PENGENDALIAN HAMA TIKUS SAWAH DENGAN TEKNIK MINA PADI DESA LARA KECAMATAN TIRWUTA, KOLAKA TIMUR
Keywords:
rice, rat pest, Tilapia, insulation poolAbstract
Tanaman padi adalah komoditi penghasil karbohidrat dalam bentuk beras yang merupakan makanan pokok utama masyarakat Indonesia, termasuk di Sulawesi Tenggara. Salah satu masalah pada produksi padai di Desa Lara adalah serangan hama tikus sawah (Rattus argentiventer). Hama tikus adalah endemik dan kerugian yang diakibatkan gagal panen (fuso), khususnya di Desa Lara. Oleh karena itu tujuan artikel adalah bimbingan teknis pengendalian hama tikus sawah menggunakan sistem mina padi. Metode pendekatan kepada mitra adalah pelatihan dan pembuatan demo plot mina padi berukuran 50 m x 50 m. Demplot tersebut selanjutnya dibuat kolam isolasi berukuran lebar 1,5 m sepanjang sisi kolam dengan kedalam 80 cm. Kolam tersebut menjadi tempat penebaran ikan Nila, sedangkan dibagian tengah petakan digunakan untuk budidaya padi sawah. Tanaman padi ditanam terlebih dahulu, setelah tanaman padi berumur 4 minggu- penebaran ikan Nila dilakukan. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa sistem mina padi efektif mengendalikan serangan hama tikus sawah. Terbukti tanaman padi tidak terserang dengan hama tikus sampai panen dilakukan. Keberadaan ikan Nila di kolam isolasi nampaknya mengganggu tikus sawah untuk menyerang tanaman padi yang berada di tengah petakan. Produksi Padi pada demplot Mina Padi mencapai sekitar 3 ton per hektar, namun produksi tersebut lebih rendah dibandingkan dengan petakan tanpa sistem Mina Padi. Hal ini disebabkan berkurangnya populasi tanaman padi di petakan, sehingga produksi relatif rendah. Berkurangnya produksi padi pada sistem mina padi dapat disubtitusi dengan panen ikan Nila. Panen ikan Nila dapat menjadi sumber pendapatan baru pagi petani sawah. Petani atau mitra dapat memperoleh dua jenis hasil yaitu produki padi dengan karbohidrat dan produksi ikan Nila dengan protein. Hasil karbohirat dan protein tidak hanya dapat menjadi sumber pendapatan bagi padi sawah tetapi juga dapat meningkatkan tingkat kesehatan masyarakat melalui asupan tambahan protein ikan Nila.
Rice (Oryza sativa L.), is one of the most important food crops in Asia and Indonesia. Especially of rice is important and contributes to consume by people in Southeast Sulawesi. One of the problems in padai production in Lara Village is the rat pest attack (Rattus argentiventer). The rat pest is endemic and the losses caused by crop failure (fuso), especially in Lara Village. Therefore the purpose of the article is technical guidance of pest control of mice using rice mina system. The approach method to the partners is the training and making of a 50 m x 50 m mina rice plot plot. The demonstration plot is then made a width of 1.5 m wide insulation pool along the side of the pond with 80 cm deep. The pond is a place where Nila fish spread, while the center of the plot is used for rice cultivation. Rice crops are planted first, after the rice plants are 4 weeks old - the spread of Nila fish is done. The results of the devotion show that the rice mina system effectively controls the attacks of wet-rice pests. Proven rice plants are not attacked by pest rats until harvest is done. The existence of Tilapia fish in isolation ponds seems to disturb the rice fields to attack rice plants in the middle of the map. Rice production at the Mina Padi demonstration plot was about 3 tons per hectare, but the production was lower than that of the Mina Padi system. This is due to the reduced population of rice crops on the map, resulting in relatively low production. Reduced rice production in rice mina system can be substituted with Nila fish harvest. Tilapia fish harvest can be a new source of income early morning farmers. Farmers or partners can obtain two types of yields: rice production with carbohydrates and Nila fish production with protein. Carbohydate and protein yields can not only be a source of income for wetland rice but also can improve the level of public health through the additional intake of Nila fish protein.