Gagasan Generasi Millenial dalam Mempertahankan Budaya Tradisional dalam Masa Transisi Era Society 5.0 yang semakin berkembang pesat di Era Globalisas

Penulis

  • Wayan Anggi Pramana Putra Universitas Mahasaraswati Denpasar
  • Rizka Nur Azizah Universitas Mahasaraswati Denpasar
  • Dewa Ayu Made Mas Widiani Universitas Mahasaraswati Denpasar
  • Dr.Gde Bayu Surya Parwita, SE.,MM Universitas Mahasaraswati Denpasar

Kata Kunci:

Generasi Millenial, Tradisional, Pendidikan

Abstrak

Society 5.0 muncul di kawasan Jepang dan mulai diperkenalkan secara luas pada Januari 2019 lalu di Kantor Perdana Menteri Jepang.
Ini merupakan sebuah konsep masyarakat yang berpusat pada manusia dengan berbasis kepada teknologi.Gagasan mengenai society 5.0 tersebut dilatarbekalangi oleh tingginya jumlah populasi generasi tua di Jepang.Generasi millenial sangat erat kaitannya dengan Revolusi Industri 4.0. Dimana revolusi ini menitikberatkan pola digitalisasi dan otomasi disemua aspek kehidupan manusia.Banyak pihak yang belum menyadari akan adanya perubahan tersebut terutama di kalangan pendidik, padahal semua itu adalah tantangan generasi millenial saat ini. Apalagi di masa-masa sekarang generasi millenial mempunyai tantangan sendiri menghadapi era revolusi Digital (Society 5.0 Dan Revolusi Industri 4.0).Dampak revolusi industri 4.0 sudah tidak bisa dibendung lagi. Pendidikan harus memiliki paradigma inklusif dan terbuka terhadap hal baru yang sifatnya baik untuk kemajuan. Sikap eksklusif dan konservatif akan mengakibatkan ketertinggalan. Meskipun demikian, penerimaan terhadap hal baru bukan tanpa kontrol, masyarakat harus tetap melestarikan tradisi yang kaya nilai-nilai luhur dengan melakukan kontekstualisasi sesuai kebutuhan zaman. Sehingga aktif melestarikan tradisi, kreatif, dan inovatif menjadi syarat mutlak yang harus dimiliki generasi millenial. Selanjutnya millenial harus 135 memperkuat skill sesuai bakat minat dan harus menguasai bahasa internasional untuk dialog di dunia global. Sebagian besar tumbuh dan berkembangan melalui pendidikan, sehingga pendidikan menjadi wahana bagi pengembangan generasi millenial. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi reaktualisasi dan kontekstualisasi kearifan lokal dalam upaya menjawab tantangan pendidikan di era society 5.0 dan revolusi industri 4.0. Penelitian ini menggunakan studi pustaka untuk mengumpulkan data, kemudian dianalisis secara kritis dan disajikan secara deskriptif kualitatif

Unduhan

Diterbitkan

2022-07-25