Jurnal Kesehatan Mahasaraswati https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/jkesmas id-ID Mon, 30 Dec 2024 00:00:00 +0800 OJS 3.3.0.10 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 ASPEK HUKUM DAN PERTANGGUNGJAWABAN KEAMANAN DATA REKAM MEDIS ELEKTRONIK DI INDONESIA https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/jkesmas/article/view/11049 <p>Rekam medis merupakan kumpulan dari fakta tentang kehidupan seseorang dari Riwayat penyakit termasuk keadaan sakit, pengobatan saat ini dan saat lampau yang ditulis oleh para praktisi kesehatan dalam Upaya mereka memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien. Sejak dikeluarkan Peraturan Menteri Kesehatan No 24 Tahun 2022 tentang Rekam medis, Pada pasal 3 ayat 1 dijelaskan bahwa setiap fasilitas pelayanan kesehatan wajib menyelenggarakan Rekam medis elektronik. Hal terpenting dari sistem rekam medis elektronik adalah keamanan data dimana keamanan data meliputi privacy, security dan confidenciality. Pada Pasal 29 dari Peraturan Menteri ini menjelaskan bahwa Rekam Medis Elektronik harus memenuhi prinsip keamanan data dan Informasi meliputi Kerahasiaan, Integritas, dan Ketersediaan. Tiga hal ini merupakan yang kita biasa sebut dengan CIA Triad <em>yaitu Confidentiality, Integrity, Availability</em>. Selain itu pada Peraturan Menteri Kesehatan No. 24 tahun 2022 tentang rekam medis dijelaskan dalam pasal 32 dijelaskan bahwa isi rekam medis wajib dijaga kerahasiaanya oleh semua pihak yang terlibat dalam pelayanan kesehatan walaupun pasien telah meninggal dunia.</p> I Gede Eka Agung Agastya Punia Hak Cipta (c) 2024 Fakultas Kedokteran Universitas Mahasaraswati Denpasar https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/jkesmas/article/view/11049 Mon, 30 Dec 2024 00:00:00 +0800 HASIL TAJAM PENGLIHATAN PASCA OPERASI KATARAK TEKNIK PHACOEMULSIFIKASI DI RSU PURI RAHARJA DENPASAR PERIODE JANUARI – MARET 2024 https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/jkesmas/article/view/11062 <p>Katarak adalah kekeruhan pada lensa atau kapsul lensa dan menghambat jalannya cahaya yang diteruskan dari lensa ke retina. Indikasi medis operasi katarak adalah jika terjadi komplikasi katarak dan Salah satu Teknik operasi yang sering digunakan seperti <em>Phacoemulsification. </em>Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil tajam penglihatan ppasca operasi katarak Teknik phacoemulsifikasi di RSU Puri Raharja Periode Januari-Maret 2024. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif crossectional yang dilaksanakan di RSU Puri Raharja Periode menggunakan catatan rekam medis periode Januari-Maret 2024. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 83 subjek. Hasil penelitian ini diolah dengan menggunakan <em>software </em>komputer. Hasil tajam penglihatan pada pasien pasca operasi katarak dengan metode phakoemulsifikasi yang memiliki good outcome sebanyak 91,6%, borderline outcome sebanyak 6%, sedangkan poor outcome yaitu 2,4%. Penelitian ini menyimpulkan bahwa tajam penglihatan pada pasien post operasi katarak dengan metode phacoemulsifikasi banyak memnunjukkan good outcome (91,6%) daripada poor outcome yang menunjukkan hasil signifikan baik pada metode tersebut.</p> Nyoman Yenny Khristiawati Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Kesehatan Mahasaraswati https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/jkesmas/article/view/11062 Mon, 30 Dec 2024 00:00:00 +0800 KARAKTERISTIK PASIEN TONSILITIS YANG MENJALANI PROSEDUR OPERASI DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA DENPASAR PERIODE JULI - DESEMBER 2024 https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/jkesmas/article/view/11060 <p>Tonsil adalah sepasang jaringan limfoid/kelenjar getah bening yang terletak di bagian belakang tenggorok, satu pada sisi kanan dan satu di kiri. Tonsil berfungsi untuk mencegah infeksi tidak menyebar ke seluruh tubuh. Kuman yang memasuki tubuh menyebabkan Tonsil meradang dan memproduksi sel-sel darah putih secara berlebihan yang berefek pada pembengkakan kelenjar tonsil. Peradangan ini disebut sebagai tonsilitis. Tonsilitis merupakan salah satu gangguan THT yang sering ditemukan dalam praktek sehari-hari setelah nasofaringitis yaitu sebesar 3,8%. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif retrospektif yang dilakukan di Rumah Sakit Bhayangkara Denpasar. Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2025 dengan menggunakan data sekunder dari rekam medis pasien tonsilitis yang melakukan prosedur operasi tonsilektomi dalam periode Juli - Desember 2024.</p> Ida Ayu Mirah Agung Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Kesehatan Mahasaraswati https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/jkesmas/article/view/11060 Mon, 30 Dec 2024 00:00:00 +0800 DIAGNOSIS DAN PENATALAKSANAAN HORDEOLUM: SEBUAH LAPORAN KASUS https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/jkesmas/article/view/11058 <p>Seorang wanita, 22 tahun, datang ke klinik mata dengan keluhan benjolan di kelopak mata kiri, sudah sejak 1 minggu yang lalu. Benjolan tersebut muncul secara tiba-tiba, dirasakan nyeri dan gatal.Tajam penglihatan 6/6 pada kedua mata dengan tekanan intraokular normal. Pemeriksaan penunjang yang dilakukan adalah slit lamp sehingga dapat ditegakkan diagnosis hordeolum. Pasien diberikan antibiotik dan NSAIDS oral selama lima hari, dan salep mata gentamisinserta kompres hangat. Saat kontrol 2 minggu, sudah tidak ada tanda-tanda peradangan namun masih terdapat benjolan tanpa rasa sakit dan kemerahan. Maka, pasien disarankan untuk dilakukan insisi dan kuretase untuk mengeluarkan nanah. Setelah 1 minggu pasien datang ke klinik, tidak ada keluhan dan kelopak mata sudah normal. Hordeolum merupakan kondisi umum yang membutuhkan pemahaman komprehensif tentang diagnosis dan penanganannya. Melalui penilaian yang cermat, strategi pengobatan yang tepat, dan edukasi pasien, penyedia layanan kesehatan dapat secara efektif menangani hordeolum dan meningkatkan kualitas hidup pasien.</p> Ni Made Widya Mahayani Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Kesehatan Mahasaraswati https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/jkesmas/article/view/11058 Mon, 30 Dec 2024 00:00:00 +0800 GAMBARAN MRI ”DYKE DAVIDOFF MASON SYNDROME” PADA PASIEN DEWASA: SEBUAH LAPORAN KASUS https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/jkesmas/article/view/11061 <p>DDMS merupakan suatu sindrom yang jarang, dan dapat didiagnosa berdasarkan gejala klinis, dan gambaran radiologis melalui MRI ataupun CT scan. Gejala klinis dan penyebab dari DDMS dapat bervariasi. Dilaporkan seorang laki-laki berusia 22 tahun dengan klinis lumpuh ekstremitas kanan sejak sekitar usia 17 tahun, dengan disertai adanya kejang-kejang berulang berupa bangkitan parsial motorik sederhana. Pasien juga didapatkan adanya gangguan memori serta gangguan kesulitan bicara berupa pelo sejak usia tesebut, disertai adanya riwayat infeksi HIV sebelumnya. Dari hasil pemeriksaan neurologis didapatkan adanya kelumpuhan nervus kranialis VII dan XII sisi kanan. Hasil MRI didapatkan atrofi difus pada hemisfer cerebri sisi kiri dengan pelebaran ventrikel lateralis ipsilateral dan ventrikel III serta deviasi midline shift ke kiri. Dengan diagnosis yang tepat maka penanganan yang tepat berupa antikejang, fisioterapi dapat dilakukan dengan lebih awal sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup pasien kedepannya.</p> Ni Made Putri Suastari Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Kesehatan Mahasaraswati https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/jkesmas/article/view/11061 Mon, 30 Dec 2024 00:00:00 +0800 PROFIL PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI RSUD WANGAYA https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/jkesmas/article/view/11059 <p>Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue yang menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat utama di seluruh dunia. Kasus demam berdarah dengue di Bali cukup tinggi setiap tahunnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil pasien demam berdarah yang dirawat di RSUD Wangaya, Denpasar. Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif dengan desain cross-sectional. Data dikumpulkan dari rekam medis pasien demam berdarah di RSUD Wangaya pada bulan Januari – Juni 2024. Pada penelitian ini didapatkan 152 pasien yang memenuhi kriteria, sebagian besar berjenis kelamin laki-laki (54,61%), berusia &lt;40 tahun (66,45%), berpendidikan minimal SMA (92,76%), bekerja mandiri (82,89%), tidak memiliki penyakit penyerta (80,92%), dan lama perawatan di rumah sakit ≥ 4 hari (66,45%). Pasien yang dirawat adalah pasien dengan demam dengue derajat I (65,79%), derajat II (30,26%), dan derajat III (3,95%). Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan trombositopenia &gt;50.000-100.000/µl (54,61%), leukopenia (74,48%), dan hematokrit normal (70,39%). Gejala klinisnya meliputi demam (100%), sakit kepala (91,45%), mialgia (83,55%), mual/muntah (46,71%), asupan makanan rendah (43,42%), nyeri perut (13,82%) dan perdarahan spontan (30,26%). Selama bulan Januari sampai dengan Juni 2024, jumlah penderita demam berdarah dengue derajat I terbanyak ditemukan (65,79%) dengan hematokrit normal (70,39%) di RSUD Wangaya Denpasar.</p> I Made Suma Wirawan Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Kesehatan Mahasaraswati https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/jkesmas/article/view/11059 Mon, 30 Dec 2024 00:00:00 +0800