HARMONI DIGITAL DAN TRADISI: IMPLEMENTASI NILAI 'TRI HITA KARANA' DALAM TRADISI 'MEJARAG' DI DESA SEBATU MELALUI WEBSITE BERBASIS KEARIFAN LOKAL
Abstrak
Tradisi Mejarag adalah salah satu warisan budaya Bali yang dilaksanakan
oleh masyarakat Desa Sebatu, Gianyar, sebagai bentuk rasa syukur terhadap hasil
panen, khususnya kepada Dewi Sri yang merupakan simbol kesuburan dan
kemakmuran. Tradisi ni merefleksikan nilai-nilai Tri Hita Karana dalam menjaga
keharmonisan hubungan antara manusia, alam, dan Tuhan. Di era society 5.0,
pesatnya teknologi dan media sosial mempengaruhi akulturasi budaya yang
mengancam kelestarian tradisi ini, terutama di kalangan generasi muda. Penelitian
ini bertujuan menganalisis pengaruh tradisi Mejarag terhadap masyarakat Desa
Sebatu dan mengembangkan media digital berupa website sebagai upaya dalam
mendukung pelestarian tradisi tersebut. Metode yang digunakan adalah Kuantitatif
dengan menggunakan Penelitian survey diarahkan untuk mengetahui dan
mempelajari data dari sampel yang diambil dari populasi, sehingga ditemukan
kejadian-kejadian relatif, distribusi, serta hubungan-hubungan antar variabel.
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa pengembangan website berbasis kearifan
lokal efektif dalam mendokumentasikan nilai-nilai Tri Hita Karana dan prosesi
Mejarag secara digital. Website yang dikembangkan memuat tiga aspek utama,
yaitu Parahyangan, Pawongan, dan Palemahan, serta dilengkapi dengan fitur
interaktif seperti dokumentasi multimedia dab sisten manajemen konten bilingual.
Implementasi website telah berhasil menciptakan model inovatif dalam pelestarian
kearifan lokal sekaligus menjadi resource center yang memfasilitasi transfer
pengetahuan antar generasi.
Kata Kunci: Mejarag, Desa Sebatu, pelestarian budaya, Tri Hita Karana, website,
kearifan lokal.
