https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/pilar/issue/feedProsiding Pekan Ilmiah Pelajar (PILAR)2024-04-25T16:31:14+08:00Open Journal Systems<p>Prosiding Pekan Ilmiah Pelajar (PILAR) merupakan luaran dari kegiatan Seminar Nasional dan Lomba Karya Tulis Ilmiah yang merupakan program kerja tahunan dari UKM KIM Unmas Denpasar. </p>https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/pilar/article/view/8670INOVASI TEKNOLOGI UNTUK MEMPERTAHANKAN IDENTITAS BUDAYA LOKAL DALAM MENYONGSONG INDONESIA EMAS 2024-03-03T11:38:45+08:00Ni Kadek Wina Candanimiralistya152@gmail.comMade Wira Afrianmiralistya152@gmail.comNi Putu Mira Listya Dewimiralistya152@gmail.com<p><em>Teknologi saat ini semakin berkembang seiring dengan perkembangan zaman.Tidak dapat dipungkiri bahwa kemajuan teknologi memberikan manfaat yang begitu luar biasa kepada manusia.Tetapi walau demikian Teknologi juga memberikan dampak negatif bagi manusia apabila manusia tidak dapat mengendalikan dirinya</em><em>. Melalui teknologi merupakan salah satu upaya untuk memperkenalkan hal yang positif terutama memperkenalkan tentang kebudayaan suatu bangsa ,seperti yang kita ketahui anak zaman sekarang kurang mengenal budayanya sendiri ,Dalam hal ini maka upaya pelestarian mutlak diperlukan guna berjalannya proses pembentukan karakter warga negara suatu bangsa.Dengan memperkenalkan budaya melalui teknologi kepada masyarakat terutama kepada kalangan anak muda, tentu budaya suatu bangsa akan dikenal masyarakatnya dan dilestarikan untuk masa depan bangsa dan kemajuan bangsa itu sendiri. </em><em>Kebudayaaan suatu bangsa merupakan sebuah keniscayaan yang harus dijaga dan tetap dilestarikan, budaya mencakup keseluruhan tingkah laku dan adat istiadat yang telah berlangsung turun temurun yang mengakar dan diwarisi oleh masyarakat. Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang besar </em><em>memiliki kekayaan kebudayaan yang dimiliki oleh setiap suku yang tersebar dari ujung barat pulau Sumatera hingga Papua. Perkembangan teknologi dan pesatnya arus globalisasi menjadi tantangan bagi suatu bangsa dalam upaya pelestarian kebudayaannya. Akses informasi dan komunikasi yang tidak dapat dibendung menjadikan mudahnya pergeseran budaya di suatu bangsa</em></p>2024-03-29T00:00:00+08:00Hak Cipta (c) 2024 https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/pilar/article/view/8671PROGRAM PEMBERDAYAAN KESEHATAN MENTAL DI MASYARAKAT INDONESIA 2024-03-03T11:45:55+08:00Anak Agung Atika Putriagungatika77@gmail.com<p>Kesehatan adalah kondisi <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Kesejahteraan">kesejaht</a><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Kesejahteraan">e</a><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Kesejahteraan">r</a><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Kesejahteraan">a</a><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Kesejahteraan">a</a><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Kesejahteraan">n</a> <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Kesejahteraan">fisik</a>, mental, dan sosial yang lengkap dan bukan sekadar tidak adanya <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Penyakit">pen</a><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Penyakit">y</a><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Penyakit">a</a><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Penyakit">k</a><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Penyakit">i</a><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Penyakit">t</a> <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Penyakit">atau</a> kelemahan. Pemahaman tentang kesehatan telah bergeser seiring dengan waktu. Berkembangnya teknologi kesehatan berbasis digital telah memungkinkan setiap orang untuk mempelajari dan menilai diri mereka sendiri, dan berpartisipasi aktif dalam gerakan <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Promosi_kesehatan">promosi kese</a><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Promosi_kesehatan">h</a><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Promosi_kesehatan">a</a><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Promosi_kesehatan">t</a><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Promosi_kesehatan">a</a><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Promosi_kesehatan">n</a><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Promosi_kesehatan">.</a> <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Promosi_kesehatan">Berb</a>agai <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Penentu_sosial_kesehatan">f</a><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Penentu_sosial_kesehatan">a</a><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Penentu_sosial_kesehatan">k</a><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Penentu_sosial_kesehatan">t</a><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Penentu_sosial_kesehatan">o</a><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Penentu_sosial_kesehatan">r</a> <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Penentu_sosial_kesehatan">s</a><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Penentu_sosial_kesehatan">o</a><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Penentu_sosial_kesehatan">s</a><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Penentu_sosial_kesehatan">i</a><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Penentu_sosial_kesehatan">a</a><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Penentu_sosial_kesehatan">l</a> <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Penentu_sosial_kesehatan">berpe</a>ngaruh terhadap kondisi kesehatan, seperti perilaku individu, kondisi sosial, genetik dan <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Biologi">bi</a><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Biologi">o</a><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Biologi">l</a><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Biologi">o</a><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Biologi">g</a><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Biologi">i</a><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Biologi">,</a> <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Biologi">pera</a>watan kesehatan, dan lingkungan fisik</p>2024-03-29T00:00:00+08:00Hak Cipta (c) 2024 https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/pilar/article/view/8672Potensi Buah Maja (Aegle marmelos) sebagai Pestisida Ramah Lingkungan dalam pengendalian Hama 2024-03-03T11:49:32+08:00Cokorda Javandirajavandira11@unmas.ac.idRamdhoanijavandira11@unmas.ac.idKomang Dean Ananda javandira11@unmas.ac.id<p>Keanekaragaman tanaman di Indonesia memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai pestisida nabati untuk mendukung pertanian yang berkelanjutan. Buah maja (<em>Aegle marmelos</em>) merupakan salah satu contoh tanaman yang memiliki potensi sebagai pestisida nabati karena mengandung senyawa kimia yang berfungsi sebagai penolak, penarik dan pembunuh hama serta sebagai penghambat nafsu makan hama. Buah tanaman maja terdiri dari zat lemak dan minyak terbang yang mengandung linonen. Daging buah maja mengandung substansi semacam minyak balsem, 2-furocoumarinspsoralen dan marmelosin (C13H12O). Buah, akar dan daun maja bersifat antibiotik. Buah maja juga mengandung marmelosin, minyak atsiri, pektin, saponin dan tanin. Buah maja mengandung saponin dan tanin yang mempunyai manfaat sebagai bahan pestisida nabati. Senyawa aktif pada tanaman ini memiliki sifat anti-eksudatif dan inflamatori yang menyebabkan buah maja berasa pahit sehingga rasanya yang pahit tersebut tidak disukai oleh serangga yang menjadi hama pada tanaman. Pestisida nabati dari buah maja ini juga memiliki bau yang menyengat dan mampu mengganggu fungsi pencernaan dari serangga apabila termakan </p>2024-03-29T00:00:00+08:00Hak Cipta (c) 2024 https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/pilar/article/view/8673PENTINGNYA KOLABORASI ANTARA VIRTUAL REALITY DENGAN OBJEK WISATA GOA GAJAH UNTUK PEMBANGUNAN EKONOMI BERKELANJUTAN 2024-03-03T11:54:12+08:00Ni Wayan Adi Priantini adipriantini02@gmail.comNi Putu Sri Intan Sari adipriantini02@gmail.comI Gusti Agung Dwitya Maheswari Candraadipriantini02@gmail.comAnak Agung Putri Maharani adipriantini02@gmail.com<p><em>Virtual Reality </em>atau VR adalah teknologi multimedia yang dapat memvisualisasikan suatu keadaan, objek, serta tempat. Penggunaan VR dalam objek wisata Goa Gajah akan membantu meningkatkan penghasilan dari objek wisata tersebut meskipun wisatawan tidak dapat datang langsung ke objek wisata Goa Gajah. Penelitian ini bertujuan untuk meninjau apakah VR dapat digunakan untuk meningkatkan promosi, pengalaman wisata, dan efisiensi di industri pariwisata. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode studi literatur untuk mendapatkan landasan teori dari penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian kali ini untuk meninjau pentingnya kolaborasi antara VR dengan objek wisata Goa Gajah untuk pembangunan ekonomi berkelanjutan. Dalam penelitian ini, peneliti akan menganalisis sebanyak 4 artikel 2 hasil skripsi, dan 1 buku. Temuan yang didapat dari penelitian ini ialah wisatawan dapat merasaan sensai baru dalam berwisata dan membantu kegiatan promosi objek wisata demi mewujudkan Indonesia Emas dalam bidang pembangunan ekonomi berkelanjutan. Implikasi dari artikel ini ialah mengurangi angka kemiskinan di Indonesia dengan meningkatnya pendapatan masyarakat. </p>2024-03-29T00:00:00+08:00Hak Cipta (c) 2024 https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/pilar/article/view/8674PESONA KEBERAGAMAN BUDAYA BALI WARISAN TRADISI YANG ABADI 2024-03-03T12:00:22+08:00NI WAYAN EKA PUTRIwayanekaputri7@gmail.com<p><em>Kesenian di Bali sangat erat hubungannya dengan upacara agama, kepercayaan dan adat istiadat. Kesemuanya merupakan suatu rangkaian kebudayaan yang tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lainnya. Hal tersebut hidup dan berkembang secara bersamaan ditengah-tengah masyarakat Bali. Kerajinan rakyat yang berkembang di Bali dapat dikatagorikan menjadi dua yaitu seni kerajinan yang bertalian erat dengan upacara agama dan seni kerajinan yang berhubungan dengan benda pakai. Dari berbagai jenis kerajinan yang ada, salah satunya adalah seni kerajinan wayang. Kerajinan ini memiliki makna yang luas dan sangat monumental. Kerajinan wayang pada mulanya dibuat untuk kepentingan agama, selanjutnya sebagai seni pertunjukan dan dalam perkembangannya kini ada yang diperjual-belikan. Daerah Sukawati merupakan salah satu pusat pengembangan kerajinan wayang kulit yang dipasarkan secara domistik dan manca negara. Proses pembuatan wayang kulit di desa Puaya menggunakan teknik tradisional dengan warna-warna modern yang memiliki daya tarik tersendiri</em></p>2024-03-29T00:00:00+08:00Hak Cipta (c) 2024 https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/pilar/article/view/8675PEMANFAATAN TEKNOLOGI DALAM PENGUATAN BUDAYA LOKAL DEMI MEWUJUDKAN INDONESIA EMAS 2024-03-03T12:04:43+08:00Ni Putu Widya Aristawatiwidyaaristawati361@gmail.comNi Made Srianiwidyaaristawati361@gmail.comNi Nyoman Ayu Sinta Dewiwidyaaristawati361@gmail.comNi Putu Tia Astiniwidyaaristawati361@gmail.com<p><em>Pada tahun 2045 bangsa Indonesia akan memasuki usia kemerdekaannya yang ke-100. Pada saat itu Indonesia berada di tahun emas, dengan generasi emas Indonesia. Pada Tahun Emas itu Bangsa Indonesia diharapkan sudah menjadi bangsa yang maju dalam berbagai bidang, baik sains dan teknologi. Pada tahun ini, sejalan dengan skenario positif yang dirancang masa kini, dapat digambarkan bahwa Indonesia hadir sebagai negara maju dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan kesejahteraan masyarakat yang merata sebagaimana diamanatkan oleh Konstitusi. Perkembangan tersebut ditopang oleh banyak faktor. Salah satu di antaranya, kemampuan mengembangkan dan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi atau teknologi digital. Perkembangan sains dan teknologi direspons secara bijaksana dan terarah. Sehingga berdampak positif pada perkembangan Indonesia sebagai bangsa yang majemuk dan dinamis. Kebutuhan kompetensi digital ini merupakan hal yang tidak terelakkan. Kompetensi digital ini lebih komprehensif dibandingkan keterampilan digital. </em> </p>2024-03-29T00:00:00+08:00Hak Cipta (c) 2024 https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/pilar/article/view/8677Pemanfaatan Media Sosial Tiktok Sebagai Sarana Pelestarian Budaya Lokal Guna Mewujudkan Indonesia Emas 2024-03-03T12:26:42+08:00Ni Made Sri Sukertidellasintiaa0912@gmail.comNi Wayan Eka Ari Candradellasintiaa0912@gmail.comNi Putu Della Sintya Dewidellasintiaa0912@gmail.comRamdhoani, S.Si., M.Si.dellasintiaa0912@gmail.com<p><em>Perkembangan teknologi yang sangat pesat mampu memudahkan masyarakat dalam mengakses informasi yang mereka inginkan tanpa memikirkan waktu. Oleh karena besarnya peran internet dalam kehidupan manusia dan sangat mendukung pula peran tersebut sehingga pemanfaatan internet tidak hanya untuk berbagi informasi semata namun juga diberbagai bidang seperti sekolah, belajar, mengatur keuangan keluarga, mendengarkan musik, menonton vidio dan menikmati permainan. Penggunaan media sosial seperti platform Tiktok dapat memperkenalkan kembali budaya lokal kepada anak-anak muda yang sudah mulai meninggalkan budaya lokal karena pengaruh budaya lain yang ada di Indonesia guna mewujudkan generasi emas. Berbagai tantangan yang harus dihadapi seperti: globalisasi, teknologi, migrasi, kompetisi internasional, perubahan pasar, tantangan lingkungan dan politik internasional. </em> </p>2024-03-29T00:00:00+08:00Hak Cipta (c) 2024 https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/pilar/article/view/8678PEMANFAATAN KEMAJUAN TEKNOLOGI DALAM PENGUATAN BUDAYA LOKAL UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA EMAS 2024-03-03T12:32:01+08:00NI MADE PARWATI madeparwati277@gmail.com<p><em>Kemajuan teknologi saat ini berkembang sangat pesat dan memiliki pengaruh besar dalam berbagai bidang kehidupan. Teknologi juga berpotensi untuk dimanfaatkan dalam upaya penguatan budaya lokal di Indonesia. Tulisan ini membahas bagaimana pemanfaatan kemajuan teknologi dapat membantu memperkuat dan melestarikan budaya lokal Indonesia dalam rangka mewujudkan Indonesia Emas pada 2045. Pemanfaatan teknologi digital, media sosial, platform daring, dan teknologi lainnya dapat menjadi sarana efektif untuk mendokumentasikan, mempromosikan, dan menyebarluaskan budaya lokal ke khalayak luas. Penguatan budaya lokal melalui dukungan teknologi diharapkan dapat meningkatkan ketahanan budaya, identitas, dan karakter bangsa Indonesia dalam menghadapi era globalisasi</em></p>2024-03-29T00:00:00+08:00Hak Cipta (c) 2024 https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/pilar/article/view/8679PENGEMBANGAN BATIK KHAS KEBUDAYAAN INDONESIA DENGAN PENGARUH TEKNOLOGI 2024-03-03T12:34:37+08:00Ni Made Mitayani myani8114@gmail.comI Dewa Ayu Sri Widha Astuti myani8114@gmail.com<p><em>Batik, sebagai simbol keindahan dan kekayaan budaya Indonesia, kini mengalami evolusi menarik melalui sentuhan teknologi. Perpaduan antara tradisi dan inovasi digital membuka pintu baru bagi pengembangan batik khas Indonesia. Pengaruh positif teknologi digital terlihat dalam peningkatan ekspos batik indoneia secara global melalui platform daring.Proses produksi batik juga mengalami efisiensi melalui penggunaan mesin modern dan perangkat lunak desain. Kreativitas dalam desain batik meningkat dengan kalaborasi seniman tradisional dan desainer digital, menciptakan karya yang mencapai generasi muda dan mendukung keberlanjutan warisan budaya. Penerapan teknologi dalam produksi batik, seperti mesin modern dan teknologi digital, mempercepat dan meningkatkan kualitas pembuatan batik. Media sosial menjadi sarana efektif untuk mempromosikan batik kepada khalayak luas melalui kampanye digital dan kolaborasi dengan influencer. Foto-foto batik di platform sosial tidak hanya memperkenalkan secara visual, tetapi juga menyampaikan cerita di balik setiap kain. Pentingnya pelestarian lingkungan juga menjadi fokus dengan menerapkan teknologi ramah lingkungan dalam proses produksi batik. Penggunaan pewarna alami dan metode produksi berkelanjutan menjadi langkah positif dalam menjaga kelestarian lingkungan. Dengan memadukan tradisi batik dan inovasi teknologi, artikel ini menggarisbawahi bahwa pengembangan batik khas Indonesia dapat terus berkembang, menciptakan harmoni antara nilai budaya dan kemajuan zaman.</em></p>2024-03-29T00:00:00+08:00Hak Cipta (c) 2024 https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/pilar/article/view/8681Penguatan Eksistensi Aksara Bali Melalui Digitalisasi Aksara Bali Bagi Generasi Muda 2024-03-03T12:39:57+08:00Ni Made Lita Parwati litaparwati7@gmail.com<p><em>Budaya lokal merupakan salah satu aset yang perlu untuk senantiasa memerlukan adaptasi oleh masyarakat sebagai upaya pelestarian budaya lokal. Salah satunya ialah aksara bali yang telah menjadi salah satu bagian penting dalam pokok pembelajaran bahasa bali di sekolah dasar dan menengah. Namun, masih terdapat generasi muda yang mengalami kesulitan dalam mempelajari aksara bali. Artikel ini membahas mengenai upaya-upaya yang dilakukan dalam mendekatkan eksistensi aksara bali di kalangan generasi muda melalui digitalisasi. Pengumpulan data dilakukan dengan memanfaatkan metode studi pustaka dengan menggunakan sumber yang relevan dengan topik artikel. Adapun hasil pengumpulan data menunjukkan bahwa digitalisasi budaya lokal khususnya aksara bali telah terimplementasi melalui kehadiran aplikasi penulisan aksara bali meliputi Patik Bali, Nulis Aksara Bali dan Transliterasi Aksara Bali. Kehadiran aplikasi tersebut memberikan angin segar dalam upaya mendekatkan eksistensi aksara bali dan mempermudah generasi muda dalam mempelajari aksara bali karena mudah dijangkau dalam genggaman ponsel. Kendati demikian, masing- masing aplikasi tersebut memiliki kelebihan serta kekurangan yang perlu untuk dikembangkan kembali ke depannya dalam memicu ketertarikan generasi muda mempelajari aksara bali</em></p>2024-03-29T00:00:00+08:00Hak Cipta (c) 2024 https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/pilar/article/view/8682TEKNOLOGI DAN ENERGI TERBARUKAN TRANSFORMASI UNTUK MASA DEPAN YANG BERKELANJUTAN DAN EFISIEN SECARA GLOBAL2024-03-03T12:44:13+08:00Ni Made Lia Arsita Dewiperdana.skolastika@unmas.ac.idNi Putu Ayu Astiniperdana.skolastika@unmas.ac.idNi Komang Apriyaniperdana.skolastika@unmas.ac.idI Made Perdana Skolastika, S.S., M.Pd.perdana.skolastika@unmas.ac.id<p>Dalam menghadapi kompleksitas tantangan lingkungan dan perubahan teknologi yang pesat, artikel ini melakukan eksplorasi mendalam terhadap dampak transformasi teknologi dan penerapan energi terbarukan. Kami menganalisis peran krusial teknologi canggih, seperti kecerdasan buatan, Internet of Things, dan blockchain, dalam menciptakan fondasi bagi keberlanjutan dan efisiensi global. Penelitian ini menguraikan dampak positif dari integrasi teknologi dan energi terbarukan dalam mengoptimalkan penggunaan sumber daya dan mengurangi emisi karbon. Tidak hanya membahas aspek teknisnya, artikel ini juga mengeksplorasi dinamika sosial dan ekonomi yang melibatkan implementasi infrastruktur teknologi dan energi terbarukan. Melalui analisis mendalam, kami menyoroti tantangan utama yang mungkin dihadapi dalam mengadopsi solusi ini secara global. Fokus pada model energi terbarukan, termasuk solar, angin, dan hidro, turut dipertimbangkan dalam konteks dampak globalnya. Artikel ini mempertimbangkan etika dan tanggung jawab sosial perusahaan, serta potensi konsekuensi tidak terduga dari transformasi ini. Dengan merinci kontribusi teknologi dan energi terbarukan pada mitigasi perubahan iklim dan kesejahteraan global, artikel ini memberikan perspektif yang holistik. Diharapkan, pemahaman yang mendalam ini akan membantu membentuk kebijakan, mendorong inovasi, dan memicu kolaborasi lintas sektor demi mencapai masa depan yang berkelanjutan dan efisien secara global</p>2024-03-29T00:00:00+08:00Hak Cipta (c) 2024 https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/pilar/article/view/8683TEKNOLOGI SEBAGAI SARANA PENGUATAN IDENTITAS BUDAYA LOKAL UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA EMAS 2024-03-03T12:50:27+08:00Ni Kadek Sinta Widiari sintawidiari44@gmail.com<p><em>Era globalisasi mempermudah masuknya budaya asing sehingga dapat mengancam kehilangan nilai asli budaya lokal Indonesia. Globalisasi dikatakan sebagai perkembangan ilmu pengetahuan dan budaya yang menyebar tanpa batasan negara yang dapat mengakibatkan terkikisnya jati diri dari identitas budaya lokal. Indonesia, sebagai negara heterogen, menonjolkan keberagaman budaya dalam berbagai aspek seperti kebudayaan, adat istiadat, sejarah, agama, suku bangsa, ras, dan bahasa daerah. Selain sebagai pemersatu, identitas budaya lokal juga menjadi ciri khas yang membedakan Indonesia dari negara lain sehingga mencerminkan karakteristik yang unik. Identitas budaya ini menjadi landasan bagi pengembangan potensi nasional dan menjadi prinsip dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Dengan masyarakat Indonesia yang sangat terbuka terhadap media digital, pertumbuhan pesat ini memunculkan strategi untuk memperkuat identitas budaya lokal. Akses teknologi informasi dan komunikasi dimanfaatkan sebagai sarana pelestarian dan pengembangan nilai-nilai budaya, dengan menonjolkan ciri khas budaya lokal Indonesia menggunakan teknologi yang berkembang pesat. Metode yang digunakan pada artikel ilmiah ini adalah studi pustaka melibatkan pendekatan penelitian yang mencakup pengumpulan, penelaahan, dan analisis literatur yang relevan dengan topik artikel ilmiah ini. Metode ini berfungsi sebagai pemecah masalah terhadap sumber pustaka yang relevan dalam artikel tersebut. Globalisasi tak lepas dari kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang merupakan hasil modernitas manusia. Oleh karena itu, kita memiliki tanggung jawab bersama untuk mengatasi dampak negatifnya dan memanfaatkan sisi postifnya sebagai sarana yang dapat menguatkan identitas budaya lokal Indonesia. </em></p>2024-03-29T00:00:00+08:00Hak Cipta (c) 2024 https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/pilar/article/view/8684Pesta Kesenian Bali Mendorong Mewujudkan Indonesia Emas 2045 Dengan Generasi Milenial 2024-03-03T12:53:34+08:00Ni Kadek Putri Yuniasari putriyuniasari992@gmail.com<p><em>Mewujudkan Indonesia emas 2045 menjadi kesempatan dan tantangan tersendiri bagi Generasi Milenial dalam pelestarian budaya dan lingkungan. Diantaranya, sebagai generasi penerus harus mempunyai rasa kebanggaan tersendiri memiliki beragam seni dan budaya yang merupakan aset negara, peran generasi milenial inisangat berpengaruh besar dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045, diantaranya generasi milenial harus bisa memiliki kecerdasan yang komprehensif yaitu produktif, kreatif dan inovatif, damai dalam interaksi sosial, mengembangkan pola pikir, berkarakter yang kuat, dan juga berperadapan unggul. Tanpa adanya kesadaran dari generasi emas yang akan memegang estafet kepemimpinan dan penggerak kebudayaan dan lingkungan untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 maka jangan harap partisipasi dan kontribusi akan didapat. Dalam penulisan ini, dipergunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Ini menjadi strategi tepat dan khusus karena generasi ini sebagiannya adalah generasi milenial yang mempunyai karakteristik dan kreatif, diantaranya lingkungan kebudayaan dan keseniannya. </em> </p>2024-03-29T00:00:00+08:00Hak Cipta (c) 2024 https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/pilar/article/view/8685Pemanfaatan Kemajuan Teknologi dalam Penguatan Budaya Lokal guna Mewujudkan Indonesia Emas 2024-03-03T12:56:22+08:00Ni Kadek Ade Sarwani kadeksarwani00@gmail.comNi Ketut Krisna Andrianikadeksarwani00@gmail.comPande I Made Wahyu Widhi Kusumakadeksarwani00@gmail.comNi Putu Jelita Krishna Yanti kadeksarwani00@gmail.com<p><em>Teknologi, informasi dan yang berkembang begitu pesat secara langsung berdampak kompleks terhadap budaya yang ada di Indonesia. Pemanfaatan kemajuan teknologi memiliki peran penting dalam penguatan budaya lokal Indonesia di era globalisasi. Artikel ini mengulas strategi dan aplikasi teknologi yang dapat digunakan untuk memperkuat, melestarikan, dan mengembangkan keberagaman budaya di Indonesia. Melalui media digital, aplikasi pendidikan, virtual reality, promosi produk kreatif, dan kemitraan antara industri kreatif dan teknologi, teknologi menjadi alat yang efektif dalam membangun kesadaran dan partisipasi masyarakat terhadap warisan budaya lokal. Dengan pendekatan ini, Indonesia dapat mempertahankan identitas budayanya sambil merespon dinamika global, menciptakan keseimbangan yang harmonis antara tradisi dan inovasi. Melalui kolaborasi antara sektor publik dan swasta, serta partisipasi aktif masyarakat, artikel ini menyajikan pandangan optimis terhadap potensi pemanfaatan teknologi untuk mendorong keberlanjutan dan keberagaman budaya lokal Indonesia.</em></p>2024-03-29T00:00:00+08:00Hak Cipta (c) 2024 https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/pilar/article/view/8686LITERASI BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DALAM MEWUJUDUKAN INDONESIA EMAS 2024-03-03T13:01:33+08:00I Gusti Agung Made Agung Dwipayanaemindasari@unmas.ac.idNi Made Mellia Putri Pradnyandariemindasari@unmas.ac.idNi Putu Anggelina Paramita Dewiemindasari@unmas.ac.idNi Wayan Eminda Sariemindasari@unmas.ac.id<p><em>Kemampuan berliterasi sangatlah penting untuk dimiliki oleh seluruh warga negara Indonesia termasuk generasi-Z. Peningkatan kemampuan berliterasi dapat menjadi salah satu upaya dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. Generasi muda yang nantinya akan menjadi tumpuan utama dalam merealisasikan harapan Indonesia emas 2045, diharapkan memiliki kemampuan berliterasi yang memadai agar mampu berkompetisi di era globalisasi yang hampir seluruh kegiatan manusia bergantung pada teknologi. Peran teknologi sangat besar pada kehidupan saat ini, generasi mudalah yang paling merasakan manfaat serta kegunaan dari teknologi yang ada saat ini, dengan kemajuan teknologi di segala sektor termasuk sumber informasi, dapat memudahkan generasi muda untuk berliterasi kapanpun dan di manapun. Namun kemajuan teknologi juga memiliki dampak buruk, semakin pesatnya perkembangan teknologi, maka semakin mudah generasi muda dalam menjalankan kehidupan, sehingga generasi muda terkesan akan selalu menyepelekan sesuatu termasuk kemampuan berliterasi, perkembangan teknologi yang pesat menciptakan gaya hidup baru, generasi muda lebih tertarik untuk mengikuti perkembangan teknologi di bidang hiburan seperti media sosial, game, dan lain sebagainya, dibandingkan dengan mengikuti perkembangan teknologi dibidiang pendidikan seperti mengasah kemampuan berliterasinya lewat literatur-literatur yang sudah tersedia dengan versi digital, permasalahan ini dianggap penting karena nantinya dapat menjadi penghambat perealisasian Indonesia emas 2045, oleh karena itu dibutuhkan upaya untuk meningkatkan kemampuan serta minat berliterasi generasi muda demi mewujudkan cita-cita Indonesia emas 2045</em></p>2024-03-29T00:00:00+08:00Hak Cipta (c) 2024 https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/pilar/article/view/8688PENTINGNYA KOLABORASI TEKNOLOGI DAN BUDAYA LOKAL DALAM MEMPERKUAT IDENTITAS BANGSA UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA EMAS 2024-03-03T13:20:34+08:00Putu Ayu Astini ayuastini480@gmail.comMade Candra Pramesthi Dewiayuastini480@gmail.comNi Made Lia Arsita Dewi ayuastini480@gmail.comB. Trisna Gunawanayuastini480@gmail.comI Gusti Agung Natasha Regatta Angelie Poetry ayuastini480@gmail.com<p><em>Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran teknologi, khususnya media sosial, dalam memperkenalkan dan melestarikan budaya lokal di Indonesia, dengan fokus pada kontribusi generasi muda. Fenomena yang diteliti melibatkan dampak modernisasi dan globalisasi terhadap pelestarian budaya tradisional di tengah perkembangan teknologi. Metode penelitian yang diterapkan adalah metode kualitatif dengan pendekatan review dokumen. Data dikumpulkan melalui analisis isi jurnal-jurnal ilmiah dan eksplorasi situs web yang relevan dengan tema penelitian. Langkah-langkah sistematis melibatkan pencarian, seleksi, dan analisis mendalam terhadap temuan-temuan yang terdapat dalam literatur dan sumber sumber online. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa pemanfaatan media sosial, seperti TikTok, memberikan peluang kreatif bagi generasi muda untuk memperkenalkan dan mempertahankan budaya lokal. Meskipun demikian, tantangan seperti pengaruh perubahan budaya yang cepat, minimnya akses teknologi, dan masalah keamanan data perlu diatasi. Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta menjadi krusial untuk mengatasi hambatan tersebut dan menjadikan teknologi sebagai alat efektif dalam pelestarian dan pengenalan budaya lokal. Temuan penelitian ini dapat menjadi landasan bagi pengembangan kebijakan dan strategi yang mendukung visi Indonesia emas 2045 yang kaya akan keberagaman budaya dan kemajuan berkelanjutan. </em> </p>2024-03-29T00:00:00+08:00Hak Cipta (c) 2024 https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/pilar/article/view/8689APLIKASI NULIS AKSARA BALI UNTUK MEMPERMUDAH GENERASI SEKARANG DALAM MEMPELAJARI AKSARA BALI DEMI MENJAGA DAN MELESTARIKAN KEBUDAYAAN BALI 2024-03-03T13:26:52+08:00I Putu Agus Wijaya Kusumajayak4989@gmail.comNi Komang Riskayanijayak4989@gmail.comKetut Julia Purnamajayak4989@gmail.comKadek Dwiyantijayak4989@gmail.com<p>Kurangnya minat pada Masyarakat di generasi sekarang dalam mempelajari aksara Bali dapat menyebabkan aksara bali menjadi hilang ditelan zaman dan juga perkembangan teknologi membuat masyarakat generasi sekarang menjadi kecanduan bermain handphone hanya untuk bermain game ataupun bermain sosial media. Kurangnya minat belajar aksara Bali dan penggunaan handphone yang kurang produktif maka aplikasi Nulis Aksara Bali sangat cocok digunakan oleh semua Masyarakat bali di era sekarang untuk belajar aksara Bali. Artikel ini kami buat untuk menumbuhkan kembali minat generasi sekarang dalam mempelajari aksara bali, sehingga aksara Bali bisa terus dilestarikan dan tidak hilang ditelan zaman. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen terapan dengan pendekatan kualitatif. Peneliti mempraktikkan cara penggunaan aplikasi Nulis Aksara Bali secara langsung di handphone pribadi. Pengumpulan data diperoleh melalui ekperimen yang dilakukan mahasiswa sebagai generasi muda untuk melestarikan budaya. Teknik analisis data dilakukan dengan pemaparan secara naratif. Analisis mendeskripsikan proses penggunaan aplikasi dan cara penggunaan aplikasi. aplikasi Nulis Aksara Bali sangat berperan penting untuk membantu generasi sekarang dalam mengasah keterampilan menulis aksara Bali di kalangan masa society 5.0 ini. Dengan begitu sebuah kebudayaan yang ada di Bali niscaya akan terus tetap lestari dan kita selaku generasi sekarang juga nantinya dapat terus mengajari generasi berikutnya tentang kebudayaan yang harus kita pelajari dan lestarikan. </p>2024-03-29T00:00:00+08:00Hak Cipta (c) 2024 https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/pilar/article/view/8690PERAN TEKNOLOGI DALAM MEMPERTAHANKAN BUDAYA LOKAL DI TENGAH ARUS GLOBALISASI DEMI MEWUJUDKAN INDONESIA EMAS 2024-03-03T13:37:39+08:00I Komang Raehan Restu Nugrahakomangreyhan427@gmail.com<p><em>Semakin berkembangnya zaman tidak dapat di pungkiri bahwa kemajuaan teknologi sangat membantu dengan melalui teknologi merupakan salah satu cara memperkenalkan budaya ke masyrakat terutama untuk kalangan anak muda,dalam era globalisasi ini informasi menjadi kekuatan yang sangat dahsyat dalam mempengaruhi pola pikir manusia untuk mengatasi kesadaran akan pentinya budaya lokal sebagai jati diri bangsa mempertahkannya di mana generasi muda sangat penting untuk keberlasungan budaya lokal kedepanya oleh karena itu,penting sekali kita harus melakukan Upaya melestarikan budaya ini di era globalisasi dengan cara mengunakan sosial media sebagai senjata,dengan hadirnya sosial media ini di era globalisasi akan menjadi sebuah pisau yang sangat tajam karena kita dapat memperkenalkan budaya tanah air kepada masyrakat luas. contoh budaya bali, menurut saya pribadi, budaya bali sangat erat dengan platfom sosial media karena pada abad pertengahan abad ke 20 bali mulai di kenal sebagai tujuan pariwisata internasional karena budayanya yang unik seperti tarian pendet,adat istiadat dll,pesatnya arus globalosasi menjadi tatangan Bagai suatu negara dalam Upaya melestaikan budaya</em></p>2024-03-29T00:00:00+08:00Hak Cipta (c) 2024 https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/pilar/article/view/8691MANFAAT AKUN MEDIA SOCIAL INSTAGRAM @WIKIBASABALI UNTUK GENERASI MUDA BALI DALAM PELESTARIAN BUDAYA DAN BAHASA BALI PADA ERA GLOBALISASI 2024-03-03T13:41:24+08:00Gusti Agung Mira Diana Putrimiradianaputri9@gmail.com<p><em>Pada era globalisasi ini, budaya dan Bahasa bali mulai pudar di kalangan generasi muda. Memudarnya budaya dan Bahasa bali disebabkan karena factor internal dan eksternal yang berasal dari luar maupun dalam diri. Sosial media sekarang menjadi platform yang sangat sering digunakan oleh generasi muda di jaman sekarang, namun media sosial juga menjadi alasan mengapa budaya dan Bahasa bali imemudar. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran penting dari akun-akun media sosial yang khusus atau berfokus pada pelestarian budaya dan Bahasa bali di era globalisasi ini, serta pengaruh akun-akun tersebut dalam mendorong generasi muda untuk melestarikan Bahasa dan budaya bali. Serta manfaat dari penelitian ini adalah untuk mengedukasi Masyarakat khususnya generasi muda tentang adanya akun media sosial yang dapat memberikan informasi sekaligus mengedukasi generasi muda mengenai penggunaan Bahasa bali yang baik dan benar serta budaya-budaya Masyarakat bali. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan melakukan kajian Pustaka atau literature research sebagai cara untuk mengobservasi data yang relevan dengan penelitian ini. Dari penelitian yang telah dilakukan didapatkan hasil bahwa akun Instagram @wikibasabali merupakan media pembelajaran budaya serta Bahasa bali yang baik untuk digunakan oleh generasi muda bali. </em></p>2024-03-29T00:00:00+08:00Hak Cipta (c) 2024 https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/pilar/article/view/8692GENERASI MUDA MAMPU MEMPROMOSIKAN SENI TARI CALONARANG SEBAGAI WARISAN LELUHUR UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA EMAS 2024-03-03T13:44:59+08:00Dewa Ayu Sri Pucuk Wijayantidwayusr@gmail.comNi Nyoman Wijayani Putridwayusr@gmail.comI Dewa Ayu Oktaviani Putridwayusr@gmail.comI Kadek Dewik Purnama Saridwayusr@gmail.com<p>Indonesia akan menjadi negara tangguh, mandiri, dan inklusif di 2045. Pembangunan 20 tahun ke depan diharapkan dapat mendorong Indonesia bertransformasi menuju peradaban masyarakat yang modern dan sejahtera. Dengan adanya berbagai budaya seni dan tradisi bisa mewujudkan indonesia emas dengan berbagai macam seni yang ada. masyarakat indonesia bangga dengan adanya kemajuan dalam mempromosikan seni melalui kreaktivitas digital.Kreativitas digital adalah kemampuan yang penting dimiliki untuk menjadi bagian dari ekosistem digital dan menciptakan pengetahuan, teknologi, dan konten baru sebagai upaya mengubah ide menjadi kenyataan. Sebagai salah satu surga kehidupan di dunia, Pulau Bali dengan tarian tradisionalnya juga menjadi pemikat yang bahkan begitu disukai, dicintai atau digandrungi para wisatawan mancanegara. Tarian tradisional Bali merupakan budaya yang menarik dengan ragam tariannya. Sejumlah kesenian rakyat di Bali masih berkembang dengan baik, memberikan pilihan alternatif bagi masyarakat untuk menikmati hiburan tradisional yang mengangkat budaya lokal, salah satu kesenian rakyat tersebut adalah drama tari Calonarang. Calonarang adalah tokoh utama dalam seni tari ini yang identik dengan wajah seram dan menakutkan. Karena dalam kepercayaan Hindu Bali, Calonarang adalah wujud kekuatan mistis yang nantinya akan diseimbangkan oleh kekuatan ilmu putih. </p>2024-03-29T00:00:00+08:00Hak Cipta (c) 2024 https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/pilar/article/view/8693PEMANFAATAN SOSIAL MEDIA SEBAGAI MEDIA PELESTARIAN TARIAN TRADISIONAL BALI DI ERA MODERN 2024-03-03T14:22:14+08:00Desak Made Indah Fitriawati1sakdeindahfitriawati@gmail.comIda Ayu Krisna Dewi sakdeindahfitriawati@gmail.comIda Ayu Putri Gita Ardiantari S.S., M. Humsakdeindahfitriawati@gmail.com<p><em>Maksud dan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melestarikan tarian tradisional agar tetap terjaga kelestariannya melalui sosial media serta dapat dinikmati oleh generasi berikutnya. Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode penelitian kuantitatif dengan menggunakan google formulir sebagai kuisioner untuk mendapatkan data-data yang relevan dengan penelitian ini, dengan generasi muda di era modern ini sebagai ruang lingkup kajian penelitian ini.. Penyelesaian atau solusi dari hasil penelitian tersebut sebagai berikut; memanfaatkan sosial media sebagai wadah untuk melestarikan tarian tradisional Bali yang cukup efektif di era ini. </em> </p>2024-03-29T00:00:00+08:00Hak Cipta (c) 2024 https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/pilar/article/view/8694POTENSI SERUM KOLAGEN KULIT IKAN TUNA SEBAGAI ANTIAGING DALAM RANGKA SAINTIFIKASI LONTAR USADHA BALI BERBASIS ETHNOMEDICINE 2024-03-03T14:26:57+08:00Putu Ninggita Santhi Dewiniggitasanthidewi33@gmail.comIda Ayu Nadia Reisaniggitasanthidewi33@gmail.comPutu Ayu Sariningsihniggitasanthidewi33@gmail.com<p><em>Saintifikasi pengobatan tradisional Usadha Bali belum banyak berkembang sampai saat ini. Diperkirakan banyak bahan alam yang termuat dalam sekitar 50.000 Lontar Usadha Bali yang belum disaintifikasi, salah satunya Usadha Ila yang menyebutkan pemanfaatan kulit ikan laut seperti kulit ikan tuna dapat digunakan dalam pengobatan luka pada kulit. Kulit ikan tuna mengandung kolagen yang membantu penyembuhan luka sekaligus mencegah penuaan akibat kerusakan kulit. Inovasi serum kolagen kulit ikan tuna dikembangkan untuk memberikan efek antipenuaan yang disebabkan oleh paparan radiasi sinar UV yang berlebih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi serum kolagen kulit ikan tuna dalam mencegah photoaging yang disebabkan oleh paparan sinar UV pada kulit tikus betina. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode eksperimental laboratorium. Efek antipenuaan diuji melalui analisis statistic komparatif menggunakan uji Mann-Whitney dengan taraf kepercayaan 95% yang membandingkan tingkat kerusakan kulit pada dua kelompok tikus yang terpapar radiasi UV. Hasil analisis statistic menunjukkan terdapat perbedaan signifikan (p ≤ 0,05) antara kelompok negatif dan kelompok perlakuan serum. Mengenai aktivitas antipenuaannya, dibandingkan dengan kelompok negatif, kelompok yang diobati dengan serum memiliki kondisi kulit yang lebih baik, berkurangnya kerutan yang dalam, dan tidak ada tanda-tanda kekenduran atau kekeringan. Serum ini diyakini menghasilkan efek antipenuaan dengan menghambat ekspresi MMP-3, MMP-1, MMP-7, dan MMP-12, yang mengakibatkan berkurangnya degradasi kolagen dan elastin yang membentuk matriks ekstraseluler, sehingga menghambat photoaging kulit. Dapat disimpulkan bahwa inovasi serum yang mengandung kolagen dari kulit ikan tuna memiliki potensi sebagai produk antiaging</em></p>2024-03-29T00:00:00+08:00Hak Cipta (c) 2024 https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/pilar/article/view/8695SYSTEMATIC LITERATUR REVIEW: PENGARUH PENGEMBANGAN APLIKASI DIGITAL SEBAGAI MEDIA MEMPERKENALKAN BUDAYA INDONESIA DI ERA GLOBALISASI 2024-03-03T14:30:54+08:00Ni Putu Dhila Puspitadhilapuspita.29@gmail.comDewa Ayu Putu Tyas Yuli Adeliadhilapuspita.29@gmail.comIda Bagus Krisna Indira Putradhilapuspita.29@gmail.comPutu Ledyari Noviyantidhilapuspita.29@gmail.com<p>Indonesia merupakan negara yang memiliki beragam adat istiadat, kesenian, tradisi, dan aneka macam budaya diberbagai daerah yang telah diwariskan secara turun- menurun. Pada era globalisasi masa kini, kesadaran mengenai pentingnya mempertahankan kebudayaan yang di masyarakat semakin memudar, khususnya di kalangan generasi muda. Penelitian ini menggunakan metode <em>Systematic Literature Review </em>(SLR) dengan desain PRISMA (<em>Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analyzes</em>). Proses seleksi yang dilakukan mengacu pada empat tahap dalam PRISMA yakni <em>identification, screening, eligibility, dan included</em>. Objek penelitian ini adalah pengaruh aplikasi digital dalam memperkenalkan seni dan budaya lokal. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran komprehensif melalui <em>Systematic Literatur Review </em>(SLR) mengenai pengaruh aplikasi digital dalam memperkenalkan seni dan budaya Indonesia kepada generasi muda. Dari hasil analisis dua puluh artikel diperoleh hasil bahwa aplikasi digital sebagai upaya memperkenalkan seni dan budaya lokal dapat membantu penyebaran informasi mengenai keberagaman seni dan budaya di Indonesia. Dengan tampilan <em>visual </em>dan fitur-fitur aplikasi digital yang menarik diharapkan akan meningkatkan minat masyarakat umum maupun anak usia sekolah untuk mempelajari keberadaan seni budaya tersebut. </p>2024-03-29T00:00:00+08:00Hak Cipta (c) 2024 https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/pilar/article/view/8696PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL DALAM UPAYA PROMOSI SERTA KONSERVASI BUDAYA LOKAL NUSANTARA 2024-03-03T14:35:58+08:00 I Putu Nugraha Adi Putra Yasanugrahapande2004@gmail.comNi Kadek Intan Dwi Cahyaninugrahapande2004@gmail.comI Putu Ade Mahendra Putra Pratamanugrahapande2004@gmail.comDr. Ni Made Dwi Puspitawati, S.E., M.Mnugrahapande2004@gmail.com<p>Media sosial merupakan suatu platform penyebaran informasi tercepat. Di era sekarang ini, media sosial juga memberikan dampak terhadap mudahnya penetrasi budaya asing ke Indonesia. Dalam upaya pelestarian kebudayaan lokal Indonesia, media sosial dapat menjadi sarana yang cukup efektif. Dengan itu, perlu dilakukannya penelitian untuk mengkaji manfaat media sosial dalam rangka mempromosikan dan menjaga keberlangsungan budaya lokal Nusantara. Kebudayaan merupakan warisan negara yang harus dilestarikan agar tetap bertahan di era globalisasi saat ini. Kebudayaan sendiri didefinisikan sebagai keseluruhan aktivitas manusia yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat-istiadat dan lainnya. Kebudayaan ini tentu harus mendapatkan tindakan konservasi dari negara kita sendiri mengingat nilai-nilai nasionalisme yang terkandung di dalamnya. Kegiatan konservasi sendiri berarti tindakan pelestarian yang dilakukan untuk mempertahankan kebudayaan lokal. Pelestarian ini dilakukan dengan memanfaatan media sosial sebagai sarana promosi bagi kebudayaan lokal di Indonesia. Metode dalam artikel ini menggunakan penelitian kualitatif dengan jenis ulasan naratif (<em>narrative review</em>). Media sosial sebagai sarana pelestarian kebudayaan Indonesia yang memiliki tingkat efisiensi tinggi dalam penyebaran informasi telah menjadi suatu kebutuhan bagi masyarakat setiap harinya. Media sosial memiliki banyak fitur yang membuat penggunanya merasa nyaman saat digunakan dimanapun. Media sosial merupakan sebuah sarana atau wadah digunakan untuk mempermudah interaksi diantara sesama pengguna dan mempunyai sifat komunikasi dua arah. Selain sebagai sarana komunikasi, media sosial juga bisa menjadi sarana edukasi di era modern saat ini. Tentu, ini akan memberikan dampak positif apabila digunakan dengan bijak dan cermat. </p>2024-03-29T00:00:00+08:00Hak Cipta (c) 2024 https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/pilar/article/view/8697BANGLI INTERAKTIF DIGITAL MUSEUM: TRANSISI MUSEUM BUDAYA ERA BARU BERBASIS AUGMENTED REALITY 2024-03-03T14:40:39+08:00Ni Ketut Ranjaniayuevatrisna@gmail.comNi Kadek Mirah Ari Juliatiniayuevatrisna@gmail.comNgakan Ketut Kutha Giri Prasetiaayuevatrisna@gmail.com<p>Augmented reality (AR) adalah teknologi yang menggabungkan benda maya dua dimensi dan tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata kemudian memproyeksikan benda-benda maya tersebut secara real time (Furht, 2011:3 dalam Yuliono, 2018). Kelebihan dari Augmented reality adalah lebih interaktif, efektif dalam penggunaan, dapat diimplementasikan secara luas di berbagai media, pemodelan objek yang sederhana, karena hanya menampilkan beberapa objek saja, pembuatan yang tidak memakan biaya yang terlalu besar, dan mudah dalam pengoperasiannya. Dari adanya Augmented reality untuk menggambarkan museum e-book interaktif dalam mempromosikan budaya Kabupaten Bangli, diharapkan generasi muda (Gen Z) dapat lebih mudah mengenal warisan budaya Indonesia dan dapat mengembangkan kreativitasnya. Peneleiti menggunakan metode kualitatif dalam mengumpulkan data dengan cara wawancara, survei, dan studi dokumentasi. Menciptakan Museum Digital Interaktif Bangli: Pendidikan Literasi Modern Berbasis Augmeted Reality Sebagai Wahana Promosi Budaya, disinilah peneliti akan mengumpulkan hasil-hasil warisan seni dan budaya yang ada di kabupaten Bangli yang berbasis augmented reality dimana terdapat buku softcopy yang dapat di scan yang menampilkan ilustrasi 3 dimensi yang dapat berisi audio dan deskripsi. Hal ini merupakan solusi yang paling tepat untuk mengatasi permasalahan masyarakat yang tidak dapat pergi ke museum karena adanya kendala. Dengan adanya museum ebook interaktif berbasis augmented reality ini merupakan inovasi baru untuk melestarikan dan mempromosikan kebudayaan di Kabupaten Bangli yang memanfaatkan teknologi yang akan mampu menarik perhatian generasi muda atau generasi Z dan ini merupakan solusi dari permasalahan generasi muda yang malas untuk pergi langsung ke museum untuk mengenal kebudayaan. </p>2024-03-29T00:00:00+08:00Hak Cipta (c) 2024 https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/pilar/article/view/8698Revolusi 4.0 dalam Mempertahankan Kearifan Lokal Tradisi Okokan Di Desa Adat Kediri Kabupaten Tabanan, Bali guna mendukung terwujudnya Indonesia 2024-03-03T14:55:49+08:00I Putu Gede Budi Hartani.made.sintia.pramita@www.warmadewa.ac.idNi Kadek Mia Ayu Astarinini.made.sintia.pramita@www.warmadewa.ac.idNi Made Sintia Pramitani.made.sintia.pramita@www.warmadewa.ac.id<p>Revolusi Industri 4.0 telah membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk budaya dan tradisi. Di tengah derasnya arus globalisasi, tradisi-tradisi lokal sering kali mengalami tekanan untuk beradaptasi dan bahkan hilang. Tradisi Okokan dari Desa Adat Kediri, Bali, merupakan salah satu tradisi lokal yang masih bertahan di tengah derasnya Revolusi Industri 4.0. Tradisi Okokan memiliki nilai-nilai budaya yang luhur, yaitu sebagai simbol kesuburan, penciptaan, dan keharmonisan. Selain itu, Okokan juga memiliki fungsi sebagai alat ritual untuk mengusir roh jahat. Di era modern ini, tradisi Okokan tidak hanya dimainkan dalam acara-acara ritual, tetapi juga menjadi daya tarik wisata. Revolusi Industri 4.0 dapat menjadi peluang dan tantangan bagi kearifan lokal, termasuk tradisi Okokan. Revolusi 4.0 dapat menjadi sarana untuk memperkenalkan dan melestarikan kearifan lokal kepada masyarakat luas. Namun, Revolusi 4.0 juga dapat menjadi ancaman bagi kearifan lokal jika tidak dikelola dengan baik. Untuk memanfaatkan Revolusi Industri 4.0 sebagai peluang bagi kearifan lokal, diperlukan kolaborasi dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, akademisi, dan masyarakat. Pemerintah dapat berperan dalam memberikan regulasi dan dukungan pendanaan untuk pengembangan teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk melestarikan kearifan lokal. Akademisi dapat berperan dalam mengembangkan penelitian dan kajian tentang kearifan lokal dalam konteks Revolusi Industri 4.0. Masyarakat dapat berperan dalam memanfaatkan teknologi untuk mempelajari dan melestarikan kearifan lokal. Dalam hal ini, tradisi Okokan dapat memanfaatkan teknologi untuk tetap eksis di tengah Revolusi Industri 4.0. Misalnya, tradisi Okokan dapat didokumentasikan secara digital dan dipublikasikan melalui media sosial. Selain itu, tradisi Okokan juga dapat dikemas secara menarik untuk menarik minat generasi muda. Dengan memanfaatkan teknologi secara tepat, tradisi Okokan dapat tetap lestari dan menjadi bagian dari identitas budaya Bali.</p>2024-03-29T00:00:00+08:00Hak Cipta (c) 2024 https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/pilar/article/view/8699BASION (EXPLORE YOUR FASHION WITH ADVENTURE) :INOVASI E-COMMERCE STRATEGI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PARIWISATA DESA BENGKALA 2024-03-03T15:00:55+08:00I Putu Wirajaya Mahardika1wiramahardika38@gmail.comNi Made Fania Apriliawiramahardika38@gmail.com<p><em>Bali sebagai destinasi wisata kelas dunia menawarkan potensi pariwisata budaya lokal dan alam yang menawan. Namun sayang, potensi ini hanya tersentralisasi dalam beberapa kawasan saja. Ramai daerah lainnya di Bali yang belum terjamah oleh wisatawan padahal memiliki keunikan yang ciamik. Faktor penyebab peristiwa ini terjadi ada 2 (dua): (1) Kurangnya managemen sistem informasi pemerintah daerah setempat dan (2) Rendahnya akses digital pada promosi pengembangan daerah. Dua hal inilah yang menjadikan peneliti memilih Desa Bengkala sebagai subjek penelitian karena memenuhi beberapa kreteria, yaitu: (1). </em></p> <p><em>Memiliki keunikan dimana mayoritas warganya adalah tuna wicara atau “kolok”, (2). Memiliki ciri khas berupa kain tenunnya yang berkualitas namun belum banyak yang mengetahui, (3) Lingkungan alamnya sebagai potensi pariwisata desa. Berkuivalen dengan statusquo tersebut peneliti melakukan reaseacrh terhadap upaya mempromosikan budaya lokal Desa Bengkala melalui “Basion” website khusus Desa Bengkala dengan keunggulan yakni, (1) Menyajikan sejarah dan potensi isata Desa Bengkala, (2) Melayani transaksi jual beli kain tenun Desa Bengkala dan (3) Wujud kepedulian berupa sumbangan sukarela kepada masyarakat tuna wicara Desa Bengkala. Penelitian ini merupakan pengembangan R&D yang menggunakan analisis UI/UX para ahli dan responden masyarakat. Hasilnya menunjukkan bahwa website Basion layak digunakan sebagai sistem informasi dan pelayanan e-commerce Desa Bengkala. </em> </p>2024-03-29T00:00:00+08:00Hak Cipta (c) 2024 https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/pilar/article/view/8700MAI MEJEJAITAN: GAME EDUKATIF BERBASIS DIGITAL SEBAGAI MEDIA PENINGKATAN KETERAMPILAN REMAJA DI BALI UNTUK MEMPERTAHANKAN BUDAYA LOKAL DI TENGAH ARUS GLOBALISASI DEMI MEWUJUDKAN INDONESIA EMAS 2024-03-03T15:04:09+08:00Ni Wayan Cristina Nita Rianti nitarianti21109@gmail.comPutu Stefhani Marsha Alinskinitarianti21109@gmail.comKadek Diantari nitarianti21109@gmail.comI Wayan Madiya nitarianti21109@gmail.com<p><em> This research is motivated by the Bali due to modernization, triggering the need for effective, waning of sewing culture in educational and interactive communication media as a means of introducing sewing to teenagers in Bali. The aims of this research are (1) to describe the design and working mechanism of the Mai Mejejaitan game (2) to analyze the technical feasibility of the Mai Mejejaitan game, (3) to analyze the influence of the Mai Mejejaitan game on the sewing skills of teenagers in Kayubihi Village, Bangli. This research uses the ADDIE Research & Development model approach which was carried out at SMAN Bali Mandara and Kayubihi Village, Bangli from 5 October – 22 December 2023. The subjects of this research were 1 material expert, 1 media expert, and 50 teenagers aged 12 – 17year in Kayubihi Bangli Village while the object of this research is the digital-based educational game "Mai Mejaitan" as a medium for preserving local culture. The data collection methods used were: literature study, observation and questionnaires. Data is processed based on a qualitative descriptive approach. The results of this research are (1) the design and working mechanism of the Mai Mejejaitan media is a digital-based game design that can be accessed on Android smartphones, users can choose menus related to cultural elements such as canang, sampian, segehan, tipat, ancak, sanggah cucuk, and to obtain each player must complete the information board, quiz and video tutorial for each element, (2) the technical feasibility of the Mai Mejaitan media is very feasible to implement which refers to the validation results from material experts 83.75% and media experts 93.33%, ( 3) the influence of the Mai Mejaitan game is to increase the knowledge and skills of teenagers and become an interactive medium that supports the preservation of Balinese culture and local wisdom amidst globalization</em></p>2024-03-29T00:00:00+08:00Hak Cipta (c) 2024 https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/pilar/article/view/8701Membangun Inklusivitas Budaya Melalui Content Analysis pada Instagram dan Tiktok @raniaayamin 2024-03-03T15:15:14+08:00Tia Rachma Utamiealwanhusni@upi.eduRifda Fathiyahalwanhusni@upi.eduMutia Khairunnisaalwanhusni@upi.eduAlwan Husni Ramdanialwanhusni@upi.edu<p>Penelitian ini bertujuan menganalisis konten media sosial @raniaayamin, seorang penggiat budaya yang mempromosikan kebudayaan melalui penggunaan baju adat kebaya. Dengan pendekatan kuantitatif, data dikumpulkan dari dua platform media sosial utama, Instagram dan TikTok, menggunakan metode <em>intercoder reliability</em>. Hasil analisis, didukung oleh <em>literatur review</em>, menunjukkan bahwa media sosial efektif sebagai platform untuk mempromosikan budaya, terutama ketika kontennya bersifat personal sehingga relevan bagi banyak orang. Faktor visual menarik juga membantu menjangkau khalayak luas. Implikasi penelitian ini memberikan dasar untuk pengembangan strategi inklusi budaya melalui media sosial dengan mempertimbangkan aspek personalitas konten dan daya tarik visual guna mencapai dampak yang lebih positif dan luas. </p>2024-03-29T00:00:00+08:00Hak Cipta (c) 2024 https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/pilar/article/view/8702NGEJOT: INTEGRASI TEKNOLOGI APLIKASI PADA BUDAYA BALI "NGEJOT" GUNA MENEKAN ANGKA FOOD WASTE 2024-03-03T15:19:43+08:00NI MADE ARIE PANYA LESTARIpanyalestari7@gmail.comPUTU RAINA NATHANIApanyalestari7@gmail.comGEDE BAGUS DIPTA TRIADI PUTRApanyalestari7@gmail.com<p><em>This research aims to find out whether the NGEJOT application can be a solution to reducing food waste in Indonesia. Food waste is food waste produced at the consumer level which reaches 300 kg per capita every year in Indonesia. This research uses qualitative methods with literature studies, interviews, and data editing. The research results show that the NGEJOT application can be an alternative solution by integrating technology and the Balinese "ngejot" culture, namely sharing food that is still fit for consumption with those in need. This research provides practical and theoretical benefits in the field of food fulfillment and food waste reduction</em></p>2024-03-29T00:00:00+08:00Hak Cipta (c) 2024 https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/pilar/article/view/8703PABATOON: THE EFFECT OF PARIBASA DIGITAL COMICS ON STUDENTS' READING INTEREST AND LEARNING OUTCOMES 2024-03-03T15:26:22+08:00Putu Widya Ayu Cahyaniiwmadiya@gmail.comPutu Ayu Trisna Wulandariiwmadiya@gmail.comI Gede Yasa Pradnyana E.Piwmadiya@gmail.comI Wayan Madiyaiwmadiya@gmail.com<p> <em>This research is motivated by the low reading interest and learning outcomes of students at SMPN 2 Kubutambahan towards learning Balinese, especially on Balinese paribasa material, so researchers made an android-based Balinese paribasa digital comic to see how the </em> <em>influence of Paribasa digital comics on students' reading interest and </em><em>Digital learning outcomes. The objectives of this study are, (1) to analyze the Comics, Reading </em> <em>effect of Balinese paribasa digital comics on student reading interest, </em><em>Interest, Learning Outcomes </em> <em>(2) to analyze the effect of Balinese paribasa digital comics on student learning outcomes. This research is expected to provide benefits for students, teachers, and other researchers. The research method is a quasi-experiment modeled after a nonequivalent control group, conducted from August 7 to December 20, 2023 at SMA Negeri Bali Mandara and SMPN Negeri 2 Kubutambahan. The research population was the IX grade students of SMPN 2 Kubutambahan, and there were two groups as samples. Data analysis was carried out with a quantitative approach. The data analysis process is in the form of instrument testing, prerequisite tests, and hypothesis testing. Based on descriptive statistical tests and hypothesis testing, the results obtained are; (1) Balinese paribasa digital comics have a significant effect on increasing reading interest, as evidenced by the reading interest questionnaire in the experimental group higher than the control group; (2) Balinese paribasa digital comics have a significant effect on student learning outcomes as evidenced by the results of the Paired Samples T-test sig value. (2-tailed) is 0.01 (less than 0.05), which means there is a significant difference, so the use of Balinese paribasa digital comics has an influence on student learning outcomes. </em> </p> <p> </p>2024-03-29T00:00:00+08:00Hak Cipta (c) 2024 https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/pilar/article/view/8704MERAWAT TRADISI LISAN MENUAI KEBHINEKAAN: MUSIK INOVATIF DAN ANALISIS WACANA DALAM MEMAJUKAN KHAZANAH BUDAYA LOKAL BALI 2024-03-03T15:34:32+08:00Gusti Ayu Geyatri Putrigeyatri93@gmail.comRose Paulina Wonasobarosewanasoba@gmail.comKadek Osinta Nilayamkadekosin1@gmail.com<p>Kajian ini berangkat dari kekhawatiran dalam melihat resistensi musik tradisional Bali yang kian tergerus kemajuan zaman (globalisasi dan modernitas). Jika dilihat dalam konteks lebih besar, permasalahan ini dapat menghilangkan budaya lokal terlebih Bali dilihat dari tourism, adat dan budayanya. Konsumsi kebutuhan manusia dewasa ini mobilitasnya cenderung tinggi, pun didukung oleh kemajuan Ipteks mampu menghilangkan sekat geografis yang ada. Salah satunya adalah sarana musik. Sajian musik dalam sejarahnya mengalami perubahan menurut jiwa zaman dan jiwa budaya. Apalagi melihat potensi hilangnya musik tradisional yang dilestarikan generasi sebelumnya menjadi perhatian bersama. Tujuan kajian ini adalah melihat kemampuan musik inovatif dalam mempertahankan sekaligus menjadi sarana edukasi kepada generasi muda yang secara khusus kalangan pelajar menengah atas (SMA). Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah deskripsi kualitatif. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa instrumen dalam penyajian musik inovatif lebih banyak perpaduan tradisional dengan instrumen kekinian seperti suling, rindik, gender, gitar akustik, bass elektrik, cajon. Tidak hanya terlihat dari instrumennya, melainkan dapat diukur dari penggunaan lirik dan intonasi musik tradisional dilengkapi genre modern dan kekinian yang populer di tengah kehidupan masyarakat. Dari analisis wacana berupa makna dan nilai-nilai yang terkandung dalam lagu daerah Bali (Ratu Anom dan Putri Cening Ayu) terlihat mewariskan nilai toleransi, gotong royong, kejujuran, tanggungjawab dan kedisiplinan. Dengan kehadiran musik inovatif ini mampu membawa inovasi baru dalam khazanah musik di Bali dan menjadi media edukasi terhadap generasi muda terkhusus bagi mereka yang tengah berada pada jenjang persekolahan. </p>2024-03-29T00:00:00+08:00Hak Cipta (c) 2024 https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/pilar/article/view/8705WAYARKING RUALITY : TEKNOLOGI MARKER AR MOTION TRACKING VIRTUAL REALITY SEBAGAI REVITALISASI GUNA MENINGKATKAN EKSISTENSI WAYANG BALI 2024-03-03T15:38:27+08:00Gusti Putu Gita Cahyanigekgita5@gmail.comDesak Gede Mas Suryaningsihgekgita5@gmail.comI Gusti Agung Ayu Ardina Candra Dewi gekgita5@gmail.com<p>Lahirnya teknologi dapat menciptakan suatu inovasi yang inovatif dan kreatif. Salah satunya, yaitu dengan melahirkan inovasi yang bernama <em>Wayarking-Ruality</em> dengan sentuhan teknologi <em>marker ar</em>, <em>motion tracking</em>, dan <em>virtual reality </em>di dalamnnya. <em>Wayarking-Ruality</em> bertujuan untuk memberikan pemahaman serta wawasan lebih lanjut kepada masyarakat mengenai wayang, di dalam inovasi <em>Wayarking-Ruality</em> seluruh fitur seperti <em>marker ar</em>, <em>motion tracking</em>, dan <em>virtual</em> <em>reality</em> akan disesuaikan dengan selera masyarakat di masa sekarang. Pembuatan inovasi ini, yaitu untuk menghindari konsekuensi akan hilangnya budaya lokal, yaitu wayang. </p> <h1> </h1>2024-03-29T00:00:00+08:00Hak Cipta (c) 2024 https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/pilar/article/view/8706PEMANFAATAN INOVASI KOMIK DIGITAL E-WAYANG GUNA ESKALASI PROMOSI BUDAYA WAYANG DI LINGKUNGAN SMA NEGERI 4 DENPASAR 2024-03-03T15:43:04+08:00I Gede Agastya Adnyana Putraagastyadnyanaputra@gmail.comVania Evangelista Evelina Susantoagastyadnyanaputra@gmail.comGede Mario Andika Pratamaagastyadnyanaputra@gmail.com<p>Indonesia has become well known for its various and unique culture over the years. Local culture, being one of the essential traditions for locals has been passed down over generations and preserved to be kept alive for as long as the human race lives. But unfortunately, even being preserved, local culture is being slowly forgotten and dying as the industrial revolution and the globalization era keeps advancing rapidly. Realizing this, governors and even locals have tried to prevent this upcoming extinction by intensifying the preservation of local culture itself, but this proves to be ineffective as younger generations tends to have a liking to modern and western culture rather than their own native cultures. We as writers, are offering a solution to this problem by combining local culture and modern technology itself as an effort to prevent the stagnant extinction of local culture, by introducing a digital comic about “wayang” that can potentially be a form of educational yet “fun” literature to people around the globe. Through data gathering methods such as observation, the spreading of questionaries and literature reviews, the writer have proven that the innovation the writer has invented titled: “E-WAYANG: INOVASI PEMANFAATAN KOMIK DIGITAL BERBASIS APLIKASI WEBTOON” is indeed an effective solution to solving the internal extinction of local culture in Indonesia. <strong> </strong> </p>2024-03-29T00:00:00+08:00Hak Cipta (c) 2024 https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/pilar/article/view/8707KONTRIBUSI TEKNOLOGI INFORMASI SEBAGAI UPAYA PELESTARIAN BUDAYA LOKAL2024-03-03T15:47:06+08:00I Gusti Ayu Agung Ratih Pradnyandari pradnyandarir@gmail.comNi Wayan Cintya Anunita Priyadarsinipradnyandarir@gmail.comPutu Pradnya Sumantari Putri pradnyandarir@gmail.com<p>Teknologi saat ini semakin berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Tidak dapat dipungkiri bahwa kemajuan teknologi memberikan manfaat yang begitu luar biasa kepada manusia apabila manusia tidak dapat mengendalikan dirinya. Dengan adanya teknologi kita lebih mudah untuk memperkenalkan budaya local. Dengan memperkenalkan budaya local melalui teknologi kepada masyarakat terutama kalangan anak muda, tentu budaya suatu bangsa akan dikenal masyarakatnya dan dilestarikan untuk masa depan bangsa dan kemajuan bangsa itu sendiri</p>2024-03-29T00:00:00+08:00Hak Cipta (c) 2024 https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/pilar/article/view/8708“RAGA” INOVASI TRADITIONAL LANGUAGE LEARNING DENGAN INTEGRASI BUKU PENDAMPING BERBASIS APLIKASI; KATALISATOR GENERASI EMAS 2045 2024-03-03T16:00:30+08:00I GUSTI NGURAH ANANTAWIJAYA MAHARDIKA NGURAHWIJAYA2005@GMAIL.COMNYOMAN ARINI SETYA PUTRI NGURAHWIJAYA2005@GMAIL.COM<p>The existence of the Balinese language is currently facing various challenges. (1) Intergenerational transmission is not going well, (2) The realm of use of Balinese is increasingly narrowing and limited, (3) Balinese is becoming a secondary assessment system, (4) Balinese language learning is not exclusive with an average time allocation of only two hours. lessons per week, (5) The emergence of the stigma of "difficult", "difficult", "fear of making mistakes" and "not interesting" among students. This research aims to uphold the Golden Indonesia 2045 movement by preserving Balinese culture, one of which is the Balinese language and to create smart and fun learning facilities for students to learn Balinese. This research uses quantitative descriptive methods in its implementation. The overall data collection process is divided into 5 stages, namely the discussion stage (Planning), then the test implementation stage before (pre test), the application implementation stage, the test implementation stage after (post test), and finally the data organization stage. Through these stages, the researcher learned that the implementation of the RAGA application in learning Balinese had been implemented as a trial from 12 July to 2 December 2023 in class XI of SMA Negeri 8 Denpasar, Merdeka Curriculum. The efficiency of the RAGA application has been tested using 3 test indicators, namely, knowledge, skills and attitudes. From these three test indicators, the RAGA application has been able to prove its efficiency. </p>2024-03-29T00:00:00+08:00Hak Cipta (c) 2024 https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/pilar/article/view/8709 BALINESE FOLKLORE WEAR: PENGENALAN CERITA RAKYAT BALI PADA ANAK USIA DINI MELALUI INOVASI T-SHIRT BERBASIS QR CODE GUNA MEMPERTAHANKAN BUDAYA LOKAL DI ERA GLOBALISASI 2024-03-03T16:04:40+08:00I Komang Mardikakomangmardika21045@smanbalimandara.sch.idNi Made Yulikomangmardika21045@smanbalimandara.sch.idNi Luh Putu Lina Kartika Putrikomangmardika21045@smanbalimandara.sch.idI Wayan Madiyakomangmardika21045@smanbalimandara.sch.id<p>Penelitian ini dilatarbelakangi oleh krisis seni dan budaya di Indonesia, terutama pada anak usia dini, disebabkan oleh penggunaan teknologi yang tidak bijak. Anak-anak cenderung lebih suka bermain <em>gadget </em>daripada membaca buku cerita langsung, hal ini menyebabkan kurangnya pengetahuan terhadap seni dan budaya lokal seperti cerita rakyat Bali. Tujuan penelitian ini adalah: 1) Mendeskripsikan desain dan mekanisme <em>Balinese Folklore Wear</em>, 2) Menganalisis dampak inovasi</p> <p><em>Balinese Folklore Wear</em>, dan 3) Mendeskripsikan kelayakan penerapan <em>Balinese Folklore Wear</em>. Penelitian menggunakan pendekatan <em>Research and Development</em> dengan model <em>ADDIE</em>, dilaksanakan di SMA Negeri Bali Mandara. Subjek penelitian adalah dampak dan efektivitas <em>Balinese Folklore Wear</em>, sementara objek penelitian adalah <em>Balinese Folklore Wear</em>. Data diolah secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan mekanisme penerapan <em>Balinese Folklore Wear</em> melibatkan desain baju dengan <em>QR Code</em>, yang memberikan akses ke video edukatif tentang cerita rakyat Bali. Inovasi ini memiliki dampak positif, membantu mengatasi kurangnya pengetahuan anak usia dini terhadap cerita rakyat dan mendukung penanaman budi pekerti. Media yang menarik ini diminati oleh anak-anak dan dianggap sangat membantu. Berdasarkan uji kelayakan, inovasi ini layak diimplementasikan, diharapkan dapat maksimal membantu masyarakat dalam memperkenalkan seni dan budaya.</p>2024-03-29T00:00:00+08:00Hak Cipta (c) 2024 https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/pilar/article/view/8710PEMANFAATAN VIDEO 360° SEBAGAI MEDIA DALAM BELAJAR TARI BALI 2024-03-03T16:08:49+08:00Kadek Risma Dwitha Widyaswari tismadwitha07@gmail.comI Nyoman Widiyasa tismadwitha07@gmail.comNi Made Lovyanti Isswandari tismadwitha07@gmail.com<p><em>The aim of this research is to determine the usefulness of 360° videos as a medium for learning Balinese dance and to determine the public's response to 360° videos as a medium for learning Balinese dance. The research method used is a qualitative-descriptive method. This research uses a non-probability sampling method. This research used a sampling technique called purposive sampling. The problem raised in this research was: Can 360° videos was used a medium for learning Balinese dance? And how does the public respond to 360° videos as a medium for learning Balinese dance? Referring to the problem discussed, namely 360° videos being used as a medium for learning Balinese dance and knowing the public's response to the benefits of 360° videos in learning Balinese dance, it can be discussed based on these two problems. First, based on the results of the problem analysis and respondent's responses, it can be said that the use of 360° videos in learning Balinese dance can be carried out by extra dance teachers at SMAN 2 Semarapura who had an interest in dance, students at SMAN 2 Semarapura who were members of extra dance, genz non extra dance at SMAN 2 Semarapura, and the general public who have an interest in dance. This was supported by respondents' interest in using 360° videos as a medium for learning Balinese dance. Second, the public's response to the benefits of 360° videos in learning Balinese dance is positive. This can be seen from the community's responses which stated that by learning Balinese dance through 360° videos you get several benefits. Based on this description, it can be concluded that 360° videos were useful in learning Balinese dance. This statement is also strengthened by the opinions of people who have studied Balinese dance through 360° videos. </em> </p>2024-03-29T00:00:00+08:00Hak Cipta (c) 2024 https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/pilar/article/view/8711GAME KATUTURAN: MEDIA PELESTARIAN MESATUAN BALI DI KALANGAN REMAJA 2024-03-03T16:13:33+08:00Ni Kadek Chandadhara Sasmita chandadharas@gmail.comLuh Dyana Kusuma Wardhana chandadharas@gmail.comLuhde Divanilam Premananda chandadharas@gmail.com<p><em>Mesatua</em> merupakan kegiatan mendongeng <em>satua</em> Bali (cerita rakyat) yang biasa dilakukan oleh orang tua kepada anaknya. Dalam upaya melestarikan budaya <em>mesatua</em>, perlunya peran remaja sebagai upaya pelestarian budaya. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui <em>game</em> <em>KATUTURAN </em>dapat dijadikan media yang inovatif dan menarik dalam melestarikan budaya<em> mesatua </em>dan untuk mengetahui pengaruh yang diberikan <em>game KATUTURAN </em>terhadap tingkat pengetahuan remaja tentang <em>satua </em>Bali, khususnya pada studi kasus siswa di SMA Negeri 1 Tabanan. Dengan pemberian solusi berupa <em>KATUTURAN</em> yang merupakan <em>game online</em> diharapkan dapat menjadi solusi inovatif dan menarik dalam melestarikan budaya <em>mesatua </em>Bali pada kalangan remaja sebagai penerus budaya. Penelitian ini merupakan studi kasus yang dilakukan di SMA Negeri 1 Tabanan. Jenis penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah penelitian campuran (<em>mixed method</em>). Jumlah sampel yang digunakan untuk mendapatkan data kuesioner sebesar 62 siswa dengan menggunakan teknik <em>simple random sampling</em>. Jumlah sampel yang digunakan untuk mendapatkan data hasil peningkatan pengetahuan siswa yaitu sebesar 21 siswa dengan menggunakan teknik <em>sampling insidental</em>. Data pengukuran pengetahuan dilakukan melalui dua kali tahap tes, yaitu berupa <em>pre-test</em> dan <em>post-test</em>. Dari penelitian ini, didapatkan hasil rata-rata tingkat pengetahuan awal (70,5) dan akhir (96,2), sehingga dapat disimpulkan terjadi peningkatan nilai sebanyak 36,5% setelah diberi perlakuan. Penelitian ini dapat menjadi solusi inovatif dan menarik dalam melestarikan budaya <em>mesatua </em>untuk meningkatkan pengetahuan siswa SMA Negeri 1 Tabanan terhadap <em>satua </em>Bali yang dimainkan. Keberhasilan penelitian ini diharapkan agar pemerintah dapat membantu dalam merealisasikan <em>game KATUTURAN </em>sebagai salah satu media pelestarian budaya lisan</p>2024-03-29T00:00:00+08:00Hak Cipta (c) 2024 https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/pilar/article/view/8712MUSEUM VIRTUAL METAVERSE: INOVASI MUSEUM BERBENTUK METAVERSE SEBAGAI MEDIA PENGUATAN KEBUDAYAAN LOKAL GUNA MENINGKATKAN RASA CINTA TANAH AIR GENERASI MUDA MENUJU INDONESIA EMAS 2045 2024-03-03T16:17:45+08:00Ni Kadek Lira Dwikayanideklira06@gmail.comNi Luh Made Divani Aisyawarimadedivani61@gmail.comMade Adella Divya Jayanthiadelladivya69@gmail.com<p><strong>ABSTRACT </strong> </p> <p>The low sense of patriotism of the younger generation as a result of globalization and the lack of strengthening and learning about Indonesian culture requires a special strategy to overcome it. One strategy that can be done is to develop a learning media and cultural reinforcement that is attractive to the younger generation, especially in digital form. The learning and cultural reinforcement media developed is the <em>Metaverse</em> Virtual Museum: a museum innovation in the form of a <em>metaverse</em> as a medium for strengthening local culture in order to increase the love of homeland of the younger generation towards the Golden Indonesia 2045. The purpose of this research is to find out and describe the results of the needs analysis and the level of acceptance of the younger generation, as well as the results of the SWOT analysis of the museum in the form of a <em>metaverse</em> as a medium for strengthening local culture in order to increase the young generation's love for the country towards the golden Indonesia 2045. This research is a Research and Development study with a development flow including needs analysis, model development, design, concept validation and feasibility, revision, field test (acceptance analysis), and SWOT analysis. The creation of the museum was carried out through the spatial.io digital platform. The results showed that respondents needed an innovation in the form of learning media and strengthening Indonesian culture in order to increase love for the country. The level of acceptance of the <em>Metaverse</em> Virtual Museum product is very high, both in terms of perception of the product, perception of aspects of use, and perception of aspects of increasing knowledge, with an average index of 86%. From the results of the SWOT analysis, it was found that the <em>Metaverse</em> Virtual Museum has strengths and opportunities that can be optimized, as well as weaknesses and challenges that need to be overcome. Thus, the <em>Metaverse</em> Virtual Museum product is suitable for use as a medium of learning and strengthening local Indonesian culture for the younger generation, in order to increase love for the country, the spirit of Pancasila, and Bhineka Tunggal Ika towards the Golden Indonesia 2045. </p> <p> </p>2024-03-29T00:00:00+08:00Hak Cipta (c) 2024 https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/pilar/article/view/8713“ID-CULTAGE WEB EDU” WEB EDUKASI SEBAGAI MEDIA EDUKASI BAGI GEN Z MENGENAI BUDAYA LOKAL DENGAN MENJUNJUNG TINGGI BHINEKA TUNGGAL IKA MENUJU INDONESIA EMAS 2024-03-03T16:22:31+08:00Ni Putu Karlina DewiJebiieeshes@gmail.comNi Komang Linda PrasistaJebiieeshes@gmail.comNi Kadek Desi MaharaniJebiieeshes@gmail.comI Wayan JanuariawanJebiieeshes@gmail.com<p>Ditengah maraknya perkembangan zaman dan semakin meningkatnya arus globalisasi yang masuk ke Indonesia, unsur globalisasi masuk tak terkendali merasuki kebudayaan nasional yang merupakan jelmaan dari kebudayaan lokal yang ada disetiap daerah dari Sabang sampai Merauke, Kesadaran generasi muda untuk mau menjaga kebudayaan lokal masih terbilang minim, karena rendahnya ketertarikan dan minat gen Z untuk mencaritahu dan mewarisi kebudayaan lokal. Oleh karena itu, diperlukan sebuah upaya strategis untuk meningkatkan rasa ingintahu dan wawasan generasi muda tentang budaya lokal Indonesia di era society 5.0. Salah satu upaya strategis dalam meningkatkan pengetahuan dan minat generasi muda terhadap budaya lokal Indonesia adalah melalui pengembangan media pembelajaran budaya lokal Indonesia berbasis teknologi. Selama ini, media pembelajaran yang sering digunakan dalam mempelajari budaya lokal Indonesia cenderung kurang menarik, membosankan, dan tidak interaktif faktor-faktor inilah yang menyebabkan gen Z cenderung kehilangan minat untuk mempelajari budaya lokal. Untuk memenuhi kebutuhan gen Z dalam mempelajari budaya lokal maka diperlukan pengembangan media pembelajaran yang menarik, praktis, interaktif, dan inovatif mengenai budaya lokal Indonesia salah satunya adalah memanfaatkan kemajuan teknologi dengan menggunakan media website edukasi berbasis digital. Website sebagai media pembelajaran yang dibuat dengan google sites memudahkan generasi muda untuk mengakses wawasan tentang budaya lokal Indonesia. Produk media pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah produk Website Edukasi yang bernama Id-Cultage Web Edu. </p>2024-03-29T00:00:00+08:00Hak Cipta (c) 2024 https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/pilar/article/view/8714MELANGKAH DIGITAL: PERAN GEN-Z DALAM MEMPROMOSIKAN KEBUDAYAAN DAN KEARIFAN LOKAL MELALUI TIKTOK DI TENGAH KEMAJUAN TEKNOLOGI ERA SOCIETY 5.0 2024-03-03T16:27:08+08:00Ni Putu Rara Apriani raraapriani912@gmail.comNi Luh Eka Muliantini niluhekamuliantini@gmail.comKadek Mytha Nindya Mahaputri nindyamytha@gmail.com<p>Kebudayaan merupakan hal yang sangat krusial karena menjadi kerangka dasar yang membentuk identitas, nilai-nilai, norma, dan perilaku suatu masyarakat. Oleh karena itu, perlu adanya peran GenZ dalam mempromosikan kebudayaan dan kearifan lokal melalu TikTok di tengah kemajuan teknologi era society 5.0. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran Gen-Z dalam mempromosikan kebudayaan dan kearifan lokal melalui TikTok di tengah kemajuan teknologi era society 5.0. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah gen z atau generasi z. Objek dalam penelitian ini adalah budaya yang meliputi keunikan dari suatu budaya. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan observasi dan kajian pustaka. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif. Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana peran Gen-Z dalam mempromosikan kebudayaan dan kearifan lokal melalu TikTok di tengah kemajuan teknologi era society 5.0? Hasil penelitian ini adalah begitu banyak peminat yang dapat dilihat dari banyaknya jumlah viewer di dalam video tiktok bertemakan budaya yang sekaligus menjadi penanda bahwa video tersebut secara tidak langsung telah menjadi salah satu media promosi yang sangat baik. Generasi Z memiliki peran yang penting dalam mempromosikan kebudayaan dan kearifan lokal melalui platform seperti TikTok di tengah kemajuan teknologi era Society 5.0. </p>2024-03-29T00:00:00+08:00Hak Cipta (c) 2024 https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/pilar/article/view/8715PELESTARIAN NILAI LUKISAN WAYANG KAMASAN MELALUI PEMANFAATAN QRC BERBASIS TIKTOK DALAM MEWUJUDKAN GEN Z CERDAS BERKARAKTER 2024-03-03T16:32:32+08:00 Nyoman Rayguna Bayu Sudewa r4ygunabayusudewa@gmail.comNi Kadek Tantriyani Suyana r4ygunabayusudewa@gmail.comNi Putu Rista r4ygunabayusudewa@gmail.com<p>This research aims to explore the preservation of the cultural values embedded in <em>Wayang Kamasan</em> paintings through the utilization of <em>QRC</em> based TikTok in cultivating characterintelligent Gen Z individuals. Additionally, it seeks to understand the response of Gen Z regarding the conservation of <em>Wayang Kamasan</em> painting values using <em>QRC </em>based TikTok. The method employed in this study is descriptive qualitative research. The data and information obtained will be presented in a narrative form. The research findings indicate that preserving the values of <em>Wayang Kamasan</em> paintings through <em>QRC </em>based TikTok as a new innovation requires specific attention. Observations and interviews revealed that the level of understanding among Gen Z regarding <em>Wayang Kamasan</em> paintings is notably low. For instance, they lack comprehension of the meanings and values encapsulated in <em>Wayang Kamasan</em> paintings, are unaware of the stories depicted in these paintings, and some are even unfamiliar with <em>Wayang Kamasan</em> paintings entirely. This presents a concern for researchers in addressing this issue. An innovative solution integrating two technologies, namely Quick Response Codes (<em>QRC</em>) and the TikTok application, shows potential in enhancing Gen Z's understanding of <em>Wayang Kamasan</em> paintings. Feedback from 30 individuals from Gen Z on this matter garnered a 100% positive response, indicating strong agreement with the implementation of this innovation. This aligns with the opinions of <em>Wayang Kamasan</em> painting experts, who strongly support the use of <em>QRC </em>based TikTok as an innovative approach to preserving local culture, particularly <em>Wayang Kamasan</em> paintings</p>2024-03-29T00:00:00+08:00Hak Cipta (c) 2024 https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/pilar/article/view/8716CERMAT SEBAGAI STRATEGI DIGITAL DALAM MELESTARIKAN BUDAYA LOKAL BEDAG BEDAGAN CERMAT AS A DIGITAL STRATEGY IN PRESERVING LOCAL CULTURE BEDAG BEDAGAN 2024-03-03T16:36:30+08:00Putu Widika Ayudia Manik Apsaridewaayunandapratiwi03@gmail.comDewa Ayu Nanda Pratiwidewaayunandapratiwi03@gmail.comFang Fang Hadi Daniarta dewaayunandapratiwi03@gmail.com<p><em>Bali is a tourist destination that is often visited by local and foreign tourists, especially Gianyar district, which is known as the center of art in Bali, because every village in Gianyar has its own artistic characteristics. For example, the Bedag Bedagan performing art from Manukaya Let Village, Tampaksiring District, Gianyar Regency, Bali. However, unfortunately not many Balinese people know about this performing art. Therefore, by combining aspects of fine arts and performing arts through CERMAT (Digital Illustrated Stories) it can attract people's interest in reading thereby increasing knowledge about culture in Bali. The aim of this scientific work is to find out how interested the younger generation is in local culture and digital picture stories, to find out how digital picture stories can be used as a medium to promote local culture, and to find out the philosophical value of the Bedag Bedagan tradition. The method used in this research is crosssectional and the data collection instrument in this research uses a questionnaire. The result is that 70% of students prefer reading through digital works such as webtoons. So, promoting local culture through digital illustrated stories is the right strategy to introduce local culture to the community, especially the younger generation. In this paper, we chose the local cultural story Bedag Bedagan which will be made into a webtoon because the Bedag Bedagan tradition is not widely known and has an interesting storyline and has philosophical values that can be used as a basis for behavior in everyday life. </em> </p>2024-03-29T00:00:00+08:00Hak Cipta (c) 2024 https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/pilar/article/view/8717GOTRUNYAN-ART: INOVASI MEDIA PENGENALAN BUDAYA LOKAL DAERAH TRUNYAN, KINTAMANI BANGLI BERBASIS TEKNOLOGI AUGMENTED REALITY 2024-03-03T16:43:23+08:00Sang Ayu Shohan Aprilla Yasashohanaprillayasa@gmail.comA.A. Istri Clarissa Anjani Savitri2gunggex66@gmail.comSang Ayu Ketut Trisna Pradina Putritrisnapradina27@gmail.com<p>The low interest and interest of the younger generation due to globalization in exploring and getting to know the local culture of Trunyan Village requires a special strategy to overcome it. One strategy that can be implemented is the development of digital-based interactive promotional media. The interactive promotional media that will be developed is "GoTrunyanART" Media Innovation for Introduction to Local Culture in the Trunyan, Kintamani-Bangli Region Based on <em>Augmented Reality</em> Technology. The aim of this research is to find out and describe an overview of community needs, a general description of interactive promotional media and the level of community acceptance of GoTrunyan-ART: Media Innovation for Introduction to Local Culture in the Trunyan, Kintamani-Bangli Region Based on <em>Augmented Reality</em> Technology. This research is Research and Development research with the development of the game "GoTrunyan-ART" following the flow of game development starting from needs analysis, game model development, design, concept validation and feasibility, revision, field testing (product acceptance level). Design creation is carried out on the Assemblr Edu application digital media platform. The results of the research show that respondents need innovation in the form of promotional and exploration media, especially interactive local culture media to support respondents' interest and interest in getting to know, knowing and preserving the local culture of Trunyan Village. The general description of "GoTrunyan-ART" was created as an innovative media for introducing local culture, especially Trunyan Village, which was created by integrating <em>Augmented Reality</em> technology. The creative design features available include 3D Objects, 2D Objects, <em>Annotation, FunFact, Explanation Board</em>, Video URL and <em>Photo Slideshow</em>. The level of acceptance of GoTrunyan-ART products is very high both in terms of perceptions of interactive promotional media, perceptions of usage aspects and perceptions of aspects of increasing exploration and knowledge. Thus, GoTrunyan-ART products are suitable for use as digital-based interactive media as interactive promotional media regarding the local culture of Trunyan Village in the era of globalization. </p>2024-03-29T00:00:00+08:00Hak Cipta (c) 2024 https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/pilar/article/view/8718BUKU MEWARNAI BERBASIS BUDAYA BALI BERTEKNOLOGI QRCODE SEBAGAI UPAYA PELESTARIAN BUDAYA LOKAL BALI 2024-03-03T16:48:16+08:00Putu Intan Rossyta Maharani intanrossyta@gmail.comNi Komang Ari Mega Yanti intanrossyta@gmail.comDewa Ayu Gita Febriani intanrossyta@gmail.com<p><em>Keberagaman budaya yang dimiliki Indonesia sangatlah beragam mulai dari adat istiadat dan kearifan lokal. Salah satu provinsi di Indonesia yang sangat terkenal akan keindahan budayanya adalah provinsi Bali. Kebudayaan dan kearifan lokal yang terkenal di Bali yaitu seperti tari-tarian, gamelan, makanan, serta baju adatnya yang sangat unik. Namun, seiring kemajuan teknologi dan informasi pada era globalisasi yang sangat cepat membawa budaya lokal di tengah tantangan global yang serius. Hal tersebut berdampak pada konsep berfikir serta perubahan sikap masyarakat khususnya generasi muda yaitu anak-anak terhadap budaya lokal daerahnya, semakin menurunnya eksistensi budaya lokal yang menyebabkan penurunan eksisitensi kearifan lokal yang kemudian digantikan oleh budaya asing. Merujuk dari hal tersebut, penulis menciptakan media digital inovatif dan kreatif yakni “Buku Mewarnai Berbasis Budaya Bali Berteknologi Qrcode Sebagai Upaya Pelestarian Budaya Lokal Bali”. Inovasi ini bertujuan untuk memperkenalkan dan mempromosikan warisan budaya lokal Bali kepada generasi muda. Sasaran utama dari inovasi ini adalah anak-anak TK dan SD. Secara langsung mereka dapat belajar sambil mengenal kearifan lokal dan budaya Bali. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data primer.</em></p>2024-03-29T00:00:00+08:00Hak Cipta (c) 2024 https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/pilar/article/view/8719REVITALISASI BAHASA DAN SASTRA BALI: PEMANFAATAN APLIKASI PAPAN KETIK (PATIK) BALI PADA PEMBELAJARAN BAHASA BALI BAGI SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 2 KUTA UTARA DALAM UPAYA MENINGKATKAN KECINTAAN TERHADAP BUDAYA LOKAL2024-03-03T16:53:15+08:00Ni Made Anggita Putri Antikaapgita94@gmail.comKetut Cika Dharma Yantiapgita94@gmail.comKetut Ayu Dewi Wimbaniapgita94@gmail.com<p>Gerbang masukknya budaya asing yakni melalui globalisasi yang memiliki dampak positif yang membantu kehidupan manusia karena perkembangan ilmu pengetahuan dan terciptanya perangkat teknologi. Namun, disisi lain juga berdampak negatif mengancam kebudayaan masyarakat local. Salah satunya adalah budaya lokal Bahasa Bali. Melalui kurikulum muatan lokal, Bahasa Bali menjadi mata pelajaran yang wajib dipelajari bagi seluruh jenjang pendidikan yang ada di Bali. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan lokasi penelitian di SMA Negeri 2 Kuta Utara melalui teknik observasi dan wawancara dengan mempertanyakan bagaimana urgensi aksara Bali dalam kehidupan sehari-hari, dan pengimplementasi serta dampak yang ditimbulkan dari pemanfaatan aplikasi PaTik Bali dalam dalam pembelajaran Bahasa Bali, khususnya mengenai materi Aksara Bali. Hasilnya pemanfaatan aplikasi yang dikolaborasikan dengan social media pada pembelajaran merupakan sebuah inovasi yang relevan sehingga siswa mudah memahami serta dapat meningkatkan motivasi belajar</p>2024-03-29T00:00:00+08:00Hak Cipta (c) 2024 https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/pilar/article/view/8720MEMAHAMI FILOSOFI PEWAYANGAN MELALUI SENTUHAN ANIMASI 2 DIMENSI2024-03-03T17:02:21+08:00Ni Luh Putu Intan Suryani madesiring190713@gmail.comLuh Putu Januari Asih madesiring190713@gmail.comLuh Terre Cantika Suputri madesiring190713@gmail.com<p>Kami mengeksplorasi bagaimana animasi, warna, dan teknik komposisi dapat digunakan untuk menyampaikan makna filosofis dan menjembatani seni tradisional dan kontemporer. Kolaborasi antara filosofi wayang dan teknologi digital, khususnya kecerdasan buatan (AI), memberikan peluang untuk memadukan warisan budaya dengan inovasi modern. Integrasi ini dapat memberikan pengalaman yang lebih imersif dan menghidupkan kembali nilai-nilai wayang yang relevan di era digital. Oleh karena itu, memahami filosofi wayang dan menggabungkannya dengan teknologi digital seperti AI tidak hanya melestarikan warisan budaya tetapi juga menciptakan ruang untuk eksplorasi kreatif dan pembelajaran yang lebih luas. Keanekaragaman berupa wayang dipadukan dengan animasi dua dimensi dapat menjadi media ekspresi untuk memberikan pengalaman mendalam dan interaktif dalam memahami kearifan lokal Indonesia. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru bagaimana seni animasi dapat menjadi sarana efektif dalam melestarikan dan menyebarkan nilai-nilai budaya tradisional, khususnya melalui interpretasi filosofi wayang yang menarik.</p>2024-03-29T00:00:00+08:00Hak Cipta (c) 2024 https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/pilar/article/view/8721ANALISIS PENGARUH PROGRAM PREBALTURE (Preservation of Balinese Language and Literature) GUNA MEWUJUDKAN INDONESIA EMAS MELALUI BAHASA DAN SASTRA 2024-03-03T17:10:08+08:00Ni Putu Meyka Ardelia Jayantimeykaardelia27@gmail.comLuh Meisya Paramitha Putrimeykaardelia27@gmail.com, Kadek Winda Paramitameykaardelia27@gmail.com<p>Bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasikan diri (Kridalaksana dan Djoko Kentjono, 2014). Dengan bahasa, manusia dapat berinteraksi, berkomunikasi, dan menyampaikan segala jenis gagasan dan pikiran. Namun, dalam perkembangan zaman yang semakin modern dan global minim sekali generasi muda yang tertarik dengan bahasa daerah mereka. Mereka menyadari bahwa kemampuan berkomunikasi dalam bahasa asing, terutama bahasa Inggris, dapat meningkatkan peluang pekerjaan, kemajuan karir, dan kesuksesan usaha mereka di masa depan. Hal ini membuat generasi muda menjadi terbiasa dan teredukasi dalam bahasa asing. Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Pengaruh Program PREBALTURE (Preservation of Balinese Language and Literature) Guna Mewujudkan Indonesia Emas Melalui Bahasa dan Sastra”. Dalam penelitian ini, dipergunakan metode observasi, kuesioner, studi pustaka dan literatur dalam pengumpulan datanya. Berdasarkan penyebaran kuesioner yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa Program Prebalture (Preservation of Balinese Language and Literature) bagi generasi muda guna mewujudkan Indonesia Emas berpotensi untuk dijadikan sebagai program yang berpengaruh bagi anak remaja sekolah yang ingin mengembangkan potensi menulis di bidang bahasa dan sastra</p>2024-03-29T00:00:00+08:00Hak Cipta (c) 2024 https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/pilar/article/view/8722ANALISIS KREATIVITAS GEN Z DALAM REVOLUSI DIGITAL TERHADAP PELESTARIAN DAN PENGEMBANGAN SENI BUDAYA LOKAL UNTUK INDONESIA EMAS 2045 2024-03-03T17:14:51+08:00Nia Cahyani Putridonnyeros@hum.unand.ac.idMuhammad Arief As Salamdonnyeros@hum.unand.ac.idDwina Azzira Ulfadonnyeros@hum.unand.ac.id Donny Eros, S.S, M.Adonnyeros@hum.unand.ac.id<p><strong>Abstrak</strong><strong> </strong></p> <p><em>Tulisan ini menyampaikan hasil pengamatan terhadap keterlibatan Gen Z Indonesia dalam melestarikan dan mengembangkan seni budaya lokal di Sumatera Barat. Di era dengan pergerakan arus informasi digital yang begitu cepat dan dengan mudah melintas batas wilayah, banyak generasi muda Indonesia justru terpengaruh budaya asing yang terlihat lebih menarik. Intensitas keterlibatan Gen Z dalam pemanfaatan teknologi digital dan media sosial, sebaliknya juga dapat memberikan penyajian menarik pada produk seni budaya lokal. Salah satu bentuk respon menarik yang dilakukan oleh Gen Z di Sumatera Barat, Indonesia, terlihat dalam pameran seni Kaba Rupa di Galanggang Arang 2023. Kaba Rupa merupakan pameran seni media campuran yang merupakan bagian dari helatan budaya Galanggang Arang. Pemanfaatan teknologi digital, seperti visual mapping dan sound scape, yang aplikasikan oleh seniman Gen Z menghasilkan karya seni mix media untuk merespon dan mempromosikan Warisan Tambang Batu Bara Ombilin Sawahlunto menjadi bentuk yang menarik dan mampu menyebarkan pengetahuan warisan budaya lokal di antara kaum Gen Z. Dengan melibatkan Gen Z untuk mengenalkan warisan budaya lokal kepada dunia memunculkan kesadaran dan kepercayaan diri para Gen Z untuk mengambil peranan penting dalam persiapan menuju Indonesia Emas 2045. </em> </p>2024-03-29T00:00:00+08:00Hak Cipta (c) 2024 https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/pilar/article/view/8723“Congklak Milenial”: Mengatasi Kecanduan Game Online Pada Siswa Sekolah Dasar 2024-03-03T17:19:14+08:00Atika Azzahro Hazimaa510200116@student.ums.ac.idMuhammad Nur Cholis Alfataha510200116@student.ums.ac.idCalista Amalia Setiajia510200116@student.ums.ac.id<p><em>Pada era digital seperti sekarang ini dimana perkembangan semakin canggih. Game online sudah menjadi bagian dari gaya hidup anak SD selama ini. Game online dinikmati oleh anak-anak SD jika hanya bermian sementara tidak menyebabkan masalah. Tujuan dari artikel ini adalah menguraikan gagasan menghilangkan kecanduan game online dengan permaianan tradisional,menguraikan prediksi keberhasilan gagasan baru, dan menguraikan pihak-pihak yang dapat membantu. Pendekatan yang digunakan dalam penulisan ini adalah deskriptif kualitatif berdasarkan kajian kepustakaan dan pengamatan. Congklak milineal merupakan gagasan baru dari kami untuk mengatasi kecanduan game pnline pada anak sekolah dasar. Dalam gagasan ini kita menerapkan berupa permainan tardisional congklak. Dengan hal ini anak juga bisa melestarikan permainan tradisional kembali yang hampir hilang karena game online. Pada permainan congklak milinealdilakukan hampir sama denan dengan congklak pada umumnya. Namun dalam gagasan kami, adanya peran guru dalam permainan sebagai konselor siswa saat bermain agar siswa tidak kembali bermain game online. Kata Kunci : permainan congklak, game online, sekolah dasar </em> </p>2024-03-29T00:00:00+08:00Hak Cipta (c) 2024 https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/pilar/article/view/8922HARMONI TEKNOLOGI DAN TRADISI DALAM KOMUNITAS MELALUI FILOSOFI TRI HITA KARANA PENDIDIKAN BERKELANJUTAN DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI KONTEKSTUAL 2024-04-25T15:30:02+08:00Ni Kadek Sintya Purnama Sari sintyapurnamasari08@gmail.comNi Kadek Happy Sri Wahyuni sintyapurnamasari08@gmail.comAnak Agung Inten Paraniti, S.Pd.,M.Pdsintyapurnamasari08@gmail.com<p>Pelestarian lingkungan merupakan tantangan global yang membutuhkan keterlibatan semua pihak, khususnya pendidikan. Pendidikan biologi memiliki peran krusial dalam membentuk pemahaman masyarakat terhadap pentingnya menjaga keberlanjutan lingkungan. Teknologi modern melalui jelajah virtual memberikan kesempatan kolaborasi pembelajaran biologi kontekstual untuk pendidikan berkelanjutan. Studi ini bertujuan untuk memberdayakan kesadaran lingkungan dan budaya mahasiswa melalui eksplorasi kearifan lokal yang mendasari persepsi dan praktik masyakarat Demulih dalam konservasi lingkungan. Studi kasus etnografi dipilih sebagai desain penelitian dengan jumlah partisipan sebanyak 27 orang. Instrumen penelitian berupa lembar observasi dan pedoman wawancara. Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui metode observasi (virtual dan lapangan) serta wawancara dengan warga lokal dan ahli lingkungan. Studi ini menemukan <em>indigenous knowledge </em>masyarakat Demulih, Bali berupa filosofi hidup Tri Hita Karana (THK) mampu secara terstuktur dan kuat mampu menjaga kelestarian lingkungan. Sebagai hasil tambahan, studi ini juga memaparkan pembelajaran bermakna melalui integrasi teknologi dalam jelajah virtual dan kolaborasi partisipatif mahasiswa dengan masyarakat lokal berdampak positif tehadap kesadaran budaya dan lingkungan mahasiswa. Pembelajaran partisipatif berbasis teknologi dalam konteks budaya lokal selanjutnya dapat direkomendasikan sebagai strategi pembelajaran dalam pendidikan berkelanjutan. </p>2024-04-25T00:00:00+08:00Hak Cipta (c) 2024