UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PADA KAWASAN RAWAN BENCANA PROVINSI BALI

Authors

  • A.A. Gde Sutrisna Wijaya Putra Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Mahasaraswati Denpasar, Bali
  • Ni Luh Putu Mahendra Dewi Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Mahasaraswati Denpasar, Bali
  • Shinta Enggar Maharani Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Mahasaraswati Denpasar, Bali
  • Wahyudi Wahyudi Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Hindu Indonesia, Bali

DOI:

https://doi.org/10.36733/jeco.v5i1.11535

Keywords:

Pengelolaan, Bencana, Banjir, Bali

Abstract

Tekanan dan permasalahan lingkungan hidup di Provinsi Bali dari waktu ke waktu semakin kompleks bahkan meluas. Pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi menjadi salah satu penyebab terjadinya tekanan dan permasalahan lingkungan. Pertumbuhan penduduk Bali rata-rata 1,01% per tahun pada periode tahun 2010-2020, sedangkan pada tahun 2021 pertumbuhan penduduk Bali sebesar 1,4%. Pertumbuhan penduduk tertinggi telah terjadi di Kabupaten Buleleng mencapai (2,51%) dan Kabupaten Karangasem sebesar 2,29%, sedangkan untuk Kota Denpasar dan Kabupaten Badung terjadi penurunan pertumbuhan penduduk dengan persentase -0,81% untuk Kota Denpasar dan 0,09% terjadi di Kabupaten Badung dikarenakan adanya dampak Covid-19 yang mendorong terjadinya migrasi penduduk dari wilayah perkotaan ke pedesaan sehingga terjadi penurunan pertumbuhan penduduk yang sangat signifikan. Meskipun pertumbuhan penduduk di Provinsi Bali mengalami penurunan dibanding sepuluh tahun sebelumnya, namun pengelolaan lingkungan hidup tetap harus diupayakan oleh Pemerintah bersama-sama dengan masyarakat. Namun disadari bahwa upaya pengelolaan lingkungan hidup secara “business as usual” tidak akan mampu mengimbangi laju kerusakan lingkungan hidup.

References

Alaerts, G., dan Santika, S.S. 1994. Metode Penelitian Air. Usaha Nasional. Surabaya.

Badan Lingkungan Hidup Kabupaten. 2013. Hasil Pemantauan Kualitas Air Tahun 2013. Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Badung.

Basur, T. A. 2004. Faktor-Faktor Lingkungan Abiotik dan Keanekaragaman Plankton sebagai Indikator Kualitas Perairan Danau Toba. Jurnal Manusia dan Lingkungan, 11(2): 11-16.

Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Kanisius: Yogyakarta.

Menteri Negara Lingkungan Hidup. 2003. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 115 Tahun 2003 tentang Pedoman Penentuan Status Mutu Air. Berita Negara, Jakarta.

Peraturan Gubernur Bali No. 16 Tahun 2016 tentang Baku Mutu Lingkungan Hidup dan Kriteria Baku Kerusakan lingkunan Hidup Provinsi Bali.

Setiadi, N. J., Djalante, R., & Oktari, R. S. 2019. Disaster Risk Reduction in Indonesia: Progress, Challenges, and Issues. Indonesian Journal of Disaster Risk Reduction, 1(1), 1–10.

Sutrisna, A.A Gde WP., Shorihatul Inayah, Zulkifli Mappasomba Aswat Harnever Imanuel Manao., Risnayanti R. Juramang. 2025. Teknik Lingkungan Dan Konservasi Ekosistem. U ME Publishing. Padang.

Wisner, B., Gaillard, J. C., & Kelman, I. 2012. At Risk: Natural Hazards, People's Vulnerability and Disasters (2nd ed.). Routledge.

Downloads

Published

2025-05-02

How to Cite

(1)
Sutrisna Wijaya Putra, A. G.; Mahendra Dewi, N. L. P.; Maharani, S. E.; Wahyudi, W. UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PADA KAWASAN RAWAN BENCANA PROVINSI BALI. jeco 2025, 5, 52-61.