POLA ASUH ORANG TUA DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER REMAJA DI ERA NEW NORMAL

Authors

  • Putu Sri Astuti Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mahasaraswati Denpasar
  • Ni Luh Sukanadi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mahasaraswati Denpasar

Keywords:

Pola Asuh Orangtua, Pendidikan Karakter, Remaja, Era New Normal

Abstract

Di Era New Normal ini Pola Asuh orang tua merupakan tempat utama remaja dapat menumbuhkan dan mengembangkan karakter positif. Pembentukan karakter positif dapat dikembangkan melalui pembiasaan nilai-nilai, baik nilai sosial maupun agama, dan juga kesadaran menerapkan tiga “ M” yang diinternalisasikan melalui interaksi sosial. Karakter yang telah terbentuk diharapkan kelak dapat mengakar kuat dan menjadi prinsip hidup dalam kehidupan remaja . Dalam konteks ini, orang tua sebagai penanggung jawab utama dan pertama dalam proses pembentukan karakter remaja. Orang tua hendaknya dapat menjadi contoh “teladan” yang baik pada remaja karena sebagian besar waktu remaja dihabiskan dalam keluarga. Teladan dan pembiasaan yang baik menjadi langkah fundamental dalam pendidikan karakter. Pergeseran nilai-nilai dalam masyarakat sedang terjadi. Hal-hal yang dulunya dianggap tabu, saat ini menjadi hal biasa. Kasus korupsi, fenomena penampilan para remaja dengan pakaian ketat dan mininya, gaya pacaran yang berlebihan, sampai tragedi hamil di luar nikah. Di sekolah pun terjadi aksi contek massal dimana hasil yang ditonjolkan dan proses diabaikan. Pada saat ini terjadi split of personality (kepribadian yang terpecah) dimana individu belum mampu menyatukan antara perkataan dengan perbuatan. Budaya malu tampaknya sudah mulai terkikis dan yang paling baru adalah sering dilangganya protokol kesehatan tiga “M”. Oleh karena itu, pola asuh orang tua yang tepat diharapkan dapat membentuk karakter remaja sehingga remaja memiliki karakter mental yang kokoh, yang senantiasa menjadikan nilai-nilai sebagai pegangan dan prinsip hidup, tidak hanya sekedar tahu tapi juga mampu untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari yaitu pola asuh yang demokratis, bukan pola asuh permisif yang serba membolehkan ataupun pola asuh yang terlalu otoriter yang membatasi anak. Berbagai aspek, baik pihak keluarga, sekolah, masyarakat dan bangsa (pemerintah) perlu bersinergi dalam upaya mensukseskan pendidikan karakter.

Downloads

Published

2020-12-01