GAYA KEPEMIMPINAN RAJA YUDHISTIRA DALAM TEKS KAKAWIN DHARMA WIJAYA

Abstract

Gaya kepemimpinan dapat dilihat dari cara mempengaruhi orang lain agar melakukan tindakan-tindakan yang sesuai dengan pencapaian tujuan kerajaan, pemerintahan maupun organisasi. Pada hakikatnya sifat-sifat kepemimpinan yang melekat di dalam diri seorang pemimpin, yaitu memiliki kepribadian (personality), kemampuan (ability) dan kesanggupan (capability). Beberapa cara yang dilakukan untuk mempengaruhi prajurit, staf, pegawai, atau bawahan sebagai cerminan sikap tentang bentuk kepemimpinan yang sedang dijalankannya. Gaya kepemimpinan dari tokoh utama Raja Yudhistira dalam teks Kakawin Dharma Wijaya menganut konsep mapasamara (berperang) dan mapasrama (menunjukkan semangat perang). Kedua konsep tersebut merupakan bagian dari ajaran nawanatya. Nawa natya merupakan sembilan macam kebijaksanaan yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin untuk memilih pembantu atau menteri dalam menjalankan kerajaan atau pemerintahan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kualitas pemimpin yang unggul dalam memimpin sebuah kerajaan dan pemerintahan agar dapat bersaing di masa depan. Permasalahan yang terdapat dalam penelitian ini adalah (1) bagaimanakah bentuk kepemimpinan dalam susastra Hindu? (2) bagaimanakah gaya kepemimpinan raja Yudhistira dalam teks Kakawin Dharma Wijaya? Penelitian ini berbentuk penelitian kualitatif dengan metode penelitian menggunakan teori kepemimpinan yang dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: (a) teori sifat, (b) teori perilaku, dan (c) teori lingkungan. Ketiga teori ini merupakan grand theory kepemimpinan. Hasil penelitian ini adalah (1) bentuk kepemimpinan dalam susastra Hindu yang terdapat dalam niti sastra dan manavadharmasastra. (2) gaya kepemimpinan raja yudhistira pada teks Kakawin Dharma Wijaya dengan konsep mapasamara dan mapasrama. Konsep mapasamara dan mapasrama memiliki pengertian menjalankan kerajaan atau pemerintahan dengan penuh semangat dan  mempelajari dengan sepenuh hati agar memiliki keunggulan.