https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/sebaya/issue/feed Prosiding Seminar Sastra Budaya dan Bahasa (SEBAYA) 2024-11-13T11:31:33+08:00 Open Journal Systems <p>Organized by Japanese Study Program Faculty of Foreign Language Unmas Denpasar</p> https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/sebaya/article/view/10192 FRONT MATTER 2024-11-12T12:29:50+08:00 Seminar Nasional Bahasa, Sastra dan Budaya (SEBAYA) sebayajepang@gmail.com <p>Halaman Pengantar</p> <p>Susunan Redaksi</p> <p>Daftar Isi</p> 2024-11-13T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Sastra Budaya dan Bahasa (SEBAYA) https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/sebaya/article/view/10193 KOMPLEKSITAS PRAGMATIK: DARI KONTEKSTUALISASI MAKNA HINGGA PEMUNCULAN INTENSIONALITAS DALAM KOMUNIKASI 2024-11-12T12:36:18+08:00 I Made Netra imadenetra@unud.ac.id <div class="page" title="Page 1"> <div class="layoutArea"> <div class="column"> <p>Secara umum, kompleksitas pragmatik merupakan variasi penggunaan bahasa dalam konteks sosial yang melibatkan interaksi antara aspek linguistik, sosial, dan budaya yang memperkaya cara kita berkomunikasi, dalam proses memahami pesan secara akurat. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kompleksitas pragmatik seperti pergerakan makna berdasarkan konteks tertentu, khususnya menguraikan diktum "Aku ingin kamu melakukan sesuatu" dengan referensi khusus permintaan dalam bahasa Bali. Data dikumpulkan dari tuturan lisan dalam ranah sosial, seperti ranah keluarga dan ranah adat dan agama di Bali. Metode observasi partisipatif diterapkan dalam pengumpulan data. Metode agih dan padan masing-masing digunakan untuk menganalisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompleksitas Pragmatik bergantung pada situasi tutur, hubungan antara bahasa dan konteks yang digramatikalkan, atau dikodekan dalam struktur bahasa, dan makna kontekstual. Makna dapat dikontekstualisasikan karena dinamika konteks, sehingga istilah ambiguitas dapat dilawankan dengan intensionalitas. Makna bergerak dari makna abstrak (ambiguitas) ke makna penutur, yaitu makna ujaran dan paksaan (intensionalitas). Makna ujaran dapat disamakan dengan paksaan. Makna ujaran tidak sama dengan paksaan. Dalam bahasa Bali, permintaan dapat dikontekstualisasikan dengan konteks tradisi desa kala patra mengingat desa kala patra diartikan sebagai konteks situasi dan penyesuaian penggunaan bahasa. Oleh karena itu, pada akhirnya intensionalitas dapat dimunculkan.</p> </div> </div> </div> 2024-11-13T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Sastra Budaya dan Bahasa (SEBAYA) https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/sebaya/article/view/10194 BENTUK DAN MAKNA PENGHANCURAN DIRI TOKOH PEREMPUAN PADA KUMPULAN CERPEN SAGRA KARYA OKA RUSMINI 2024-11-12T12:41:14+08:00 I Wayan Juniartha jjuniartha@unmas.ac.id I Gusti Bagus Wahyu Nugraha Putra jjuniartha@unmas.ac.id Dewa Gede Bambang Erawan jjuniartha@unmas.ac.id Komang Rama Juliartha jjuniartha@unmas.ac.id <div class="page" title="Page 1"> <div class="layoutArea"> <div class="column"> <p>Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis bentuk-bentuk dan makna penghancuran diri tokoh perempuan pada kumpulan cerpen Sagra (2023) karya Oka Rusmini dan mengurai makna dari bentuk-bentuk penghancuran diri sebagai representasi perlawanan stereotip perempuan dalam masyarakat, khususnya pada masyarakat di daerah Bali. Penelitian ini merupakan kajian sosiologi sastra untuk menemukan pemaknaan bentuk penghancuran diri tokoh perempuan dan menemukan korelasi antara pemaknaan tersebut dengan tindakan penentangan stereotip perempuan. Penelitian ini memfokuskan bentuk-bentuk perlawanan stereotip perempuan oleh masyarakat yang diwujudkan dalam tindakan-tindakan penghancuran diri terkait ketubuhan perempuan. Lebih rinci penelitian ini menganalisis bentuk penghancuran diri melalui teks dan deskripsi pada kompilasi cerita pendek. Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian kualitatif dengan analisis teks. Metode pencatatan dan wawancara kepada tokoh perempuan Bali digunakan dalam pengumpulan data. Metode studi pustaka dengan teknik catat dilakukan untuk menemukan korelasi makna dalam tindakan penghancuran diri pada tokoh perempuan sebagai perwujudan bentuk perlawanan stereotip perempuan. Permasalahan dianalisis dengan menggunakan teori sosiologi sastra didukung dengan teori makna dan tanda. Hasil yang ditemukan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan yang jelas antara tindakan penghancuran diri perempuan sebagai bentuk perlawanan stereotip perempuan. Bentuk-bentk perlawanan juga ditunjukkan sebagai metafora atas pemaknaan tindakan penghancuran diri sebagai perlawanan stereotip masyarakat terhadap perempuan.</p> </div> </div> </div> 2024-11-13T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Sastra Budaya dan Bahasa (SEBAYA) https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/sebaya/article/view/10195 KARAKTERISTIK KOMUNIKASI DALAM BAHASA JEPANG LISAN 2024-11-12T12:50:34+08:00 I Gede Oeinada gede.oeinada@unud.ac.id <div class="page" title="Page 1"> <div class="layoutArea"> <div class="column"> <p>Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik bahasa Jepang lisan yang berbeda dengan bahasa Jepang tulis. Dengan mengetahui karakteristik bahasa Jepang lisan, pemelajar bahasa Jepang akan dapat berkomunikasi secara efektif menggunakan bahasa Jepang lisan sesuai dengan konteksnya. Tulisan ini merupakan hasil studi kepustakaan berjenis deskriptif kualitatif. Ada tujuh aspek yang dapat membedakan bahasa Jepang lisan dengan bahasa Jepang tulisan, yaitu homofon, onomatope, bahasa formal dan informal, bahasa slang, pengaruh dialek, permainan kata-kata dan lelucon, kata pengisi dan jeda. Meskipun terdapat karakteristik komunikasi yang khas dalam bahasa Jepang lisan, pemelajar bahasa Jepang hendaknya tidak menganggap bahasa Jepang lisan dan bahasa Jepang tulis sebagai dua entitas yang terpisah karena keduanya adalah satu kesatuan yang terus berkembang. Jika pemelajar secara bertahap menggabungkan pembelajaran bahasa Jepang lisan dengan teks yang biasa digunakan, pemelajar tersebut akan mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang nuansa bahasa Jepang.</p> </div> </div> </div> 2024-11-13T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Sastra Budaya dan Bahasa (SEBAYA) https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/sebaya/article/view/10196 MAKNA DENOTATIF DAN KONOTATIF PADA LIRIK LAGU KEMBALI PULANG KARYA SUARA KAYU FEAT. FEBY PUTRI:KAJIAN SEMIOTIK 2024-11-12T12:54:49+08:00 Mabrurotul Umami rtlcu20@gmail.com Iwan Marwan rtlcu20@gmail.com <div class="page" title="Page 1"> <div class="layoutArea"> <div class="column"> <p>Artikel ini menganalisis lirik lagu "Kembali Pulang" karya Suara Kayu feat. Feby Putri, dengan fokus pada makna denotatif dan konotatif yang digunakan. Lagu ini dipilih karena liriknya yang kaya akan makna emosional dan simbolik yang menarik untuk ditelaah lebih dalam. Penelitian ini menganalisis makna denotatif dan konotatif dalam lirik lagu tersebut dengan menggunakan pendekatan deskriptif-analitik kualitatif. Data diperoleh melalui teks lirik dan artikel terkait. Analisis menunjukkan bahwa lirik lagu ini mengandung makna konotatif yang kuat. Tema utama lagu ini adalah penerimaan luka dan pencarian kebahagiaan, yang akhirnya membawa kesadaran akan tempat yang selalu menerima kita apa adanya. Analisis ini memperkaya pemahaman tentang bagaimana lirik lagu dapat berfungsi sebagai medium komunikasi yang efektif dan penuh makna, serta kontribusi signifikan dalam bidang studi sastra dan linguistik.</p> </div> </div> </div> 2024-11-13T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Sastra Budaya dan Bahasa (SEBAYA) https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/sebaya/article/view/10198 ANALISIS GAYA BAHASA HIPERBOLA PADA ALBUM LAGU SURAT CINTA UNTUK STARLA KARYA VIRGOUN: KAJIAN STILISTIKA 2024-11-12T13:10:29+08:00 Agus Triningsih aningningsih782@gmail.com Iwan Marwan iwanmarwan@iainkediri.ac.id <div class="page" title="Page 1"> <div class="layoutArea"> <div class="column"> <p>Artikel ini membahas tentang analisis gaya bahasa hiperbola dalam lirik lagu "Surat Cinta Untuk Starla" karya Virgoun. Gaya bahasa hiperbola digunakan dalam lirik lagu untuk menciptakan efek dramatis dan emosional yang kuat, menekankan perasaan cinta yang mendalam dan eksklusif terhadap subjek lagu. Dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dan kajian stilistika, penelitian ini menganalisis berbagai contoh hiperbola dalam lirik lagu tersebut, termasuk ungkapan kias, kebohongan, bagian tubuh atau keadaan fisik, dan perasaan. Temuan penelitian menunjukkan bahwa hiperbola digunakan secara luas dalam lirik lagu tersebut untuk memperkuat perasaan cinta yang tidak terlukiskan dengan kata-kata biasa.</p> </div> </div> </div> 2024-11-13T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Sastra Budaya dan Bahasa (SEBAYA) https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/sebaya/article/view/10199 PENANDA WACANA PADA CERITA PENDEK BERJUDUL PROUD ROSE 2024-11-12T13:14:19+08:00 I Gusti Ayu Vina Widiadnya Putri miss.vina@unmas.ac.id Ni Putu Dita Ayu Partini miss.vina@unmas.ac.id <div class="page" title="Page 1"> <div class="layoutArea"> <div class="column"> <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penggunaan perangkat kohesi dan koherensi yang digunakan dalam cerpen berjudul “Mawar Bangga”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kohesidan koherensi yang paling banyak muncul dalam cerita pendek adalah kohesi leksikal yang diikuti dengan repetisi, kumpulan kata benda kunci yang berulang, dan kata ganti yang konsisten. Penelitian ini menemukan 4 jenis pengulangan yaitu 3 hiponomy, 8 sinonim, 3 antonim, 2 jenis konjungsi dan 1 kolokasi. Dua jenis koherensi digunakan dalam teks yakni 2 kunci berulang dan 1 kata ganti yang konsisten. Berdasarkan hasil penelitian tersebut disimpulkan bahwa penulis harusberkompetisi dengan baik dalam menghasilkan kohesi dan koherensi dalam teks tulisannya. Cerpen ini menggunakan berbagai jenis koherensi dalam teks, dan menerapkanbeberapa jenis koherensi dalam teks</p> </div> </div> </div> 2024-11-13T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Sastra Budaya dan Bahasa (SEBAYA) https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/sebaya/article/view/10200 ANALISIS SINTAKSIS KLAUSA DEPENDEN DARI KALIMAT KOMPLEKS DALAM NOVEL “THE SECRET GARDEN” : KAJIAN ATAS STRUKTUR BAHASA DALAM LITERATUR KLASIK ANAK - ANAK 2024-11-12T13:20:11+08:00 Komang Ayu Tri Martiningsih ayutrimartiningsih@gmail.com Ni Putu Cahyani Putri Utami ayutrimartiningsih@gmail.com <div class="page" title="Page 1"> <div class="layoutArea"> <div class="column"> <p>Penelitian ini membahas konstituen sintaksis klausa dependen dalam kalimat kompleks yang terdapat pada Novel "The Secret Garden". Teori dari Oshima and Hogue (2006) digunakan pada penelitian ini untuk mengidentifikasi kalimat kompleks pada novel tersebut. Untuk menganalisa diagram pohon dari beberapa kalimat dependen dari kompleks sentence dalam novel “The Secret Garden” menggunakan teori dari Brown and Miller (1991). Ada tiga jenis kalimat kompleks yang muncul dalam artikel ini, yaitu kalimat kompleks dengan klausa keterangan, kalimat kompleks dengan klausa kata sifat, dan kalimat kompleks dengan klausa kata benda. Kalimat kompleks yang paling banyak muncul adalah kalimat kompleks dengan kata keterangan (adverbia), yaitu 44% kemunculan, diikuti oleh kalimat kompleks dengan klausa kata sifat (adjektiva) (38%), dan kalimat kompleks dengan klausa kata benda (nomina) (18%). Kata subordinat if, when, dan because adalah tiga subordinat yang digunakan dalam kalimat kompleks dengan klausa kata keterangan, menurut statistik. Ada beberapa kata ganti relatif yang digunakan dalam kalimat kompleks dengan klausa kata sifat: who, which, that. Juga hanya ada satu kata keterangan relatif, yaitu that. Selain itu, penulis menemukan kalimat kompleks yang mengandung klausa kata benda. Penelitian ini dimulai dengan membaca novel “The Secret Garden”, dilanjutkan dengan pencatatan kalimat kompleks yang ditemukan, dan diakhiri dengan penyusunan diagram pohon untuk menganalisis kalimat tersebut. Data dari penelitian ini dianalisis menggunakan metode kualitatif dan deskriptif untuk menghasilkan analisis yang komprehensif. Tujuan dari artikel ini adalah untuk membantu pemahaman konstruksi kalimat kompleks dalam novel anak anak untuk penelitian di masa depan, mengingat pentingnya evaluasi topik dalam memahami dan membuat diagram pohon kalimat kompleks.</p> </div> </div> </div> 2024-11-13T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Sastra Budaya dan Bahasa (SEBAYA) https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/sebaya/article/view/10201 A STUDY ON HOW TEACHERS COMMUNICATE WITH CHILDREN IN PRESCHOOL AND DAYCARE AT KINDY CLUB DENPASAR 2024-11-12T13:25:23+08:00 I Gede Putu Adhitya Prayoga igpadhityaprayoga@gmail.com Ni Putu Desy Damayanthi igpadhityaprayoga@gmail.com <div class="page" title="Page 1"> <div class="layoutArea"> <div class="column"> <p>Studi kualitatif ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis-jenis tindak tutur yang digunakan oleh guru (pengasuh) di Kindy Club, mengkaji bagaimana tindak tutur tersebut digunakan dalam komunikasi dengan anak-anak selama kegiatan prasekolah dan penitipan anak, serta mengidentifikasi maksud ilokusi di balik tindak tutur tersebut. Penelitian ini dilakukan sebagai studi mikro-etnografi, dengan fokus pada enam guru (pengasuh) di Kindy Club. Data dikumpulkan terutama melalui observasi, wawancara, dan rekaman video. Data yang dikumpulkan kemudian dikategorikan dan dianalisis menggunakan Taksonomi Tindak Tutur Searle (1979), yang mencakup Representatif, Direktif, Ekspresif, Komisif, dan Deklaratif. Penelitian ini menemukan bahwa guru (pengasuh) di program prasekolah dan penitipan anak menggunakan semua jenis tindak tutur—representatif, ekspresif, komisif, direktif, dan deklaratif. Selain itu, kombinasi berbeda dari kelas tindak tutur diidentifikasi, seperti direktif-requestif, direktif-pertanyaan, dan directive-prohibitif. Guru (pengasuh) di Kindy Club memiliki cara unik dalam menggunakan setiap kelas tindak tutur, sering kali menggabungkan berbagai kelas atau menghasilkan tindak tutur yang menunjukkan lebih dari satu kelas. Akibatnya, temuan ini mengungkapkan bahwa beberapa tindak tutur memiliki lebih dari satu maksud ilokusi.</p> </div> </div> </div> 2024-11-13T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Sastra Budaya dan Bahasa (SEBAYA) https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/sebaya/article/view/10202 PERKAWINAN PRATILOMA TOKOH YAYATI DALAM TEKS CERITA ADIPARWA DAN KONTEKS ANOMALI DALAM MASYARAKAT BALI 2024-11-12T13:29:07+08:00 I Nyoman Duana Sutika duana_sutika@unud.ac.id <div class="page" title="Page 1"> <div class="layoutArea"> <div class="column"> <p>Perkawinan pratiloma adalah perkawinan yang dilakukan oleh laki-laki dari golongan wangsa (di Bali sering disebut kasta) yang lebih rendah mengambil istri dari golongan wangsa yang lebih tinggi. Perkawinan yang tidak disarankan oleh kitab suci Hindu ini kerap dilakukan. Dalam teks cerita Adiparwa, perkawinan pratiloma ini dilakukan oleh Sang Yayati salah satu keturunan Bharata (golongan ksatria) dengan Sang Dewayani dari kaum brahmana. Perkawinan ini diinginkan oleh Sang Dewayani atas restu ayahnya Bagawan Sukra, karena Sang Yayati berjasa menyelamatkan dirinya dari ambang kematian. Perkawinan pratiloma ini di Bali disebut asu mundung alangkahi karang hulu. Pada era feodal, perkawinan pratiloma ini sangat tidak disarankan, karena niscaya mendatangkan masalah, terutama sanksinya yang cukup berat. Belakangan perkawinan pratiloma ini marak dilakukan sejak dikeluarkannya paswara oleh pemerintah daerah propinsi Bali nomor 11 tahun 1951 yang intinya mencabut sanksi perkawinan antar wangsa. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan jejak sistem perkawinan era feodal dalam teks kesastraan dan realita sistem tersebut dalam kehidupan masyarakat Bali. Teks dikaji dengan metode kualitatif atas dasar pandangan, pendapat dan pemikiran.</p> </div> </div> </div> 2024-11-13T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Sastra Budaya dan Bahasa (SEBAYA) https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/sebaya/article/view/10203 TINDAK ILOKUSI DIREKTIF YANG DITEMUKAN DALAM FILM RISE OF THE GUARDIANS 2024-11-12T13:34:52+08:00 Ida Bagus Made Satya Swabawa gusdesatya3030@gmail.com I Gusti Agung Sri Rwa Jayantini gusdesatya3030@gmail.com <div class="page" title="Page 1"> <div class="layoutArea"> <div class="column"> <p>Tindak tutur ilokusi direktif adalah jenis tindak tutur ketika pembicara berusaha untuk memengaruhi audiens untuk melakukan suatu tindakan. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi tindak tutur ilokusi direktif yang terdapat dalam film Rise of the Guardians. Film ini bercerita tentang sejumlah tokoh yang dikenal dengan sebutan Guardians, yang bertugas melindungi anak-anak di dunia. Metode deskriptif kualitatif digunakan untuk menganalisis data sesuai teori Yule (1996) tentang jenis tindak tutur ilokusi direktif yang dibagi menjadi 4, yaitu perintah, permintaan, pesan, dan saran. Temuan penelitian mengungkapkan total 51 data dari masing-masing tindak ilokusi direktif seperti: perintah yang terdiri dari 31 data, permintaan terdiri dari 3 data, pesan terdiri dari 8 data dan saran terdiri dari 9 data. Berdasarkan temuan penelitian ini, perintah menjadi jenis yang paling dominan digunakan dalam film ini karena plot dan karakternya. Dalam film ini, karakter digambarkan memiliki peran signifikan sehingga tindakan tegas seperti perintah menjadi sangat penting sebagai aspek yang menghubungkan bagian-bagian dalam cerita agar terasa logis.</p> </div> </div> </div> 2024-11-13T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Sastra Budaya dan Bahasa (SEBAYA) https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/sebaya/article/view/10204 DAMPAK BUDAYA COSPLAY PADA REMAJA DI DENPASAR-BALI 2024-11-12T13:44:58+08:00 Carisha Helena Valencia Ambara carishaambara261@gmail.com Wayan Nurita carishaambara261@gmail.com <div class="page" title="Page 1"> <div class="layoutArea"> <div class="column"> <p>Cosplay (コスプレ) merupakan salah satu budaya populer Jepang yang sedang digemari saat ini. Tidak hanya di Jepang, budaya cosplay juga sedang populer di berbagai negara termasuk Indonesia. Selain hanya menggunakan kostum, rambut palsu serta riasan wajah cosplayer juga melatih tingkah laku dan tutur kata agar lebih menyerupai karakter yang dikagumi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak yang muncul dengan adanya budaya Jepang cosplay pada remaja di Bali. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori mimikri Homi Bhabha dan menggunakan dua teori pendukung lainnya terkait dengan permasalahan yang ada. Sumber data yang digunakan adalah data primer yang dikumpulkan dari hasil wawancara. Metode yang digunakan adalah penelitian lapangan dengan melakukan wawancara tidak langsung dengan 10 informan yang pernah melakukan cosplay. Hasil penelitian ini menunjukkan dua dampak yakni dampak positif dan negatif. Dampak positif: 1. Perluasan Kehidupan Sosial, 2. Membuka Wawasan Sehingga Dapat Menerima Budaya Asing. Dampak Negatif: 1. Antipati Terhadap Budaya Sendiri, 2. Tergerusnya Budaya Tradisional.</p> </div> </div> </div> 2024-11-13T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Sastra Budaya dan Bahasa (SEBAYA) https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/sebaya/article/view/10205 REPRESENTASI BUDAYA JEPANG KANSHA NO AISATSU DALAM DRAMA EYE LOVE YOU 2024-11-12T19:01:09+08:00 Ni Made Sriani deksrik97@gmail.com Ladycia Sundayra, S.S.,M.Hum. deksrik97@gmail.com <div class="page" title="Page 1"> <div class="layoutArea"> <div class="column"> <p>Aisatsu merupakan salah satu bentuk representasi budaya Jepang yang sering digunakan oleh masyarakat Jepang dalam berkomunikasi. Aisatsu dalam Bahasa Jepang memiliki arti berupa salam atau sapaan yang mencerminkan bentuk kesopanan terhadap lawan bicara. Salah satu jenis aisatsu yang paling sering digunakan oleh orang Jepang ketika berkomunikasi adalah kansha no aisatsu, yaitu aisatsu yang digunakan untuk mengungkapkan rasa terima kasih terhadap lawan bicara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ragam kansha no aisatsu yang terdapat dalam drama Eye Love You. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dan menggunakan sumber data primer berupa drama Jepang berjudul Eye Love You. Data yang telah didapatkan kemudian dianalisis menggunakan teori bentuk-bentuk aisatsu oleh Mizutani Osamu dan Mizutani Nobuko. Metode dan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode simak dan catat, yaitu mengumpulkan data dengan menyimak dan melakukan pengamatan secara langsung terhadap sumber data, lalu mencatat data-data yang relevan untuk dianalisis. Metode dan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan metode penyajian data berupa metode informal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ditemukan 5 ragam kansha no aisatsu dalam drama Eye Love You. Ragam kansha no aisatsu yang telah ditemukan terdiri dari: arigatou, osewa ni natte imasu, doumo, sankyuu, dan arigatou gozaimashita.</p> </div> </div> </div> 2024-11-13T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Sastra Budaya dan Bahasa (SEBAYA) https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/sebaya/article/view/10206 PENGGUNAAN AIZUCHI KURIKAESHI DALAM ANIME KUROSHITSUJI: KISHUKU GAKKOU-HEN 2024-11-12T19:05:06+08:00 Ni Wayan Diah Padmawati diahpadma2018@gmail.com Ladycia Sundayra diahpadma2018@gmail.com <div class="page" title="Page 1"> <div class="layoutArea"> <div class="column"> <p>Penelitian ini membahas tentang bentuk aizuchi kurikaeshi pada dialog antar tokoh dalam anime Kuroshitsuji: Kizuku Gakko-hen. Menurut Horiguchi terdapat empat bentuk aizuchi yaitu, aizuchishi, kurikaeshi, iikae, dan sonota. Penelitian ini berfokus pada bentuk aizuchi kuriakeshi karena salah satu bentuk aizuchi ini merupakan aizuchi yang diucapkan mitra tutur dengan mengulangi sebagian atau keseluruhan dari tuturan penutur yang berupa inti dari tuturan penutur. Maka dari itu, penutur merasa dihargai saat berbicara karena mitra tutur dianggap menyimak apa yang dibicarakan oleh penutur. Data dikumpulkan dari percakapan yang terjadi di dalam series dari anime Kuroshitsuji karya Yana Toboso yaitu Kuroshitsuji: Kishuku Gakkou-hen yang memiliki total 11 Episode. Teori yang digunakan untuk menganalisis maksud serta fungsi Aizuchi Kurikaeshi dalam anime ini yaitu teori yang dikemukakan oleh Horiguchi dan Kubota. Metode serta teknik pengumpulan data menggunakan metode simak dan catat, dengan menyimak objek penelitian yaitu anime Kuroshitsuji: Kishuku Gakkou-hen dan mencatat percakapan yang terdapat pada objek penelitian. Metode yang digunakan dalam menganalisis data yaitu deskriptif kualitatif. Hasil analisis yaitu ditemukan 10 data bentuk Aizuchi Kurikaeshi pada dialog antar tokoh dalam anime Kuroshitsuji: Kushuku Gakkou-hen, dan ditemukan 3 fungsi dalam penggunaan aizuchi kurikaeshi dalam anime ini, diantaranya yaitu : fungsi tanda mendengar (kiite iru to iu shingou), fungsi tanda mengerti (rikai shite iru to iu shingou), fungsi tanda menambahkan, mengoreksi dan meminta informasi (jouhou o tsuika, teisei, youkyuu no shingou).</p> </div> </div> </div> 2024-11-13T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Sastra Budaya dan Bahasa (SEBAYA) https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/sebaya/article/view/10207 PENGGUNAAN BAHASA DI DESA WISATA COAL BUKIT PORONG DALAM PERSPEKTIF REGULASI PARIWISATA 2024-11-12T19:08:32+08:00 Elsiani Jaiman cicijaiman@gmail.com <div class="page" title="Page 1"> <div class="layoutArea"> <div class="column"> <p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sejauh mana penggunaan Bahasa di Desa Wisata Coal Bukit Porong telah sesuai dengan regulasi yang ditetapkan oleh kementerian pariwisata terkait pengembangan destinasi wisata. Masalah utama yang dikaji adalah apakah penggunaan bahasa yang beragam di desa wisata tersebut dapat memberikan informasi yang akurat dan lengkap kepada para pengunjung serta sejalan dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku tentang penggunaan bahasa Indonesia, bahasa asing, dan bahasa daerah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode observasi. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara deskriptif untuk menggambarkan kondisi sebenarnya penggunaan bahasa di lokasi wisata tersebut. Teori yang digunakan sebagai kerangka analisis adalah teori komunikasi antar budaya, khususnya terkait peran bahasa dalam interaksi sosial dan pariwisata. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan bahasa di Desa Coal masih bersifat heterogen. Meskipun bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa utama, namun bahasa daerah setempat juga masih dominan digunakan, terutama dalam interaksi informal dengan masyarakat lokal. Penggunaan bahasa asing seperti bahasa Inggris, masih terbatas dan lebih banyak ditemukan pada materi promosi wisata.</p> </div> </div> </div> 2024-11-13T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Sastra Budaya dan Bahasa (SEBAYA) https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/sebaya/article/view/10208 BRANDING THROUGH LITERACY : CRITICAL DISCOURSE ANALYSIS ON MARKETING CAPTION USED BY INSTITUTION 2024-11-12T19:11:30+08:00 Gede Dharma Arya Wicaksana dharmaarya@idbbali.ac.id <div class="page" title="Page 1"> <div class="layoutArea"> <div class="column"> <p>Penelitian ini difokuskan pada strategi branding yang digunakan oleh institusi dalam mempromosikan program studi melalui caption di media sosial. Penelitian ini difokuskan pada unggahan yang berfokus pada promosi program studi di Instagram. Analisis Wacana Kritis Mills (2024) digunakan untuk menganalisis caption melalui 4 konteks. Hasil penelitian menunjukkan bahwa akreditasi, serta fasilitas dan peluang jaringan yang dimiliki institusi menjadi sumber pemasaran yang perlu dipertimbangkan lebih lanjut dengan adanya justifikasi dari pihak lain.</p> </div> </div> </div> 2024-11-13T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Sastra Budaya dan Bahasa (SEBAYA) https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/sebaya/article/view/10209 FAKTOR PENYEBAB PERUBAHAN MAKNA DALAM MEDIA ELEKTRONIK INSTAGRAM LIPUTAN6.COM: KAJIAN SEMANTIK JURNALISTIK 2024-11-12T19:14:22+08:00 I Gusti Ngurah Mayun Susandhika gustingurahmayunsusandhika@gmail.com Ida Bagus Gede Dharma Putra dharma.putra@unud.ac.id <div class="page" title="Page 1"> <div class="layoutArea"> <div class="column"> <p>Bahasa Jurnalistik dalam media elektronik khususnya media sosial Instagram Liputan6.com merupakan wujud bahasa sebagai alat komunikasi dalam bentuk audio, visual, dan tulis. Bahasa elektronik media sosial instagram menggunakan ragam bahasa jurnalistik. Media sosial instagram Liputan6.com merupakan salah satu wujud nyata dari fungsi bahasa yang digunakan dalam media elektronik audio, visual, dan tulis. Kalimat serta kosa kata yang digunakan dalam artikel media elektronik instagram Liputan6.com dianalisis melalui kajian semantik jurnalistik. Kajian semantik jurnalistik dalam media elektronik instagram Liputan6.com memperoleh tujuh jenis perubahan makna dan menemukan sebelas faktor yang memengaruhi terjadinya perubahan makna.</p> </div> </div> </div> 2024-11-13T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Sastra Budaya dan Bahasa (SEBAYA) https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/sebaya/article/view/10210 THE MEANING AND FUNCTION OF SWEARING SPEECH IN “AMBONG TANDEK’ RITUAL CEREMONY IN MENGANTI GRESIK 2024-11-12T19:18:55+08:00 Dewanto dewa_devil19@yahoo.com <div class="page" title="Page 1"> <div class="layoutArea"> <div class="column"> <p>Ritual ceremony is as a manifestation of the local wisdom of the local community from generation to generation. The existence of rituals cannot be separated from the existence of native speakers of regional languages, especially Madurese language. The Madurese language in Gresik region has embodied every tradition that has existed for generations, especially as 'tandek' ritual ceremony (Madura language: ledek). It can be as comparison of culture in Java and Madura Island. This research used the interpretive descriptive method. This method is used to find out information and compare about the meaning and function of swearing in the 'tandek' ritual ceremony. The data was obtained through field observations. In this data analysis used genetic and cultural theories. The results of this data analysis found that the 'tandek' ritual ceremony has a social and cultural function. The social and cultural function of swearing is in the form of a ritual lexicon. This lexicon has the meaning of giving thanks for the disaster experienced by the local community. Another purpose of the ritual in carrying out this ceremony is to get rid of bad luck or disasters that have been experienced by the community. This 'tandek' ritual ceremony marked as the start of all ritual activities in the implementation of thanks giving ceremony in Menganti Gresik.</p> </div> </div> </div> 2024-11-13T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Sastra Budaya dan Bahasa (SEBAYA) https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/sebaya/article/view/10211 FIGURATIVE LANGUAGE USED IN “PROM QUEEN” ALBUM BY BEACH BUNNY 2024-11-12T19:21:15+08:00 Putu Nadya Rahayu nadyarahayu1210@gmail.com I Gde Agoes Caskara Surya Putra nadyarahayu1210@gmail.com <div class="page" title="Page 1"> <div class="layoutArea"> <div class="column"> <p>This research aimed at the analysis of figurative language used in the Prom Queen album by Beach Bunny. This study uses theory by Kennedy, X., J., (1979), Figurative Language is language that uses figurative speech. A figurative speech is a way of saying something other than the literal meaning of the world. In the theory of Perrine, L., (1977) the use of figurative language has four main purposes which are to give imaginative pleasure, to give additional imagery, to add emotional intensity, and to concrete the meaning in the brief compass. This research using descriptive qualitative methods involves collecting and analysing non-numerical data, for example text, video or audio to understand concepts, opinion or experiences of the world, which is used listening and note-taking to collect and analyse the data. Source of data that the researcher collects is from Spotify. According to John Locke, linguistic expressions immediately signify nothing but the ideas in the mind of the speaker. The variety of figurative languages most used in this study is metaphor, metaphors are direct comparisons that state one thing is another, metaphors can add creativity and clarity to writing and everyday speech, it is also to describe things that cannot be said in ordinary language. The main topic of this study is about insecurities, mental health and a toxic relationship that poured in the album. Lili Trifilio as vocalist wanted to express about women's biggest fears, beauty standards that exist in America, eating disorders and proposed to influence self-acceptance to the listener in this album.</p> </div> </div> </div> 2024-11-13T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Sastra Budaya dan Bahasa (SEBAYA) https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/sebaya/article/view/10212 TRANSFORMASI SATUA BALI UNTUK MEMBENTUK KARAKTER ANAK 2024-11-12T19:24:36+08:00 Ida Bagus Made Wisnu Parta wisnu.goes@gmail.com I Gusti Ayu Putu Istri Aryasuari wisnu.goes@gmail.com <div class="page" title="Page 1"> <div class="layoutArea"> <div class="column"> <p>Bentuk transformasi satua Bali sebagai wujud revitalisasi Bahasa Bali khususnya dalam cerita anak. Penelitian ini mengkaji kumpulan cerita anak yang diterbitkan berbentuk buku oleh Balai Bahasa Bali. Transformasi yang ditemukan dari buku cerita anak berbahasa Indonesia diterjemahkan menjadi buku berbahasa Bali dan dijadikan video animasi. Salah satunya cerita anak yang berjudul Tong Ceng Pung Pung Jir. Tujuan penelitian ini melihat bentuk transformasi sebuah buku berbahasa Indonesia dan Bali menjadi video animasi untuk membentuk karakter anak dan untuk mengetahui bentuk nilai kearifan lokal yang terdapat dalam satua Bali. Bentuk transformasi berupa video animasi ini nantinya dapat digunakan sebagai media pembelajaran di kelas oleh guru pada seluruh Sekolah Dasar di Bali. Penelitian ini menggunakan teori transformasi. Dasar filosofis transformasi merupakan suatu perubahan yang terjadi secara bertahap dari bentuk terdahulu ke bentuk yang lebih modern, dengan adanya transformasi khususnya pada satua Bali menjadi video animasi dapat membuat anak-anak semakin tertarik mempelajari satua Bali. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah metode studi pustaka. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah teknik pencatatan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dan dibantu dengan teknik baca dalam menganalisis data. Hasil analisis dalam penelitian ini adalah merevitalisasi satua Bali dengan melihat bentuk transformasi dari buku satua berbahasa Indonesia dan Bali menjadi video animasi berbahasa Bali.</p> </div> </div> </div> 2024-11-13T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Sastra Budaya dan Bahasa (SEBAYA) https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/sebaya/article/view/10213 MAKNA TERSIRAT DALAM PERCAKAPAN BAHASA BALI: ANALISIS IMPLIKATUR 2024-11-12T19:29:16+08:00 I Putu Aris Sucipta desakekapratiwi@unmas.ac.id Ni Luh Putu Laras Jayanti desakekapratiwi@unmas.ac.id Desak Putu Eka Pratiwi desakekapratiwi@unmas.ac.id I Komang Sulatra desakekapratiwi@unmas.ac.id Komang Dian Puspita Candra desakekapratiwi@unmas.ac.id <div class="page" title="Page 1"> <div class="layoutArea"> <div class="column"> <p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis makna tersirat (implikatur) dalam percakapan bahasa Bali, khususnya dalam konteks interaksi antar teman dan keluarga. Implikatur adalah makna tambahan yang tidak diungkapkan secara eksplisit, tetapi dipahami oleh pendengar melalui konteks dan norma sosial. Artikel ini mengeksplorasi bagaimana penutur bahasa Bali menggunakan implikatur dalam percakapan informal dengan teman dan anggota keluarga, baik untuk menjaga hubungan sosial, menyampaikan kritik secara halus, maupun untuk memperhalus permintaan atau penolakan. Dengan menggunakan teori implikatur dari Grice, penelitian ini menganalisis bagaimana pelanggaran maksim-maksim percakapan—termasuk kuantitas, kualitas, relevansi, dan cara—berperan dalam menciptakan makna tersirat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam percakapan antar teman dan keluarga, penutur sering menggunakan implikatur untuk mempertahankan kesantunan dan keakraban, menghindari konfrontasi langsung, serta untuk menjaga harmoni sosial. Penelitian ini memberikan wawasan tentang pentingnya implikatur dalam percakapan sehari-hari di lingkungan sosial penutur bahasa Bali.</p> </div> </div> </div> 2024-11-13T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Sastra Budaya dan Bahasa (SEBAYA) https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/sebaya/article/view/10214 AN ANALYSIS OF FIGURATIVE LANGUAGE ED SHEERAN SELECTED SONG LYRICS 2024-11-12T19:35:27+08:00 Fransiskus Xaverius Sau savesau170@gmail.com <div class="page" title="Page 1"> <div class="layoutArea"> <div class="column"> <p>This research analyzes the use of figurative language in Ed Sheeran's selected songs, specifically “Boat,” “Salt Water,” and “Eyes Closed.” The study employs descriptive qualitative research to identify and interpret various figurative language types within these lyrics. The analysis is grounded in theories from Knickerbocker and Reninger (1963) on figurative language types and Hurford (2007) on their meanings. The study reveals the use of metaphor, personification, symbolism, hyperbole, imagery, and irony in Sheeran's lyrics. Key findings indicate that metaphors often represent emotional resilience and personal challenges, while personification enhances the emotional depth of the songs. Symbolism and hyperbole underscore the intensity of personal experiences, and imagery vividly portrays sensory and emotional states. Irony serves to contrast perceived and actual experiences, deepening the emotional impact. The findings suggest that Sheeran's use of figurative language significantly enriches the expressive quality of his songs, providing listeners with a nuanced emotional experience. This research contributes to the understanding of how figurative language functions in contemporary songwriting and highlights the artistic techniques employed by Sheeran to connect with his audience.</p> </div> </div> </div> 2024-11-13T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Sastra Budaya dan Bahasa (SEBAYA) https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/sebaya/article/view/10215 EXPLORING DIRECTIVE ILLOCUTIONARY ACTS USED BY MAIN CHARACTERS IN MADAME WEB MOVIE 2024-11-12T19:38:03+08:00 Ni Kadek Berlia Cahyani berliacahyanii@gmail.com Ida Ayu Mela Tustiawati,S.Pd., M. Ed. berliacahyanii@gmail.com <div class="page" title="Page 1"> <div class="layoutArea"> <div class="column"> <p>Komunikasi memfasilitasi penyampaian pesan dari satu pembicara ke pembicara lain. Melalui bahasa, orang dapat menyampaikan ekspresi mereka dengan makna yang dimaksudkan dan mengonstruksikannya ke dalam tindakan lain ketika mereka berbicara dengan individu lain. Pragmatik, sebuah bidang studi, memungkinkan kita untuk melakukan eksplorasi makna dan konteks dari ekspresi bahasa. Di antara cabang- cabangnya dikenal sebagai tindak tutur, khususnya tindak ilokusi, yang menyoroti tujuan penyampaian makna yang dimaksudkan dalam ujaran. Penelitian ini menyelidiki satu jenis tindak ilokusi yaitu tindak direktif dan bagaimana ujaran tersebut ditempatkan dalam konteksnya dalam film "Madame Web", yang disutradarai oleh S.J. Clarkson. Dengan memanfaatkan teori Searle dan Vandeveken (1985) untuk mengetahui kategori tindak direktif dan teori Halliday &amp; Hassan (1985) untuk menafsirkan konteks situasi dari setiap ujaran, data penelitian ini dikumpulkan melalui metode observasi. Selain itu, penelitian ini menemukan total 24 data dan yang paling dominan adalah tentang perintah, dengan total 10 ujaran.</p> </div> </div> </div> 2024-11-13T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Sastra Budaya dan Bahasa (SEBAYA) https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/sebaya/article/view/10216 KONSTRUKSI KLAUSA ANALITIK DALAM BAHASA BATAK TOBA 2024-11-12T19:41:31+08:00 Magdalena Br Marpaung marpmaqdie@gmail.com <div class="page" title="Page 1"> <div class="layoutArea"> <div class="column"> <p>Sekalipun memiliki struktur yang padat dalam komposisi verba karena kombinasi mode, aspek, ketransitifan, dan diatesis, bahasa Batak Toba (BBT) terbukti memiliki banyak klausa berkonstruksi analitik. Hal ini menjadi fenomena morfosintaksis yang penting untuk dieksplore dan dijawab. Dengan mengobservasi tiga bentuk BBT yaitu bentuk tulisan, ujaran ritual adat, dan ujaran dalam komunikasi sehari-hari, penelitian ini menerapkan teori Aikhenvald (2008) dan Haspelmath (2020) dalam menelusuri dua hal yaitu (1) jenis-jenis klausa berkonstruksi analitik dan (2) mengapa klausa berkonstruksi analitik itu dapat tercipta dalam BBT. Hasil analisis menunjukkan bahwa sekalipun BBT secara ilmiah terbukti sebagai bahasa sintesis karena adanya afiksasi infleksional dalam verba, nomina, dan ajektiva, namun banyak klausa berkonstruksi analitik ditemukan pada klausa nominal dan verbal intransitif. Klausa-klausa berkonstruksi analitik tersebut dapat tercipta karena dalam BBT ditemukan banyak kelompok kata pendukung. Penelitian ini berpartisipasi dalam memperluas dan menegaskan eksistensi teori tipologi bahasa secara morfosintaksis dengan parameter analitik, sintesis, dan polisintesis yang dapat diterapkan pada bahasa-bahasa lokal di Indonesia.</p> </div> </div> </div> 2024-11-13T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Sastra Budaya dan Bahasa (SEBAYA) https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/sebaya/article/view/10217 THE MAXIM OF QUANTITY APPLICATION IN THE VALLEY OF THE LANTERNS MOVIE 2024-11-12T19:44:14+08:00 Desak Putu Sita Kirana sitakirana366@email.com I Gusti Ayu Agung Sintha Satwika agungsintha@unmas.ac.id <div class="page" title="Page 1"> <div class="layoutArea"> <div class="column"> <p>Penelitian ini mengulas tentang ketaatan setiap karakter tokoh dalam film Valley of the Lanterns terhadap salah satu bagian dari prinsip kooperatif yaitu maksim kuantitas. Tujuan dari penelitian ini adalah menemukan data-data baru yang lebih efektif dan patuh terhadap maksim kuantitas. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah prinsip kerjasama dari Grice (1975) dan teori konteks situasi dari Halliday dan Hasan (1985). Metode observasi digunakan untuk mendapatkan data-data yang sesuai dengan tujuan artikel. Melakukan streaming yang berkali-kali terhadap film tersebut menjadi teknik pertama dalam mendapatkan data yang sesuai. Kemudian, mencatat setiap dialog karakter yang sesuai dengan ketaatan pada maksim kuantitas. Selanjutnya data-data tersebut diulas menggunakan metode deskriptif kualitatif. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa maksim kuantitas paling sering dipatuhi pada setiap karakter pada film Valley of the Lanterns. Artinya, setiap karakter cenderung memberikan informasi yang cukup terhadap lawan bicaranya sebagai tanggapan.</p> </div> </div> </div> 2024-11-13T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Sastra Budaya dan Bahasa (SEBAYA) https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/sebaya/article/view/10218 PEMBENTUKAN KATA WAKAMONO KOTOBA DALAM ANIME TOMO- CHAN WA ONNA NO KO! 2024-11-12T19:48:35+08:00 Arthada Meylinson Ngui arthadameylinson04@gmail.com Made Henra Dwikarmawan Sudipa hendradwikarmawan@unmas.ac.id <div class="page" title="Page 1"> <div class="layoutArea"> <div class="column"> <p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses pembentukan kata wakamono kotoba. Data dikumpulkan dari anime yang berjudul Tomo-chan wa onna no ko! dengan 13 episode. Metode pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik simak, catat, dan teknik pengkategorian. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori pembentukan wakamono kotoba oleh Masakazu Iino (2003). Berdasarkan hasil analisis data ditemukan 6 jenis pembentukan wakamono kotoba yaitu pemendekan, perluasan makna, penggunaan bahasa asing, pencampuran frasa/kata, penggunaan onomatope dan penggunaan afiksasi yang tidak disebutkan dalam teori Masakazu.</p> </div> </div> </div> 2024-11-13T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Sastra Budaya dan Bahasa (SEBAYA) https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/sebaya/article/view/10219 PENGGUNAAN BAHASA ORANG TIMUR YANG DIPENGARUHI OLEH BAHASA INDONESIA 2024-11-12T19:51:44+08:00 I Gusti Ayu Putu Istri Aryasuari istriaryasuari15@gmail.com Aopliana Malo aplianamalo@gmail.com <div class="page" title="Page 1"> <div class="layoutArea"> <div class="column"> <p>Penggunaan bahasa daerah tersebut sangat mempengaruhi penggunaan bahasa Indonesia yang merupakan bahasa resmi negara Republik Indonesia. Indonesia memiliki berbagai macam ragam bahasa salah satu daerah yang memiliki bahasa daerah yaitu, Nusa Tenggara Timur (NTT). Masyarakat Nusantara Tenggara Timur tidak sedikit yang menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pertama mereka, namun ditemukan beberapa penggunaan bahasa Indonesia yang sudah dipengaruhi oleh bahasa daerah itu sendiri (bahasa pertama/bahasa ibu). Bagaimana penggunaan bahasa orang timur yang dipengaruhi oleh bahasa Indonesia? Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Adapun Data-data di temukan penelitian seperti Yowwa, Yemmi, Wo’u, indaki, Bondala, Erru/tiddi, Dekke, Kako, Le’tto, dan Denggi. Dari data- data di atas merupakan kosa kata yang sering di gunakan oleh orang Timur dalam kehidupan sehari-hari, Namun penggunaan kata -kata tersebut masih tergolong tidak baku. Penggunaan Bahasa seperti itu bukanlah suatu hal lazim lagi yang kita dengar, apalagi ditambah dengan penggunaan bahasanya yang bisa dikatakan jauh dari kata bakunya. Dari Hasil penelitian menunjukkan penggunaan struktur bahasa pertama (bahasa daerah orang timur) terhadap penggunaan bahasa indonesia pada masyarakat Nusa Tenggara Timur ditunjukkan dengan penggunaan struktur kalimat bahasa pertama.</p> </div> </div> </div> 2024-11-13T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Sastra Budaya dan Bahasa (SEBAYA) https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/sebaya/article/view/10220 DAMPAK OMIKUJI PADA KEHIDUPAN SOSIAL MASYARAKAT NAGOYA, JEPANG DEWASA INI 2024-11-12T19:55:12+08:00 Ni Putu Widya Sualinda Putri widyaaputtri@gmail.com Wayan Nurita widyaaputtri@gmail.com <div class="page" title="Page 1"> <div class="layoutArea"> <div class="column"> <p>Penelitian ini membahas tentang tradisi Jepang yang mencakup berbagai praktik dan ritual yang diwariskan dari generasi ke generasi yaitu omikuji. Omikuji (御神籤) merupakan kertas ramalan yang bisa ditemukan di kuil Shinto dan kuil Buddha di Jepang. Banyak orang yang ingin mencoba ramalan omikuji ketika mengunjungi kuil. Hal ini dikarenakan orang Jepang sering pergi untuk berdoa di kuil ketika mereka membutuhkan dukungan mental, dan kertas ramalan tersebut dapat memberi mereka beberapa saran yang berguna. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mengetahui Dampak yang ditimbulkan akibat kepercayaan terhadap ramalan Omikuji di Jepang. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Teori Religi menurut Alo Liliweri dan Teori Kognitif Behavioral oleh Aaron T. Beck. Metode yang digunakan adalah metode penelitian lapangan yang dilakukan dengan mengirimkan kuisioner yang ditunjukan kepada 20 informan Jepang. Hasil penelitian ini menunjukan dua dampak yaitu dampak positif dan negatif. Dampak positif: 1. Ramalan omikuji memperkuat rasa spiritualitas dan koneksi dengan tradisi, 2. Mengembangkan sikap positif dan harapan. Dampak negatif: 1. Ketergantungan pada ramalan nasib, 2. Menimbulkan kecemasan emosional.</p> </div> </div> </div> 2024-11-13T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Sastra Budaya dan Bahasa (SEBAYA) https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/sebaya/article/view/10221 ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU “GALA BUNGA MATAHARI” KARYA SAL PRIADI: KAJIAN SEMANTIK KOGNITIF 2024-11-12T20:01:47+08:00 Ni Putu Cahyani Putri Utami mscahyaniputri@unmas.ac.id I Made Yogi Marantika mscahyaniputri@unmas.ac.id <div class="page" title="Page 1"> <div class="layoutArea"> <div class="column"> <p>Penelitian ini mengkaji penggunaan metafora dalam lirik lagu “Gala Bunga Matahari” karya Sal Priadi melalui perspektif semantik kognitif. Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menginterpretasi metafora kognitif yang tertanam dalam lirik, serta mengungkap bagaimana metafora tersebut berkontribusi dalam menyampaikan emosi dan gagasan yang kompleks. Dengan menggunakan metodologi kualitatif, penelitian ini memanfaatkan prosedur identifikasi metafora dan analisis linguistik kognitif untuk menemukan metafora konseptual yang mendasari lirik tersebut. Dalam menganalisis data, penelitian ini menggunakan teori semantik kognitif oleh Evans &amp; Green (2006) dan teori metafora oleh Lakoff &amp; Johnson (1980) yang saling melengkapi. Dengan menggunakan metodologi kualitatif, penelitian ini memanfaatkan prosedur identifikasi metafora dan analisis linguistik kognitif untuk menemukan metafora konseptual yang mendasari lirik tersebut. Temuan utama menunjukkan bahwa Sal Priadi menggunakan metafora sebagai alat yang kuat untuk mengekspresikan konsep-konsep abstrak seperti cinta, melankolia, dan pertumbuhan pribadi, yang beresonansi dengan pendengar pada tingkat kognitif yang lebih dalam. Penggunaan beragam metafora dalam sebuah karya tidak hanya memperkaya estetika lirik, tetapi juga memberikan wawasan tentang proses kognitif dan pandangan dunia sang penulis lagu. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pemahaman terhadap metafora-metafora ini memperkaya interpretasi lagu, menjadikannya karya lirik yang signifikan dalam lanskap musik kontemporer Indonesia.</p> </div> </div> </div> 2024-11-13T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Sastra Budaya dan Bahasa (SEBAYA) https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/sebaya/article/view/10222 GRUP VERBA KOMPLEKS PADA TEKS I SIAP SELEM: LINGUISTIK FUNGSIONAL SISTEMIK 2024-11-12T20:05:55+08:00 I Ketut Suardana suardanate920@gmail.com Yoga Putra Semadi suardanate920@gmail.com I Made Juliarta suardanate920@gmail.com I Putu Eka Suardana suardanate920@gmail.com <div class="page" title="Page 1"> <div class="layoutArea"> <div class="column"> <p>Teks I Siap Selem merupakan salah satu cerita rakyat Bali yang nilai moral yang terkandung di dalam teks masih belum diketahui oleh banyak anak muda. Penelitian ini bertujuan mengkaji grup verba kompleks untuk mengeksplorasi nilai-nilai moral teks. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan teknik studi kasus, yaitu konteks teks menjadi perhatian penelitian ini. Penelitian ini menggunakan teori grup verba kompleks dari Linguistik Fungsional Sistemik yang diprakarsai oleh Halliday. Sumber data yang digunakan adalah teks yang berjudul I Siap Selem yang ditulis oleh Suwija dkk. Data diperoleh dari klausa-klausa yang menggunakan lebih dari satu verba di dalam satu klausa. Data diidentifikasi dan dianalisis berdasarkan sintagmatik dan paradigmatik. Penelitian ini menyajikan kajian dalam dua bahasa; Bahasa Bali dan Bahasa Inggris. Bahasa Bali digunakan sebagai bahasa sumber dan Bahasa Inggris digunakan sebagai terjemahannya. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa grup verba kompleks projeksi digunakan menyatakan ambisi I Mẻng memakan I Ulagan. Grup verba kompleks hipotaktik digunakan menyatakan usaha-usaha yang dilakukan oleh I Ulagan melepaskan diri dari ancaman. Grup verba kompleks parataktik menyatakan keberhasilan menangani masalah-masalah. Ada sejumlah temuan yang didapatkan dari kajian grup verba kompleks, yaitu; bahasa mempunyai kekuatan mendidik anak-anak, masalah membuat kita lebih bijaksana menghadapi berbagai situasi, masalah memaksa kita berpikir secara lebih kreatif untuk mencapai kesuksesan hidup.</p> </div> </div> </div> 2024-11-13T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Sastra Budaya dan Bahasa (SEBAYA) https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/sebaya/article/view/10223 KATA SAPAAN BAHASA JEPANG DAN BALI PADA RANAH KELUARGA 2024-11-13T09:53:08+08:00 Putu Satya Narawiyudha Jaya idaayuputugitaa@unmas.ac.id Ida Ayu Putri Gita Ardiantari idaayuputugitaa@unmas.ac.id Ni Wayan Meidariani idaayuputugitaa@unmas.ac.id I Gusti Ayu Agung Sintha Satwika idaayuputugitaa@unmas.ac.id Anak Agung Ayu Dian Andriyani idaayuputugitaa@unmas.ac.id <div class="page" title="Page 1"> <div class="layoutArea"> <div class="column"> <p>Kata sapaan merupakan kata yang digunakan untuk menyapa seseorang tergantung konteks dan situasi. Penelitian dengan judul Kata Sapaan Bahasa Jepang dan Bali pada Ranah Keluarga ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan penggunaan kata sapaan yang digunakan pada keluarga Jepang dan Bali melalui penelitian sosiopragmatik. Metode penelitian yang digunakan adalah observasi dengan menggunakan metode pengumpulan data berupa wawancara dan pencatatan. Data yang digunakan adalah data primer berupa dialog antara anggota keluarga, baik Jepang dan keluarga Bali yang tinggal di daerah Denpasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kata sapaan yang digunakan dalam keluarga Jepang dan keluarga Bali menunjukkan tingkatan penggunaan yang berbeda sesuai dengan situasi dan konteks komunikasi. Perbedaan penggunaan sapaan ini dipengaruhi oleh kedekatan individu, usia, dan stratifikasi sosial dari lawan bicara. Kajian ini diharapkan dapat menjadi tambahan referensi dalam memahami komunikasi dan kehidupan antarbudaya dalam masyarakat multikultural.</p> </div> </div> </div> 2024-11-13T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Sastra Budaya dan Bahasa (SEBAYA) https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/sebaya/article/view/10224 TANDA VERBAL DAN VISUAL DALAM POSTER IKLAN TENTANG HEMAT ENERGI 2024-11-13T10:05:03+08:00 Putu Gede Budiartha budiartha@unmas.ac.id Ni Putu Cahyani Putri Utami mscahyaniputri@unmas.ac.id Ni Kadek Windy Adnyani adnyani.windy@gmail.com <div class="page" title="Page 1"> <div class="layoutArea"> <div class="column"> <p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa tanda verbal dan visual yang muncul dalam poster iklan hemat energi sekaligus menentukan makna dibalik tanda-tanda tersebut. Selain bahasa, pada poster ada gambar yang juga bertujuan untuk menarik perhatian masyarakat. Kedua hal ini sangat menarik untuk dianalisis maknanya karena terkadang baik tulisan maupun gambar yang digunakan memiliki makna lain dari makna yang sebenarnya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dimana analisis disajikan secara deskripsi. Data dikumpulkan dari 3 poster iklan tentang hemat energi dari WWF yang didownload dari Internet. Teori Saussure (1983) tentang semiotic digunakan untuk menganalisis tanda verbal dan visual yang muncul di sumber data yang digunakan, serta teori dari Barthes (1964) digunakan untuk menganalisis makna nya. Secara umum, hasil yang diperoleh adalah tanda verbal yang digunakan di poster iklan menghemat energi oleh WWF adalah berupa tulisan frasa. Sedangkan tanda visual adalah gambar – gambar yang disertakan dalam iklan-iklan tersebut. Makna yang terkandung dalam tandatanda yang digunakan dalam iklan-iklan tersebut adalah cenderung connotative (konotasi) karena memiliki makna lain dari makna sebenarnya.</p> </div> </div> </div> 2024-11-13T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Sastra Budaya dan Bahasa (SEBAYA) https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/sebaya/article/view/10225 PENGGUNAAN DAN MAKNA KATA ‘IRI’ DALAM SINONIM BAHASA JEPANG 2024-11-13T10:29:10+08:00 Ni Wayan Meidariani meidariani@unmas.ac.id I Wayan Wahyu Cipta Widiastika wahyuciptawidiastika@unmas.ac.id Adinda Amelia Dwi Putri aamelia.dwiputri@gmail.com <div class="page" title="Page 1"> <div class="layoutArea"> <div class="column"> <p>Bahasa Jepang merupakan salah satu bahasa asing yang mempunyai banyak variasi leksikon. Salah satunya adalah variasi leksikon dalam adjektiva dan verba. Artikel ini membahas penggunaan dan makna kata ‘iri’ dalam sinonim bahasa Jepang. Penelitian ini memfokuskan pada kalimat-kalimat yang digunakan oleh penutur asli bahasa Jepang. Pengumpulan data dilakukan melalui metode wawancara dan teknik catat. Penulis melakukan wawancara secara langsung dengan orang Jepang sambil mencatat kalimat yang berisi kata : urayamashii, shitto suru, yakimochi wo yaku dan netamu. Data dianalisis dengan pendekatan teori makna kontekstual (Pateda, 2010) dengan memaparkannya dalam kalimat Bahasa Jepang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, masing-masing adjektiva dan verba tersebut mempunyai makna yang hampir sama, yakni iri, namun mempunyai penggunaan yang berbeda tergantung konteksnya. Urayamashii menyatakan iri dalam hal (keberuntung, kesuksesan, kenaikan jabatan, kecantikan, dan kemampuan), shitto suru (kesuksesan atau percintaan), yakimochi wo yaku (cemburu perasaan, kemampuan dan motif yang tidak jelas) dan netamu (kedudukan atau posisi, bakat atau kemampuan dan harta).</p> </div> </div> </div> 2024-11-13T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Sastra Budaya dan Bahasa (SEBAYA) https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/sebaya/article/view/10226 PENGARUH TEKNOLOGI PADA POLA KOMUNIKASI MASYARAKAT ADAT DI BALI 2024-11-13T10:41:26+08:00 I Putu Ariana tuariana28@gmail.com <div class="page" title="Page 1"> <div class="layoutArea"> <div class="column"> <p>Globalisasi yang difasilitasi dengan adanya kemajuan teknologi internet, banyak merubah tatanan masyarakat adat di Bali. Pada penelitian ini bertujuan memberikan paparan mengenai pengaruh teknologi terhadap pola komunikasi masyarakat adat di Bali. Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan etnografi dan metode kualitatif. Pada tahap pengumpulan data menggunakan metode observasi dan wawancara dengan teknik porpusive sampling. Ditemukan bahwa secara umum pola komunikasi masyarakat adat di Bali dibedakan menjadi dua, yaitu komunikasi verba dan nonverbal. Selanjutnya, ditemukan adanya pengaruh adanya teknologi modern terhadap pola komunikasi masyarakat adat di Bali.</p> </div> </div> </div> 2024-11-13T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Sastra Budaya dan Bahasa (SEBAYA) https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/sebaya/article/view/10227 PERSEPSI MAHASISWA INDONESIA TERHADAP MAHASISWA JEPANG PADA KEGIATAN PERTUKARAN BUDAYA (CULTURAL EXCHANGE) 2024-11-13T11:00:35+08:00 Ni Luh Gede Meilantari meilantari@unmas.ac.id Ladycia Sundayra meilantari@unmas.ac.id Made Henra Dwikarmawan Sudipa meilantari@unmas.ac.id Luh Diah Masniari meilantari@unmas.ac.id Ketut Adi Arta meilantari@unmas.ac.id <div class="page" title="Page 1"> <div class="layoutArea"> <div class="column"> <p>Globalisasi membuat interaksi dan komunikasi dengan orang-orang dari latar belakang budaya yang berbeda, tidak dapat dihindari. Sehingga pemahaman terhadap kebudayaan orang lain atau negara lain menjadi sesuatu yang patut diperhatikan. Komunikasi lintas budaya terjadi ketika manusia dan budayanya berhubungan dengan manusia lain yang berasal dari budaya yang berbeda, berinteraksi dan bahkan saling mempengaruhi. Kajian komunikasi lintas budaya memiliki aspek penting, yakni bahasa. Bahasa digunakan oleh tiap individu untuk mengetahui mana kelompoknya dan mana kelompok orang lain. Oleh karena itu, bahasa adalah sesuatu yang tepat untuk menentukan identitas sosial seseorang. Komunikasi tidak hanya berguna untuk mendapatkan informasi dan memenuhi kebutuhan pribadi, namun juga berperan penting dalam menentukan dan mendefinisikan identitas sosial. Tulisan ini mencoba meneliti tentang persepsi mahasiswa Indonesia, yang berada di lingkungan Program Studi Sastra Jepang Universitas Mahasaraswati Denpasar yang terlibat dalam kegiatan cultural exchange (kouryukai) terhadap mahasiswa Jepang. Persepsi mahasiswa bisa berupa stereotip maupun prasangka. Penelitian ini menggunakan strategi transformative konkuren. Data kualitatif berupa interview atau wawancara dilakukan kepada mahasiswa Indonesia yang mengikuti program cultural exchange. Wawancara yang dilakukan terkait dengan persepsi mahasiswa Indonesia terhadap mahasiswa Jepang. Dalam konteks persepsi terhadap mahasiswa Jepang, mahasiswa Indonesia mempelajari stereotip mahasiswa Jepang dari interaksi kakak kelas yang sudah terlebih dahulu mengikuti program cultural exchange. Gambaran dan representasi di media, baik cetak, elektronik dan internet juga membentuk keyakinan mahasiswa Indonesia terhadap orang Jepang. Pada praktiknya, stereotip dan prasangka yang terbentuk melalui media dapat lebih kuat karena diasumsikan bahwa apa yang disampaikan melalui media massa bersifat factual dan objektif.</p> </div> </div> </div> 2024-11-13T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Sastra Budaya dan Bahasa (SEBAYA) https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/sebaya/article/view/10228 MENGENAL KESALAHAN BERBAHASA YANG DILAKUKAN PELAJAR BIPA DALAM MENULIS 2024-11-13T11:09:50+08:00 Ida Ayu Mela Tustiawati,S.Pd., M. Ed. mela.tustiawati@unmas.ac.id Aiko Konishi mela.tustiawati@unmas.ac.id <div class="page" title="Page 1"> <div class="layoutArea"> <div class="column"> <p>Pembelajaran bahasa Indonesia untuk penutur asing atau lebih dikenal dengan BIPA merupakan salah satu upaya pemerintah Indonesia dalam mewujudkan internasionalisasi bahasa Indonesia. Dalam realisasi pembelajaran di kelas, terdapat beberapa aspek penting yang menjadi perhatian pengajar dan juga peneliti bahasa yang salah satunya adalah kesalahan berbahasa tulis yang dilakukan oleh pelajar BIPA. Penelitian ini memiliki tujuan untuk memaparkan kesalahan berbahasa Indonesia pada tulisan pelajar BIPA. Metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus digunakan dalam penelitian ini. Sebanyak 57 tulisan pelajar BIPA dikumpulkan selama periode belajar dari September 2024 hingga Juni 2025, namun hanya 18 tulisan yang diteliti lebih lanjut sesuai dengan kriteria yang ditetapkan penelitian ini. Fokus penelitian ini adalah kesalahan dalam penulisan kalimat pada satu atau lebih paragraf, meliputi ejaan, penggunaan kalimat yang tidak sesuai, dan pemilihan kata. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat membantu pengajar BIPA dalam mengevaluasi proses pembelajaran di kelas, sehingga kegiatan pembelajaran dapat lebih efektif meningkatkan kemampuan menulis pelajar BIPA sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar.</p> </div> </div> </div> 2024-11-13T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Sastra Budaya dan Bahasa (SEBAYA) https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/sebaya/article/view/10229 EXPLORING THE ORIGINOTE ADVERTISEMENTS: A SEMIOTIC ANALYSIS 2024-11-13T11:14:56+08:00 Ni Kadek Ade Sarwani kadeksarwani00@gmail.com I Dewa Ayu Devi Maharani Santika devimaharanisantika@unmas.ac.id <div class="page" title="Page 1"> <div class="layoutArea"> <div class="column"> <p>Penelitian ini menyelidiki komponen semiotik dalam iklan The Originote dari situs web, dengan fokus pada 13 tanda verbal dan 7 tanda visual. Berdasarkan konsep semiotik Saussure sebagai ilmu tanda yang berkomunikasi baik secara verbal maupun non-verbal (1983:65), dan pandangan Leech tentang iklan sebagai bentuk komunikasi yang bertujuan untuk memengaruhi konsumen (1996:25), penelitian ini menyoroti bagaimana elemen-elemen ini bekerja sama untuk menciptakan narasi yang koheren. Bahasa verbal dalam iklan menekankan manfaat utama seperti pembersihan, menenangkan, melembapkan, anti-penuaan, dan perawatan jerawat. Penggunaan istilah inovatif dan kombinasi bahan tertentu menambahkan lapisan kredibilitas ilmiah dan daya tarik modern. Secara visual, elemen seperti palet warna hangat, gambar alami, dan item simbolis seperti latar belakang hijau dan botol tanah liat memperkuat posisi produk sebagai solusi perawatan kulit holistik. Integrasi petunjuk verbal dan visual ini menciptakan narasi yang menarik dan mengundang perhatian yang menarik bagi konsumen yang mencari produk perawatan kulit yang efektif dan mewah.</p> </div> </div> </div> 2024-11-13T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Sastra Budaya dan Bahasa (SEBAYA)
slot online slot gacor slot