PELESTARIAN BUDAYA KESENIAN TARI KECAK SEBAGAI TARI TRADISIONAL DALAM MEMBANGKITKAN PARAWISATA DI BALI

Penulis

  • Ni Nyoman Putriani
  • Kadek Dwi Darmayanti
  • Ni Kadek Listyasariasih
  • Ngakan Made Angga
  • Desak Ayu Sriary Bhegawati, S.E., M.Si

Kata Kunci:

budaya, tari kecak, pariwisata

Abstrak

Perkembangan pariwisata telah menyebabkan terjadinya transformasi budaya dari budaya agraris menjadi budaya industri. Proses transformasi budaya juga terjadi pada bidang seni pertunjukan, sehingga melahirkan kreativitas seni yang dapat dijadikan sebagai konsumsi pariwisata. Dengan memahami perkembangan pariwisata sebagai arena ekonomi, tulisan ini bertujuan untuk mengetahui munculnya tari Kecak yang merupakan budaya kreatif masyarakat Bali dalam menjawab kebutuhan wisatawan. Perkembangan pariwisata menyebabkan munculnya kemasan tari Sanghyang menjadi tari Kecak sebagai budaya kreatif. Kondisi ini menimbulkan berbagai permasalahan yang berimplikasi pada pemalsuan kesenian sakral sebagai kesenian tradisional yang melekat pada upacara keagamaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan etnografi melalui teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menjelaskan bahwa tari Kecak atau tari sanghyang merupakan tarian sakral yang berfungsi sebagai sarana upacara dan wajib ditarikan oleh warga. Tarian ini tidak hanya sebagai sarana upacara tetapi juga dapat dijadikan sebagai sarana seni pertunjukan yang dapat disaksikan oleh masyarakat luas tanpa melibatkan upacara keagamaan dan tentunya sebagai salah satu upaya membangkitkan pariwisata di kawasan Ubud, Bali.

Unduhan

Diterbitkan

2023-04-19