Peran Strategis Generasi Muda dalam Penguasaan Teknologi dan Pelestarian Budaya Berlandaskan Tri Hita Karana Menuju Indonesia Emas 2045
Abstrak
Artikel ini membahas peran strategis generasi muda dalam penguasaan teknologi
dan pelestarian budaya dengan berlandaskan konsep Tri Hita Karana menuju
Indonesia Emas 2045. Perkembangan teknologi digital yang pesat memberikan
peluang besar bagi generasi muda untuk berinovasi dalam berbagai bidang, seperti
aplikasi, startup, dan teknologi berbasis lokal. Namun, tantangan utama yang
dihadapi adalah kecenderungan generasi muda yang lebih menyukai budaya asing,
yang dapat menyebabkan degradasi budaya lokal. Oleh karena itu, penting bagi
generasi muda untuk menggunakan teknologi sebagai alat untuk memperkenalkan
dan melestarikan budaya Indonesia. Artikel ini mengkaji penerapan Tri Hita Karana
dalam konteks teknologi dan budaya, yang terdiri dari tiga hubungan utama:
hubungan manusia dengan Tuhan (Parahyangan), hubungan manusia dengan
sesama (Pawongan), dan hubungan manusia dengan lingkungan (Palemahan).
Melalui penerapan Tri Hita Karana, generasi muda dapat menjaga nilai-nilai
religius, memperkuat ikatan sosial, serta mendukung keberlanjutan budaya dan
lingkungan. Metode penelitian yang digunakan adalah studi Pustaka atau literature
review dengan mengkaji berbagai sumber relevan dari artikel ilmiah yang
dipublikasikan dalam lima tahun terakhir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
teknologi dapat digunakan untuk memperkuat hubungan antara generasi muda
dengan budaya lokal, sekaligus menjaga keseimbangan antara kemajuan teknologi
dan pelestarian nilai budaya. Dengan demikian, generasi muda memiliki potensi
untuk menjadi agen perubahan yang dapat mewujudkan Indonesia yang maju dan
berbudaya pada tahun 2045.
Kata Kunci: Teknologi, Budaya, Tri Hita Karana
