PEMERDAYAAN PETANI KANGKUNG DALAM MENGATASI HAMA ULAT

Authors

  • I Made Budiasa Fakultas Pertanian dan Bisnis Universitas Mahasaraswati Denpasar
  • Dewa Gede Agung Gana Kumara Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mahasaraswati Denpasar
  • Maria Filia Navelin Fakultas Pertanian dan Bisnis Universitas Mahasaraswati Denpasar

Keywords:

Kangkung, insektisida, lingkungan

Abstract

Pandemi Covid-19 yang terjadi sejak Maret 2020 memberikan dampak luas pada perekonomian nasional, tidak terlepas dampaknya terhadap perekonomian daerah Bali. Setelah lama dilupakan karena gemirincing dolar, pertanian kembali dilirik dalam menopang perekonomian akibat pandemi ini. Petani desa Kesiman Kertalangu yang kesehariannya juga mengais rejeki di sektor pariwisata kini mulai berpikir dalam mengeluarkan modal untuk membeli insektisida sintetis atau kimia dalam memberantas hama ulat yang menyerang tanaman kangkung mereka. Petani mulai disadarkan oleh covid untuk menggunakan insektisida nabati yang dapat dibuat dari bahan bahan yang ada disekitar lingkungan. Insektisida nabati ini secara ekonomis jauh lebih murah dari insektisida kimia, disamping juga tidak merusak lingkungan sehingga lingkungan dapat terjaga. Pada observasi yang dilakukan pada kelompok tani tanaman kangkung yang ada di Desa Kesiman Kertalangu Kecamatan Denpasar Timur, banyak tanaman kangkung para petani diserang hama ulat, meskipun secara umum tidak menjadi masalah serius. Namun demikian serangan hama dengan gejala daun berlubang-lubang dianggap cukup serius karena mempengaruhi kualitas kangkung tersebut. Berdasarkan hal tersebut maka pada pengabdian kali ini dilakukan penyuluhan dan pelatihan pembuatan insektisida nabati dari bahan alami yang ada disekitar mereka. Tujuan pengabdian masyarakat melalui pelatihan ini dimaksudkan untuk mengurangi beban ekonomi petani dalam pembelian insektisida sintetis atau kimia yang harganya cukup memberatkan mereka. Tujuan lainnya adalah agar petani kangkung dapat berkontribusi dalam pertanian berkelanjutan denga menjaga lingkungan agar tidak tercemar oleh zat zat kimia yang terkandung dalam insektisida sintetis atau kimia yang selama ini petani gunakan dalam memberantas hama ulat. Hasil kegiatan menunjukkan petani kangkung Desa Kesiman Kertalangu yang diwakili oleh 10 petani, pada awalnya hanya 10% tahu dan paham dalam pembuatan insektisida nabati, maka setelah diberikan pelatihan dan dievaluasi pada akhir kegiatan pengabdian pemahaman petani tentang insektisida nabati mencapai 100%, namun dalam ketrampilan pembuatan pestisida nabati baru mencapai 80%. Pada kesempatan selanjutnya masyarakat agar terus mengembangkan ketrampilan mereka dalam penbuatan insektisida nabati dalam upaya menjaga lingkungan dan pertanian yang berkelanjutan

Downloads

Published

2021-12-02