Revolusi 4.0 dalam Mempertahankan Kearifan Lokal Tradisi Okokan Di Desa Adat Kediri Kabupaten Tabanan, Bali guna mendukung terwujudnya Indonesia

Penulis

  • I Putu Gede Budi Harta
  • Ni Kadek Mia Ayu Astarini
  • Ni Made Sintia Pramita

Kata Kunci:

Revolusi Industri 4.0, Kearifan Lokal, Tradisi Okokan, Bali

Abstrak

Revolusi Industri 4.0 telah membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk budaya dan tradisi. Di tengah derasnya arus globalisasi, tradisi-tradisi lokal sering kali mengalami tekanan untuk beradaptasi dan bahkan hilang. Tradisi Okokan dari Desa Adat Kediri, Bali, merupakan salah satu tradisi lokal yang masih bertahan di tengah derasnya Revolusi Industri 4.0. Tradisi Okokan memiliki nilai-nilai budaya yang luhur, yaitu sebagai simbol kesuburan, penciptaan, dan keharmonisan. Selain itu, Okokan juga memiliki fungsi sebagai alat ritual untuk mengusir roh jahat. Di era modern ini, tradisi Okokan tidak hanya dimainkan dalam acara-acara ritual, tetapi juga menjadi daya tarik wisata. Revolusi Industri 4.0 dapat menjadi peluang dan tantangan bagi kearifan lokal, termasuk tradisi Okokan. Revolusi 4.0 dapat menjadi sarana untuk memperkenalkan dan melestarikan kearifan lokal kepada masyarakat luas. Namun, Revolusi 4.0 juga dapat menjadi ancaman bagi kearifan lokal jika tidak dikelola dengan baik. Untuk memanfaatkan Revolusi Industri 4.0 sebagai peluang bagi kearifan lokal, diperlukan kolaborasi dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, akademisi, dan masyarakat. Pemerintah dapat berperan dalam memberikan regulasi dan dukungan pendanaan untuk pengembangan teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk melestarikan kearifan lokal. Akademisi dapat berperan dalam mengembangkan penelitian dan kajian tentang kearifan lokal dalam konteks Revolusi Industri 4.0. Masyarakat dapat berperan dalam memanfaatkan teknologi untuk mempelajari dan melestarikan kearifan lokal. Dalam hal ini, tradisi Okokan dapat memanfaatkan teknologi untuk tetap eksis di tengah Revolusi Industri 4.0. Misalnya, tradisi Okokan dapat didokumentasikan secara digital dan dipublikasikan melalui media sosial. Selain itu, tradisi Okokan juga dapat dikemas secara menarik untuk menarik minat generasi muda. Dengan memanfaatkan teknologi secara tepat, tradisi Okokan dapat tetap lestari dan menjadi bagian dari identitas budaya Bali.

Unduhan

Diterbitkan

2024-03-29