MENINGKATKAN KUALITAS LINGKUNGAN MELALUI EDUKASI ECO ENZIME DAN LUBANG BIOPORI DI DESA PERING

Penulis

  • Shinta Enggar Maharani
  • I Made Sastra Wibawa
  • Putu Dian Natalia
  • Putu Widia Dayani

Kata Kunci:

Eco Enzyme, Lubang Resapan Biopori, Sampah Organik

Abstrak

Desa Pering merupakan salah satu desa di Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten
Gianyar, yang memiliki potensi besar dalam menghasilkan timbulan sampah organik
berlimpah. Mayoritas masyarakat di Desa Pering berprofesi sebagai petani, yang salah
satu aktifitasnya akan menghasilkan timbulan sampah organik berupa kulit buah dan
sayur-sayuran. Timbulan sampah sayur-sayuran dan kulit buah semakin bertambah
volumenya saat adanya aktifitas keagamaan serta adat istiadat, seperti Hari Raya
Galungan, Tumpek Kuningan, dan Nyepi. Program pengabdian kepada masyarakat
bertujuan untuk meningkatkan kualitas lingkungan melalui edukasi terkait pengolahan
sampah sayur dan buah menjadi eco enzyme dan pembuatan lubang resapan biopori
(LRB). Eco enzyme dibuat melalui fermentasi sampah organik seperti buah dan sayur
selama minimal tiga bulan, yang kemudian dapat dimanfaatkan sebagai cairan
serbaguna. Lubang resapan biopori adalah meteode peresapan air tanah untuk
mengatasi genangan air sekaligus media pembuatan kompos. Kegiatan dilaksanakan
dalam beberapa tahap antara lain, observasi, persiapan, sosialisasi, serta implementasi
lapangan. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terkait
pentingnya pengolahan sampah organik. Pemasangan biopori di ruang komunal,
seperti Pura Dalem Desa Adat Pering menjadi langkah awal aplikatif dari pengolahan
sampah berbasis masyarakat.

Referensi

Dewi, D. M. (2021). Pelatihan Pembuatan Eco Enzyme Bersama Komunitas Eco

Enzyme Lambung Mangkurat Kalimantan Selatan Jurnal

Pengabdian ILUNG (Inovasi Lahan Basah Unggul), 1(1), 67–76.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. (2018). Pedoman Teknis

Pengelolaan Sampah Rumah Tangga. Jakarta: KLHK.

Koh, V., et al. (2019). Penyediaan tempat pembuangan sampah dan edukasi klasifikasi

jenis–jenis sampah. In National Conference for Community Service Project

(NaCosPro) (Vol. 1, No. 1, pp. 255–260).

Kusmawati, H., Herawati, E., & Wulandari, S. (2012). Pembuatan lubang resapan

biopori sebagai metode penanggulangan limbah organik rumah tangga. Jurnal

Teknik Lingkungan, 10(2), 45–52.

Lestari, R. A., & Prabowo, H. (2020). Pemanfaatan ekoenzime sebagai alternatif

pengelolaan limbah organik rumah tangga. Jurnal Ilmu Lingkungan, 18(1), 45–

52.

Pemerintah Desa Pering. (2024). Profil Desa Pering, Kecamatan Blahbatuh,

Kabupaten Gianyar. Pemerintah Desa Pering.

Satriawan, T. (2018). Penerapan lubang resapan biopori dalam pengelolaan

lingkungan permukiman. Jurnal Teknologi Lingkungan, 19(2), 101–110.

Sudradjat, I. (2019). Pengelolaan Sampah Organik Rumah Tangga Secara Mandiri.

Yogyakarta: Pustaka Alam Lestari.

Yohana, N., Cahyani, F. D., & Pertiwi, E. D. (2017). Pengelolaan sampah organik

dengan teknologi lubang resapan biopori (LRB) di lingkungan rumah tangga.

Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(1), 25–31.

Wibawa, I. M. S., S. E. Maharani, dan H. H. Nambung. (2024). Teknologi Pengelolaan

Sampah Organik Menggunakan Larva Black Soldier Fly Di TPS3R Kesiman

Kertalangu Denpasar Bali. Jurnal Ecocentrism, E ISSN 2807-1085. Volume 4,

Nomor 1, Halaman 9-19.

Diterbitkan

2025-07-01