BANGLI INTERAKTIF DIGITAL MUSEUM: TRANSISI MUSEUM BUDAYA ERA BARU BERBASIS AUGMENTED REALITY
Kata Kunci:
Augmented Reality, Museum, E-Book Interaktif, 3DAbstrak
Augmented reality (AR) adalah teknologi yang menggabungkan benda maya dua dimensi dan tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata kemudian memproyeksikan benda-benda maya tersebut secara real time (Furht, 2011:3 dalam Yuliono, 2018). Kelebihan dari Augmented reality adalah lebih interaktif, efektif dalam penggunaan, dapat diimplementasikan secara luas di berbagai media, pemodelan objek yang sederhana, karena hanya menampilkan beberapa objek saja, pembuatan yang tidak memakan biaya yang terlalu besar, dan mudah dalam pengoperasiannya. Dari adanya Augmented reality untuk menggambarkan museum e-book interaktif dalam mempromosikan budaya Kabupaten Bangli, diharapkan generasi muda (Gen Z) dapat lebih mudah mengenal warisan budaya Indonesia dan dapat mengembangkan kreativitasnya. Peneleiti menggunakan metode kualitatif dalam mengumpulkan data dengan cara wawancara, survei, dan studi dokumentasi. Menciptakan Museum Digital Interaktif Bangli: Pendidikan Literasi Modern Berbasis Augmeted Reality Sebagai Wahana Promosi Budaya, disinilah peneliti akan mengumpulkan hasil-hasil warisan seni dan budaya yang ada di kabupaten Bangli yang berbasis augmented reality dimana terdapat buku softcopy yang dapat di scan yang menampilkan ilustrasi 3 dimensi yang dapat berisi audio dan deskripsi. Hal ini merupakan solusi yang paling tepat untuk mengatasi permasalahan masyarakat yang tidak dapat pergi ke museum karena adanya kendala. Dengan adanya museum ebook interaktif berbasis augmented reality ini merupakan inovasi baru untuk melestarikan dan mempromosikan kebudayaan di Kabupaten Bangli yang memanfaatkan teknologi yang akan mampu menarik perhatian generasi muda atau generasi Z dan ini merupakan solusi dari permasalahan generasi muda yang malas untuk pergi langsung ke museum untuk mengenal kebudayaan.