SOSIALISASI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN STUNTING (KURANG GIZI) PADA ANAK DI LINGKUNGAN BANJAR DESA PENGLUMBARAN, KECAMATAN SUSUT, KABUPATEN BANGLI

Penulis

  • Anak Agung Ratu Ritaka Wangsa Universitas Mahasaraswati Denpasar
  • I Made Tamba Universitas Mahasaraswati Denpasar
  • Ni Kompyang Widi Pradnyani Universitas Mahasaraswati Denpasar
  • I Nyoman Anugerah Purna Wijayana Universitas Mahasaraswati Denpasar
  • Ni Luh Shinta Dewi Savitri Universitas Mahasaraswati Denpasar

Kata Kunci:

Pengabdian Masyarakat, Pencegahan stunting

Abstrak

Saat ini, Indonesia menghadapi beban gizi ganda atau yang sering disebut dengan istilah Double Burden. Hal ini mengindikasikan bahwa negara kita sedang berupaya keras untuk mengatasi dua masalah gizi yang berbeda secara bersamaan. Salah satu masalah utamanya adalah masalah kekurangan gizi yang mengakibatkan stunting. Menurut survey yang sudah dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Bangli pada tahun 2018 lalu, wilayah Kabupaten Bangli menduduki peringat ketiga terbanyak kasus stunting di Provinsi Bali. Salah satu Desa di Bangli yang terdapat balita penderita stunting adalah Desa Penglumbaran. Tim pelaksana pengabdian masyarakat di Desa Penglumbaran bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Bangli mengadakan kegiatan posyandu dan pemberian makanan bergizi. Makanan bergizi ini diberikan untuk balita stunting di Desa Penglumbaran. Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi ibu hamil dan menanggulangi balita stunting. Dari kegiatan pengabdian masyarakat ini, diperoleh hasil yaitu pengendalian stunting belum optimal karena kurang kesadaran masyarakat dalam menghadapi penderitaan stunting.

Referensi

BKPK. (2023). Angka Stunting Tahun 2022 Turun Menjadi 21,6 Persen. Retrieved from Website Badan Kebijakan Pengembangan Kesehatan : https://www.badankebijakan.kemkes.go.id/

WHO. (2022). Menengal Apa itu Stunting. Retrieved from Website Kementrian Kesehatan: https://yankes.kemkes.go.id

Unduhan

Diterbitkan

2024-08-10