UPAYA PENINGKATAN KUALITAS DAN PEMASARAN PRODUK PATUNG PARAS UKM KANDIYASA SCULPTURE DI DESA SINGAPADU KALER, SUKAWATI, GIANYAR

Authors

  • Ni Kadek Wanda Toshinori Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mahasaraswati Denpasar
  • I Gede Cahyadi Putra Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mahasaraswati Denpasar
  • I Made Tamba Fakultas Pertanian dan Bisnis Universitas Mahasaraswati Denpasar

Keywords:

kesehatan, patung, penjualan

Abstract

Pulau Bali merupakan salah satu daerah yang memiliki lapisan batu paras di beberapa wilayahnya. Batu paras digunakan untuk bahan bangunan tradisional Bali dan juga untuk bahan kerajinan ukir. Kerajinan ukir dari batu paras berkembang di Bali sejak tahun 1915 tepatnya di daerah Gianyar, Tabanan dan Badung. Pada masa pandemi Covid-19 ini, banyak berdampak pada pengusaha-pengusaha lokal di Bali termasuk usaha kerajinan patung paras Kandiyasa Sculpture di Desa Singapadu Kaler, Sukawati, Gianyar tepatnya di Banjar Silakarang. UKM patung patung paras Bapak Kandi mengalami penurunan produksi, sebelum pandemi pengusaha mampu memproduksi 6 hingga 10 patung yang berukuran sedang dalam 1 bulan. Berdasarkan hasil observasi, pengusaha mengalami penurunan omzet penjualan, khususnya peminat kerajinan patung paras Bapak Kandi menjadi berkurang. Kendala yang dialami pengusaha yaitu kurang maksimalnya penerapan protokol kesehatan, pembukuan dan SOP. Melihat kondisi tersebut, Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Mahasarswati Denpasar hadir membawa misi untuk membantu pengusaha Kandiyasa Sculpture dapat meningkatkan penjualannya secara maksimal, menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran virus Covid-19, pembuatan pembukuan, dan tersedianya SOP.

Downloads

Published

2021-12-02