UJI TOKSISITAS AKUT DAN ALERGI EKSTRAK BIJI KAKAO (Theobroma cacao L.) TERHADAP MENCIT (Mus Muculus L.)
Kata Kunci:
getah biji kakao, Toksisitas akut, Uji alergi, LD50Abstrak
Biji kakao biasa digunakan oleh masyarakat sebagai obat herbal dalam proses mempercepat penyembuhan luka, sehingga perlu diuji dalam keamanan penggunaannya. Penelitian berjudul Uji Tokisistas Akut dan Alergi Ekstrak Biji Kakao terhadap Mencit (Mus Muculus L.) bertujuan untuk mengetahui Lethal Dose 50, klasifikasi ketoksikan serta melakukan pengamatan gejala alergi secara dermal ekstrak biji kakao terhadap mencit. Pada uji toksisitas akut menggunakan metode perhitungan Aritmatik dari Karber dengan menggunakan mencit sebagai hewan coba sebanyak 25 ekor yang dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan dengan rangkaian uji utama kelompok I sebagai kelompok kontrol dengan aquades, kelompok 2-5 diberi ektrak uji dengan dosis 4500, 5500, 6500 dan 7500mg/kgBB dengan sekali pemberian secara oral dan diamati jumlah kematian pada tiap hewan uji selama 7 hari. Pada pengujian alergi menggunakan metode Wilocoxon. Dari hasil penelitian uji toksisitas akut didapatkan nilai LD50 ekstrak biji kakao yaitu sebesar 3000 mg/kgBB termasuk dalam kategori supertoksik (<5 mg/kgBB) dan pada uji alergi tidak menyebabkan alergi (tidak ada ruam dan merah-merah). Untuk toksisitas akut, bobot mencit dianalisis dengan menggunakan uji ANOVA dan LSD serta pada uji alergi menggunakan Wilocoxon. Dari hasil analisis menunjukan terdapat perbedaan secara bermakna pada taraf uji 0,05 (p<0,05). pada uji alergi memperoleh hasil uji statistik yang menyatakan bahwa tidak ada reaksi alergi pada mencit selama perlakuan dengan nilai p 1,000>0,05.
Referensi
Anggraini, dkk., 2019, Intisari Sains Medis, Volume 10, Number 3: 772-776
Ardian, Peyne, 2015, “Analisa Ekstraktif Tumbuhan Sebagai Sumber Bahan Obat”, Pusat Penelitian Universitas Negeri Andalas.
Arrington, L.R., 2001, “Introductory Laboratory Animal Science, the Breeding, Care and Management of Experimental Animal”, Denville: The Interstate Printers and Publisers, Inc.
BPOM RI, 2014, “Pedoman Uji Toksisitas Nonklinik Secara In Vivo. Jakarta: Badan Pengawasan Obat dan Makanan RI”, Halaman 3-5.
Baratawidjaja, KG., 2006, “Reaksi Hipersensitivitas. Dalam : Baratawidjaja, KG., dan Engganis, I., 2006, Imunologi Dasar, Ed 6”, Jakarta : Balai Penerbit FKUI, hal. 157-161.
Bellik Y, Boukraa L, Alzahrani H.A., Bakhotmah B.A., Abdellah F., Hammoudi S.M, Iguer- Ouada M., 2013. “Review: molecular mechanism underlying antiinflammatory and anti- allergic activities of phytochemicals: an update. Molecules”, 18: 322-353.
Candra Y., Arini S., Rengganis I., 2011, “Gambaran Sensitivitas Terhadap Alergen Makanan, Makara Kesehatan”, Vol 15, pp. 44-49.
DEPKES RI, 2000, “Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat”, Jakarta Amin Dewoto, H.R., 2007, Pengembangan Obat Tradisional Indonesia menjadi Fitofarmaka, Majalah
kedokteran indonesia, 57(7): 205-211.
Dirjen POM, 2000, “Sediaan Galenik. Ed. II”, Jakarta: Departemen Kesehatan RI Bhakti Husada
Donatus I.A., 2005, “Toksikologi Dasar, Laboratorium Farmakologi dan Toksikologi”, Fakultas Farmasi, UGM, Yogyakarta
Dianti, P. P. P., 2020, “Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Biji Kakao (Theobroma cacao L.) Terhadap Jumlah Sel Fibroblas Pada Penyembuhan Luka Insisi Gingiva Marmut Janran (Cavia percellus)”. Skripsi. Fakultas Kedokteran Gigi. Universitas Mahasaraswati Denpasar. Denpasar
Ehlayel M, 2013, “Early childhood’s Antibiotic Use and Risk of Allergic Disease”, The International Arabic Journal of Antimicrobial Agents, Vol 3, pp. 3-4.
Etherton, P. M. K, C. L., Keen., 2002, “Evidence that the antioxidant flavonoids in tea and cocoa are beneficial for cardiovascular health”, Lipidology. 2(13): 41-49.
Fitriani, L., Tamrin., Sadimantara M. S., 2020, “Kajian pengembangan produk cookies berbasis tepung ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L.) fermentasi dengan substitusi bubuk kakao (Theobroma cacao) untuk menghasilkan produk cookies”, Jurnal Sains dan Teknologi Pangan 5(2): 2772-2785
Fowler M.S., 2009, “Cocoa Beans: From Tree to Factory. In Industrial Chocolate Manufacture and Use, ed. S.T. Beckett. 4th Editio”, Oxford, UK: Blackwell Science.
Harsono A., Endaryanto A., 2011, “Alergi Obat. Diakses Juli 2022
Hidayat T.S.N., 2013, “Peran Topikal Ekstrak Gel Aloe Vera Pada Penyembuhan Luka Bakar Derajat Dua”, Skripsi. Surabaya: Universitas Airlangga.
Hodgson E, Levi P E., 2000, “A Textbook of Modern Toxicology”, New York: McGraw-Hill Companies, Inc. 207-10.
Huda N., Sindi, C., Amelia K., Z., & Sinaga, H., 2022, Formulasi Sediaan Krim Ekstrak Etanol Kulit Buah Kakao (Theobroma Cacao L.) Sebagai Antioksidan”, Jurnal Biogenerasi, 7(1), 163 - 170.
Hafizha, Suardita K, Pribadi N., 2018, “Daya Antibakteri Ekstrak Batang Pisang Ambon (Musa paradisiaca var. sapientum) terhadap Pertumbuhan Enterococcus faecalis”, Conservative Dentistry Journal .Vol.8 No.2: 85-90.Juli- Desember
Hendriani R. M.Si, 2007, Uji Toksisitas Subkronis Kombinasi Ekstrak Etanol Buah Mengkudu (Morinda citrifolia Linn.) Dan Rimpang Jahe Gajah (Zingiber officinale Rosc.) Pada Tikus Wistar”, Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran.
Hikmah N., Dewanti I., 2010, “Seputar Reaksi Hipersensitivitas (Alergi). Stomatognatic”, J.K.G. Unej, Vol 7 No.2: 108-12
Ide, P., 2008., Healt Secret Of Kefir. Jakarta: PT Elex Media Komptindo.
Katzung, B.G., and Trevor, A.J., 2002, Drug Interactions in Master, S., B., Pharmacology, Sixth Edition, 531, Lange Medical Book/McGraw-Hill, New York.
Kayaputri, 2014, “Kajian Fitokimia Ektrak Biji Kulit Kakao (Theobroma cacao L.)”, Chimica et Natura Acta. 2(1): 83-90.
Kurniawati A., Zainul C., Melati H.P., 2019, “Efektivitas ekstrak biji kakao (Theobroma Cacao L.) terhadap penyembuhan luka pencabutan gigi pada sel makrofag”, Denta Jurnal Kedokteran Gigi Vol.13 No.2
Lingga dan Lanny, 2012, “Healthy Secret of Pepper (Cabai)”, Jakarta; Elex Media Komputindo. Lu, F.C., 2006, “Toksikologi Dasar (Asas Organ Sasaran dan Penilaian Resiko), Edisi II,
Penerjemah: E.Nugroho, Z.S Bustaminan z., Parmansjah”, Universitas Indonesia, Jakarta.
Kursia, S., Julianri, S.L., Burhanuddin, T., 2016, “Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etilasetat Daun Sirih Hijau (Piper Betle L.) Terhadap Bakteri Staphylococcus Epidermidis”, Jurnal Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Makassar. 3(2): 72.
Mansur, 2008, “Toksikologi dan Distribusi Agent Toksik. Edisi ke−2”, Jakarta: UI Press.
Marlinda M., Sangi M.S., Wuntu A.D., 2012, “Analisis senyawa metabolit sekunder dan uji toksisitas ekstrak etanol biji buah alpukat (Persea americana Mill)”, Jurnal MIPA UNSRAT.
Marjoni, R., 2016, “Dasar Fitokimia”, Trans Info Media, Jakarta.
Misnawi S., Jinap, Jamillah, dan Nazamid, 2002. “Effect of Incubation and Polyphenol Oxidase Enrichement of Unfermented and Partly Fermented Dried Cocoa Beans on Color, Fermentation Index and Epicatechin Content”, International Journal of Food Science and Technology. 3.(8): 2-4.
Mukhriani, 2014, Ekstraksi, Pemisahan Senyawa, dan Identifikasi Senyawa Aktif, Jurnal Kesehatan, 7(2)
Munasir, Z dan Suyoko, EMD., 2010, “Reaksi Hipersensitivitas. Dalam : Akib AAP., Munazir Z., Kurniati, N., 2010. Buku Ajar Alergi-Imunologi Anak, Edisi II”, Jakarta : Badan Penerbit IDAI, pp. 115-122.
Nugroho, R. A., 2018, “Mengenal Mencit Sebagai Hewan Laboratorium”, Samarinda:
Mulawarman University Press.
Okada H., Kuhn C., Feillet H., Bach J.F., 2010, “The ‘Hygiene Hypothesis’ for Autoimmune and Allergic disease”, Cell Biophys, Vol 160, pp. 1-9.
Prescott S, Saffery R., 2011, “The Role of Epigenetiic Dysregulation in the Epidemic of Allergy Disease”, Clin Epigenetic. Vol 2 hal 223-231
Pribadi, G.A., 2008, “Penggunaan Mencit dan Tikus Sebagai Hewan Model Penelitian Nikotin”,
Skripsi, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Priyanto, 2010, “Toksikologi Ed:2”, Depok: Leskonfi Lembaga Studi dan Konsultasi Farmakologi.
Purwaningsih, Budiarti,S. W., dan Suwarti, 2015, “Kontaminasi Fungi Aspergillus Sp. Pada Biji Jagung Ditempat Penyimpanan Dengan Kadar Air Yang Berbeda”, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta, Balai Penelitian Tanaman Serealia.
Rukmana, H.R., Yudirachman, dan Herdi H., 2016, “Untung Selangit dari Agribisnis Kakao”, Yogyakarta; Lily Publisher
Retnomurti, H.P, 2008, “Pengujian Toksisitas Akut Ekstrak Buah Merah (Pandanus conoideus Lam.) Secara In Vivo”, Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Halaman 29.
Sabir, A., 2003, “Pemanfaatan Flavonoid di Bidang Kedokteran Gigi”, Majalah Kedokteran Gigi (Dental Journal) vol 36, hal 81-87.
Santosa, H., 2010, “Asma Bronkial. Dalam : Akib AAP, Munasir Z, Nia K, 2010, Buku Ajar Alergi Imunologi Anak. Edisi II”, Jakarta: Badan Penerbit IDAI, pp. 252- 256.
Suckow, M.A., Danneman, P. & Brayton, C., 2010, “The Laboratory Mouse”, Florida: CRC Press
Sudewi N., dkk., 2009, “Berbagai Teknik Pemeriksaan untuk Menegakkan Diagnosis Penyakit Alergi”, Sari Pediatri, Vol. 11, No. 3
Soedarto, 2012, “Alergi dan penyakit sistem imun”, Jakarta: Sagung Seto.
Supriyono, 2007, “Pengujian LD50 Ekstrak Etanol Biji Buah Duku (Lansium domesticum Corr) pada Mencit (Mus musculus)”. Skripsi. Fakultas Kedokteran Hewan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Halaman 11-16.
Suardita I., Diana C.M., Misnawi, 2014, “Efek Imunomodulasi Ekstrak Etanol Biji Kakao (Theobroma cacao L) terhadap Aktivitas dan Kapasitas Fagositosis Sel Makrofag Peritoneum Mencit yang Diinfeksi Bakteri Staphylococcus epidermidis”, Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa
Tarigan, I. D., 2019. “Uji Toksisitas Sub-Akut Ekstrak Etanol Daun Jeruju (Acanthus ilicifolius Linn.) Pada Mencit Putih”. Skripsi, Fakultas Farmasi, Universitas Sumatera Utara, Medan.
Tolistiawaty I., Widjaja J., Sumolang P., Octaviani, 2014, “Gambaran Kesehatan pada Mencit (Mus musculus) di Instalasi Hewan Coba”, Jurnal Vektor Penyakit, Vol. 8 No. 1: 27 – 32
Utama DS, 2010, “Hubungan Antara Jenis Aeoalergen dengan Manifestasi Klinis rinitis Alergi”,
Tesis, FK UNDIP, diambil dari http://eprints.undip.ac.id/24041/
Wirasuta dan Niruri, 2006, “Toksikologi Umum”, Bandung: Universitas Udayana
Yuniati T, dan Sukadi, 2011, “Kejadian Atopi pada Bayi Usia 6 Bulan yang Mendapat Kombinasi ASI dan Susu Formula Mengandung Probiotik dan Nonprobiotik”, Bandung Medical Journal, Vol 43, pp. 55-56