REPRESENTASI KARAKTERISTIK MASYARAKAT MINANGKABAU: DITINJAU DARI KARYA MINANG KLASIK SYAMSI HASAN

Abstract

Lagu minang sebagai salah satu warisan budaya dianggap mampu merefleksikan keadaan masyarakat. Karya lagu seperti Pulau Balibis, Indak Tau Diampek, merupakan ciptaan Syamsi Hasan. Kedua lagu tersebut merupakan representasi karakteristik masyarakat minang yang masih relevan saat ini. Berdasarkan fenomena tersebut penulis mendeskripsikan representasi karakteristik masyarakat minang ditinjau dari dua karya minang klasik Syamsi Hasan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan memanfaatkan cara penafsiran dengan menyajikannya dalam bentuk deskripsi. Data dalam penelitian ini adalah kata, frasa, kalimat dan wacana dalam lirik lagu minang yang memperlihatkan realitas perilaku masyarakat Minangkabau, sedangkan sumber data penelitian ini adalah dua lagu minang karya Syamsi Hasan tersebut di atas. Penelitian ini menunjukkan bahwa melalui 2 lagu karya Syamsi Hasan karakterisitik masyarakat Minang itu terbagi menjadi 5, yakni, (1) menghargai orang yang lebih tua dan orang lain, (2) memiliki mobilitas tinggi, (3) menyenangi dan mengagumi alam, (4) memiliki kesukaan dengan alam seperti air dan (5) masyarakat minangkabau dewasa ini selalu menjunjung tinggi, menghargai dan menghormati pemimpin dan kepemimpinan yang sah. Pentingnya penelitian ini untuk melestarikan kearifan lokal nusantara dan memperkaya penelitian humaniora, khususnya kajian budaya. Penelitian ini menunjukkan adanya keselarasan dan pemertahanan karakteristik, nilai budaya pada masyarakat Minang dalam karya. Dengan penggunaan bahasa dan lirik yang mencirikan masyarakat Minangkabau ini dimaknai sebagai cara untuk memperkenalkan dan mengingatkan karakteristik sosial budaya masyarakat Minangkabau ke generasi hari ini agar generasi muda tidak melupakan identitas kearifan lokal budaya masyarakatnya. Karya lirik dalam lagu di atas juga dimaknai sebagai bentuk visionernya Syamsi Hasan dalam melihat karakterisitik masyarakat Minang.