PREVALENSI PERSISTENSI GIGI SULUNG PADA ANAK USIA 5- 12 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDIRI II TABANAN

Penulis

  • Chandra Iswari Dewi Faculty of Dentistry Universitas Mahasaraswati Denpasar
  • Ni Putu Idaryati Faculty of Dentistry Universitas Mahasaraswati Denpasar
  • I Nyoman Panji Triadnya Palgunadi Faculty of Dentistry Universitas Mahasaraswati Denpasar
  • Pradnya Pramudya Under-graduate student, Faculty of Dentistry Universitas Mahasraswati Denpasar

Kata Kunci:

Anak, gigi sulung, persistensi, puskesmas, usia

Abstrak

Latar Belakang: Kesehatan gigi dan mulut anak dalam usia tumbuh kembang dipengaruhi oleh pengetahuan dan kesadaran orang tua mengenai perawatan gigi sulung karena anak belum mampu mengidentifikasi kelainan pada gigi mereka. Periode gigi campuran adalah masa yang sangat kritis dimana periode gigi susu akan digantikan oleh gigi permanen. Persistensi gigi sulung merupakan salah satu permasalahan dalam rongga mulut apabila gigi sulung yang menjadi panduan tumbuhnya gigi permanen tidak tanggal sesuai waktunya, sedangkan gigi penggantinya telah erupsi. Persistensi gigi dapat menyebabkan maloklusi dan permasalahan gigi lainnya yang memerlukan waktu dan biaya yang cukup besar untuk memperbaikinya. Akibat dari persistensi gigi sulung akan berpengaruh terhadap pembangunan kepercayaan diri anak sehingga peran penting orang tua dibutuhkan.

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi persistensi gigi sulung berdasarkan usia di wilayah kerja Puskesmas Kediri II Tabanan.

Metode: Rancangan penelitian ini adalah observasional deskriptif dengan jenis penelitian Cross- sectional. Data diambil dari laporan kasus epidemiologi persistensi gigi sulung selama 3 bulan dari bulan Januari-Maret 2024, dengan menggunakan data sekunder yaitu registrasi pemeriksaan pasien di Poli Gigi Puskesmas Kediri II Tabanan. Data yang telah didapat disajikan dalam bentuk tabel.

Hasil: Prevalensi persistensi gigi sulung di wilayah kerja Puskesmas Kediri II Tabanan pada bulan Januari paling banyak pada usia 5-8 tahun dengan prevalensi sebesar 19,04%. Pada bulan Februari prevalensi persistensi paling banyak pada usia 5 tahun yaitu 25% dan pada bulan maret prevalensi persistensi paling banyak pada usia 6 tahun yaitu 28,57%.

Simpulan: Prevalensi persistensi gigi sulung berdasarkan usia di wilayah kerja Puskesmas Kediri II Tabanan pada bulan Januari-Maret 2024 paling banyak ditemukan pada usia 5-8 tahun yang disebut sebagai masa kritis yaitu transisi dari gigi susu digantikan oleh gigi permanen.

Referensi

Rahma, A. N., Ramayanti, S., & Ristiono, B. (2020). Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Pertumbuhan Gigi dengan Kasus Persistensi pada Anak Usia 7-11 Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas. Andalas Dental Journal, 8(1), 42-47.

Zahara, E. (2019). Perilaku Ibu Tentang Masa Pergantian Gigi Dengan Persistensi Pada Murid Min Cot Gue Kecamatan Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar Tahun 2018. Jukema (Jurnal Kesehatan Masyarakat Aceh), 5(2), 426-431.

Riskesdas 2018. Laporan Nasional Riskesdes 2018. Jakarta; 2018.

Chusdianti, N., Larasati, R., & Hadi, S. (2021). Pengetahuan siswa tentang

pencabutan gigi sulung (Siswa kelas IV SDN Kebonagung I Sukodono kabupaten Sidoarjo tahun 2019). Indonesian Journal of Health and Medical, 1(1), 49-58.

Paradita, L. (2022). Gambaran distribusi faktor-faktor penyebab pencabutan gigi sulung anak di RSGM-P Universitas Trisakti: kajian pada anak usia 3-12 tahun. SKRIPSI-2017.

Asridiana, A. (2020). Prevalensi Pencabutan Gigi Permanen Di Poliklinik Gigi Puskesmas Kaluku Bodoa di Kota Makassar. Media Kesehatan Gigi: Politeknik Kesehatan Makassar, 19(1).

Rachman, L. M. (2023). Dampak Perilaku Orang Tua terhadap Kasus Persistensi Gigi pada Anak SD Inpres Unggulan BTN Pemda. Media Kesehatan Gigi: Politeknik Kesehatan Makassar, 22(1), 25-33.

Affiati, A., 2019, ‘Gambaran Jumlah Gigi Persistensi Pada Pasien Anak Yang Berkunjung Selama Bulan Januari-Desembern 2018 Di Unit Pelayanan Gigi Puskesmas Kelurahan Pasar Minggu Jakarta Selatan Tahun 2019’,Skripsi, Politeknik Kesehatan Jakarta I

Oktafiani, H., & Dwimega, A. (2020). Prevalensi Persistensi Gigi Sulung Pada Anak Usia 6-12 Tahun: Kajian pada Rekam Medik di RSGM FKG USAKTI (Penelitian). Jurnal Kedokteran Gigi Terpadu, 2(2).

Unduhan

Diterbitkan

2025-01-07