Hetis (Honey Detector In Bee Hives)

Penulis

  • I Kadek Agus SMA Negeri Bali Mandara
  • Kadek Kurnia Dewi SMA Negeri Bali Mandara
  • Ni Wayan Nia SMA Negeri Bali Mandara

Kata Kunci:

mikrokontroler, arduino nano, sensor warna tcs3200, sensor dht11, sarang lebah madu apis cerana., microcontroller, arduino nano color sensor tcs3200, dht11 sensor, apis cerana honey bee nest.

Abstrak

Sebagian besar penduduk di Indonesia khususnya di daerah pedesaan telah membudidayakan lebah madu (Apis Cerana). Hal tersebut dikarenakan nilai jual dan kebutuhan madu cukup tinggi di Indonesia. Berdasarkan data Asosiasi Perlebahan Indonesia (API) diperkirakan kebutuhan madu di Indonesia sekitar 7.000-15.000 ton/tahun dan produk lokal hanya mampu memasok sekitar 4.000-5.000 ton/tahun sehingga kekurangannya diimpor dari luar negeri, jadi Indonesia masih kekurangan produk madu lokal sebanyak 3.500-11.000 ton per/tahun. Dalam proses pemanenan madu masyarakat hanya menggunakan cara konvensional dalam menentukan sarang lebah yang akan dipanen dengan melakukan pengasapan, namun cara tersebut dapat membuat lebah menjadi stres dan kebusukan pada sarang lebah. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan sebuah inovasi Hetis (Honey Detector In Bee Hives) menggunakan mikrokontroler arduino, sensor warna TCS3200, sensor DHT11, LCD dan komponen lainnya untuk menentukan sarang lebah layak panen. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen, untuk mengindikasikan bahwa sarang lebah belum layak panen terdapat karakteristik yang ditampilkan pada LCD dengan kondisi sarang lebah belum layak panen sebagai berikut 1) Interval Kelembapan 57,99-61,89, suhu 31,87- 33,65, dengan parameter R=214-221, G=243-254, B=57-268. Kondisi sarang lebah layak panen, 2) Interval Kelembapan 62,87-64,65, suhu 29,73-31,23, dengan parameter R=186-198, G=243-254, B=240-256. Kondisi sarang lebah sudah tidak layak panen, 3) Interval Kelembapan 49,83-57,29, suhu 34,29-36,89, dengan parameter R=246-255, G=243-254, B=275-285. Ketika diuji pada peternak lebah yang berlokasi di Banjar Bunutan, tingkat Keakuratan alat mencapai 86%. Mekanisme kerja alat menggunakan sensor warna TCS3200 dan sensor DHT11 sebagai input. Arduino Nano sebagai process dan tampilan pada LCD serta suara buzzer sebagai output.

Most of the population in Indonesia, especially in rural areas, has been cultivating honey bees (Apis Cerana).This is because the selling value and demand for honey is quite high in Indonesia. Based on data from the Indonesian Bee Association (API), it is estimated that the demand for honey in Indonesia is around 7,000-15,000 tons/year and local products are only able to supply around 4,000-5,000 tons/year, so the shortage is imported from abroad, so Indonesia still lacks 3,500-500 local honey products. 11,000 tons in a year. In the process of harvesting honey, people only use conventional methods in determining the beehive to be harvested by smoking, but this method can make the bees become stressed and rotten in the beehive. This study aims to provide an innovation Hetis (Honey Detector In Bee Hives) using an Arduino microcontroller, TCS3200 color sensor, DHT11 sensor, LCD and other components to determine harvestable beehives. Thisstudy uses experimental research methods, to indicate that the honeycomb is not yet suitable for harvesting, there are characteristics displayed on the LCD with the condition of the beehive not being suitable for harvesting as follows 1) Humidity Interval 57.99-61.89, temperature 31.87- 33.65 , with parameters R=214-221, G=243-254, B=57-268. Honeycomb conditions are suitable for harvesting, 2) Humidity interval 62.87-64.65, temperature 29.73-31.23, with parameters R=186-198, G=243-254, B=240-256. The condition of the honeycomb is not suitable for harvesting, 3) Humidity interval 49.83-57.29, temperature 34.29-36.89, with parameters R=246- 255, G=243-254, B=275-285.When tested on beekeepers located in Banjar Bunutan, the accuracy of the tool reaches 86%. The working mechanism of the tool uses a TCS3200 color sensor and a DHT11 sensor as input. Arduino Nano as process and display on LCD and buzzer sound as output.

Unduhan

Diterbitkan

2022-07-25