PERAN GENERASI Z DALAM PENINGKATAN PENDIDIKAN KARAKTER, KHUSUSNYA MENCEGAH INTOLERANSI DI KALANGAN MAHASISWA DI ERA SOCIETY 5.0

Penulis

  • Made Wahyu Adi Permana Universitas Mahasaraswati Denpasar
  • Ni Putu Titin Kusuma Wardani Universitas Mahasaraswati Denpasar
  • Luh Ary Menia Para Midya Dewi Universitas Mahasaraswati Denpasar
  • Ni Putu Ayu Sintya Saraswati, SE.,MM Universitas Mahasaraswati Denpasar

Kata Kunci:

pendidikan karakter, mahasiswa, intoleransi, radikalisme

Abstrak

Sebagai sebuah negara yang memiliki ragam kemajemukan, Indonesia memiliki ruang yang cukup bagi potensi munculnya gesekan sebagai akibat perbedaan keyakinan dari para individu penghuni negara. Perbedaan keyakinan tersebut, pada kenyataanya memiliki pemaknaan yang lebih mendalam dari sekedar perbedaan sebagai 'akibat pilihan individu', namun merupakan perbedaan yang telah diwariskan secara historis dan mengakar dalam secara kultural. Dalam konteks kehidupan sosial, perbedaan pandangan sebagai buah karya pewarisan secara historis, telah melahirkan adanya pengelompokkan terhadap apa yang dinamakan mayoritas dan minoritas. Pengelompokan tersebut, hendaknya  dimaknai sebagai sebuah kekayaan yang diakibatkan adanya perbedaan keyakinan, yang menjadi sarana pemersatu dalam kehidupan bernegara. kepercayaan lain adalah bukan termasuk intoleransi beragama, melainkan intoleransi ideologi. Kata intoleransi berasal dari prefik in-yang memiliki arti "tidak, bukan" dan kata dasar toleransi yang memiliki arti sifat atau sikap toleran, batas ukur untuk penambahan atau pengurangan yang masih diperbolehkan penyimpangan yang masih dapat diterima dalam pengukuran kerja. Dalam hal ini, pengertian toleransi yang dimaksud adalah "sifat atau sikap toleran".Kata toleran sendiri didefinisikan sebagai "bersifat atau bersikap menenggang (menghargai, membiarkan, membolehkan) pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan, 122  kebiasaan, kelakuan, dan sebagainya) yang berbeda atau bertentangan dengan pendirian sendiri.

Unduhan

Diterbitkan

2022-07-25