PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA TEMBUKU DALAM PENANGGULANGAN RABIES MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT DAN YOUTUBE

Penulis

  • Dewa Gede Bambang Erawan Universitas Mahasaraswati Denpasar
  • Dewa Gede Agung Gana Kumara Universitas Mahasaraswati Denpasar
  • Ida Ayu Shinta Devi Universitas Mahasaraswati Denpasar
  • Ni Putu Deski Amandasari Universitas Mahasaraswati Denpasar

Kata Kunci:

Rabies, Desa Tembuku, Penyuluhan, Pelatihan

Abstrak

Penyakit rabies tengah merebak di kalangan masyarakat, khususnya menimpa anak-anak. Penyakit ini sudah ada sejak lebih dari 150 tahun yang lalu dan sudah banyak hewan ataupun manusia yang tertular oleh penyakit ini. Di Bali, kasus rabies juga mulai meluas terutama pada anjing yang belum mendapatkan vaksin anti rabies. Hal ini dikarenakan anjing tersebut tertular oleh anjing ataupun hewan lain yang sudah lebih dulu terkena rabies. Bahaya, cara pencegahan, dan cara penanganan rabies sangat penting diketahui oleh masyarakat, khususnya di desa Tembuku. Dari hasil observasi, didapatkan masih banyak anjing liar yang belum mendapatkan vaksin karena mayoritas vaksin anti rabies diberikan untuk anjing peliharaan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kewaspadaan masyarakat dalam mencegah penyakit rabies. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode pendekatan dengan melakukan observasi, penyuluhan dan pelatihan secara langsung, pemasangan baliho pencegahan rabies, serta evaluasi terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan. Kegiatan ini sudah terlaksana 100% dan telah mendapat dukungan dari berbagai pihak, seperti Perbekel desa Tembuku, kepada Dusun, dan masyarakat desa Tembuku. Hal itu dibuktikan dengan antusiasme masyarakat untuk datang dalam acara penyuluhan dan pelatihan yang diadakan di Dusun Penida Kelod, Dusun Penida Kaja, dan Dusun Tembuku Kaja. Pada saat evaluasipun masyarakat juga masih sangat antusias untuk mengetahui lebih lanjut mengenai penyakit rabies dengan cara memberikan pertanyaan seputar bahaya, cara pencegahan, dan cara penanggulangan penyakit rabies.

Referensi

Aziza, W., Aipassa, F., Natsir, R. M. (2020). Swamedikasi Pemberian Antiseptik dan Penyuluhan Pencegahan Rabies Dengan Media Booklet. SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan. 4(1), pp. 496-499.

Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. (2020). Kementrian Berhasil Turunkan Kasus Rabies di Bali Berkat Vaksinasi Massal. https://ditjenpkh.pertanian.go.id/berita/1183-kementan-berhasil-turunkan-kasus-rabies-di-bali-berkat-vaksinasi-massal#!, diakses pada tanggal 19 Agustus 2023, pukul 19.35 WITA.

Fadillah, et al. (2023). Faktor yang Berhubungan dengan Praktik Pemberian Vaksin Rabies dalam Upaya Pengendalian Penyakit Rabies di Kabupaten Limapuluh Kota. Journal of Healthcare Technology and Medicine. 9(1), pp. 158-168.

Kementerian Kesehatan RI. (2019). InfoDatin: Jangan Ada lagi Kematihan Akibat Rabies. In InfoDATIN.

Permatananda, et al. (2022). Upaya Pencegahan Rabies di Desa Taman, Bali. Jurnal Pengabdian Masyarakat Bidang Sosial dan Humaniora. 1(3), pp. 357-363.

WHO. (2022). This year’s World Rabies Day theme is: “One Health, Zero Death”. http://www.who.int/rabies/about/en, diakses pada tanggal 18 Agustus 2023, pukul 13.58 WITA.

Unduhan

Diterbitkan

2024-08-10