OPTIMALISASI PENJUALAN USAHA PATUNG KAYU DI TENGAH WABAH COVID-19 DI DESA SINGAKERTA UBUD
Abstract
Saat ini banyak UMKM yang harus gulung tikar dan merubah profesinya sebagai dampak dari pandemi Covid 19. Usaha patung kayu yang umumnya ditemukan dijalanan Desa Singakerta Ubud mengalami penurunan penjualan baik secara langsung maupun tidak langsung. Berdasarkan hasil observasi tim pelaksana pengabdian, usaha patung kayu ini sangat bertumpu pada pariwisata. Sebelum masa pandemi produksi patung kayu dilakukan berdasarkan pesanan dari wisatawan atau membuat stok produk untuk dipajang di artshop. Dengan adanya covid-19 menyebabkan perubahan drastis untuk produksi karena lumpuhnya pariwisata di Bali Hal ini lah yang membuat beberapa usaha patung kayu yang ada di Desa Singakerta Ubud terpaksa untuk gulung tikar. Solusi yang ditawarkan oleh tim pelaksana pengabdian untuk permasalahan tersebut yaitu, 1) membuka wawasan para pemilik usaha untuk melakukan inovasi terhadap produk yang dijual sehingga masyarakat setempat juga mampu membelinya. 2) Memberikan pelatihan tentang tata cara pembuatan dan penggunaan media digital seperti instagram sebagai media promosi. Target yang ingin dicapai oleh tim pelaksana pengabdian dalam kedua program diatas, yaitu dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sasaran dengan meningkatnya penjualan produk inovasi baru yang bisa dibeli oleh masyarakat lokal sehingga dapat berguna untuk kehidupan sehari – hari serta meningkatkan kemampuan melakukan pemasaran secara online sehingga dapat memperluas pemasaran. Hasil yang diperoleh setelah pelaksanaan pengabdian adalah para pemilik usaha memiliki keberanaian untuk memproduksi produk baru seperti meja, kursi dan lemari kayu yang diminati masyarakat lokal. Promosi menggunakan media sosial dapat membantu para pemilik usaha untuk memasarkan produk kayu yang mereka miliki ke luar negeri.