mengobati kencing manis. Tujuan dilakukannya program pengabdian ini adalah agar siswa mendapatkan ilmu tambahan mengenai tanaman biofarmaka dan khasiat dari masing-masing tanaman biofarmaka di lingkungan sekitar dan siswa dapat mengenal lebih dini mengenai tanaman biofarmaka serta dapat membagi ilmu mereka kepada orang disekitar atau orang terdekat mereka. Sehingga lebih banyak masyarakat yang paham dan mengetahui bahwa tanaman biofarmaka memiliki manfaat sebagai pengobatan atau pencegahan suatu penyakit. Pelaksanaan program pengabdian masyarakat ini melibatkan 28 siswa di SD Negeri 2 Denbantas, kecamatan Tabanan. Metode yang digunakan adalah metode pengajaran yang dilanjutkan dengan pemberian pre-test dan post-test pada siswa kelas 6. Masing-masing lembar pre-test dan post-test terdiri dari 5 soal multiple choice. Selain itu, siswa kelas 6 diberikan beberapa game untuk mengukur kepahaman. Dari hasil pre-test dan post-test yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa nilai pada siswa mengalami peningkatan. Dimana sebelumnya sekitar 50% siswa mendapatkan nilai pre-test 60 dengan kategori cukup dan setelah diberikan materi sebanyak 42,9% siswa mendapatkan nilai post-test 100 dengan kategori sangat baik.
Referensi
LPPM. 2022. Buku Panduan Pengabdian Kepada Masyarakat Peduli Bencana Covid-19 Tahun 2022. Universitas Mahasaraswati Denpasar.
Emilda, Hidayah Muslihatul, H. (2017). Analisis Pengetahuan Masyarakat Tentang Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (Studi Kasus Kelurahan Situgede, Kecamatan Bogor Barat. 14(1), 11–21.
Dwisatyadini, M. (2017). Pemanfaatan tanaman obat untuk pencegahan dan pengobatan penyakit degeneratif. Optimalisasi Peran Sains dan Teknologi untuk Mewujudkan Smart City, 2, 237-270.
Harefa, D. (2020). Pemanfaatan Hasil Tanaman Sebagai Tanaman Obat Keluarga (TOGA). Madani: Indonesian Journal of Civil Society, 2(2), 28-36.
Karo-Karo, U. (2010). Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga di Kelurahan Tanah 600, Medan. Kesmas: Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional (National Public Health Journal), 4(5), 195-202.
Laratmase, A. J. (2021). Pengembangan Pengetahuan Tanaman Obat Herbal Dengan Perilaku Bertanggung Jawab Mahasiswa Terhadap Lingkungan. 10(2), 59– 64.
Mujiburrahman, Riyadi, M. E., & Ningsih, M. U. (2020). Pengetahuan Berhubungan Dengan Peningkatan Perilaku Pencegahan Covid-19 Di Masyarakat. Jurnal Keperawatan Terpadu, 2(2), 130–140. http://Dx.Doi.Org/10.1088/1751- 8113/44/8/085201
Mulyani, Y., Hasimun, P., & Sumarna, R. (2020). Kajian Etnofarmakologi Pemanfaatan Tanaman Obat Oleh Masyarakat Di Kecamatan Dawuan Kabupaten Subang Provinsi Jawa Barat. Jurnal Farmasi Galenika (Galenika Journal of Pharmacy)(e-Journal), 6(1), 37-54.
Pertiwi, R., Notriawan, D., & Wibowo, R. H. (2020). Pemanfaatan tanaman obat keluarga (toga) meningkatkan imunitas tubuh sebagai pencegahan covid-19. Dharma Raflesia: Jurnal Ilmiah Pengembangan Dan Penerapan IPTEKS, 18(2), 110-118.
Raodah, H. (2019). Pengetahuan Lokal Tentang Pemanfaatan Tanaman Obat Pada Masyarakat Tolaki Di Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara (Local Knowledge Regarding The Use Of Traditional Medicinal Plants Among The Tolaki Of The Konawe Regency In Southeast Sulawesi). Pangadereng : Jurnal Hasil Penelitian Ilmu Sosial Dan Humaniora, 5, 46–63.
Sari, S. M., & Rasyid, T. A. (2019). Pemanfaatan tanaman obat keluarga (TOGA) pada masyarakat. Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 3