Progam English For Tourism Dengan Tema Basic Etiquette When Interacting With Tourists And Simulations In Real Life
Kata Kunci:
English for Tourism, etiket dasar, wisatawan, pariwisata.Abstrak
Program "English for Tourism" merupakan bentuk pengabdian kepada
masyarakat yang dilaksanakan di SMPN 5 Sukawati, Bali, dengan tujuan utama
meningkatkan keterampilan komunikasi berbahasa Inggris dan pemahaman etiket
dasar siswa dalam konteks interaksi dengan wisatawan asing. Bali sebagai destinasi
wisata internasional menghadirkan tantangan dan peluang besar bagi masyarakat lokal,
termasuk generasi muda, untuk dapat berperan aktif dalam membangun citra positif
pariwisata melalui komunikasi yang efektif dan sopan. Berdasarkan hasil observasi
awal, ditemukan bahwa siswa kelas 8 SMPN 5 Sukawati masih mengalami kesulitan
dalam berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris, khususnya dalam konteks
pariwisata, serta kurang memahami etiket internasional yang sesuai dalam berinteraksi
lintas budaya. Program ini dilaksanakan melalui pendekatan partisipatif dan interaktif,
yang meliputi sosialisasi, pembelajaran kosa kata dan frasa umum pariwisata, serta
simulasi atau role-playing dengan situasi nyata yang relevan. Hasil pelaksanaan
menunjukkan adanya antusiasme tinggi dari para siswa serta peningkatan partisipasi
aktif dalam kegiatan pembelajaran. Faktor pendukung keberhasilan kegiatan ini
meliputi dukungan penuh dari pihak sekolah, guru bahasa Inggris, serta kesiapan siswa
dalam mengikuti program. Kesimpulannya, program ini memberikan dampak positif
dalam meningkatkan keterampilan komunikasi pariwisata siswa. Ke depannya,
program dapat dikembangkan lebih lanjut melalui modul pembelajaran yang lebih
variatif, pelibatan wisatawan asing secara langsung, dan kolaborasi dengan pelaku
industri pariwisata agar siswa memperoleh pengalaman yang lebih nyata dan aplikatif.
Referensi
Fahma, F., & Safitri, D. (2024). Dinamika Identitas Budaya dalam Era Globalisasi:
Tantangan dan Kesempatan Media Sosial terhadap Budaya Masyarakat Lokal:
Dynamics of Cultural Identity in the Era of Globalization: Challenges and
Opportunities for Social Media on Local Community Culture. Jurnal Intelek
Dan Cendikiawan Nusantara, 1(3), 3675-3682.
Hofstede, G. (2001). Culture’s Consequences: Comparing Values, Behaviors,
Institutions, and Organizations Across Nations (2nd ed.). Thousand Oaks, CA:
Sage Publications.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. (2022). Statistik Pariwisata Indonesia
2021. Jakarta: Kemenparekraf.
Kolb, D. A. (1984). Experiential Learning: Experience as the Source of Learning and
Development. Englewood Cliffs, NJ: Prentice Hall.
Ladousse, G. P. (1987). Role Play. Oxford: Oxford University Press.
Spencer-Oatey, H. (2012). What is Culture? A Compilation of Quotations. GlobalPAD
Core Concepts. University of Warwick.
UNESCO. (2017). Education for Sustainable Development Goals: Learning
Objectives. Paris: UNESCO Publishing
Wang, Q., & Teo, T. (2024). Explaining the relationships among components of
intercultural competence: A structural equation modelling
approach. International Journal of Intercultural Relations, 99, 101953.
Widiyanti, R., Widiyanarti, T., Riyandani, R. L., Khasanah, R. N., & Muaafi, R.
(2024). Bahasa Sebagai Alat Pemersatu Dalam Komunikasi Antar
Budaya. Indonesian Culture and Religion Issues, 1(4), 9-9.
Zulfikar, Z., Nasution, D. S., Mafaid, A., Setiadi, F. M., & A’zizah, A. Z. (2024).
Peningkatan keterampilan bahasa inggris putera puteri pariwisata Mandailing
Natal 2023 dalam upaya promosi budaya lokal. SELAPARANG: Jurnal
Pengabdian Masyarakat Berkemajuan, 8(4), 3691-3705.