PERBANDINGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT SERTA EFEKTIVITAS PENYULUHAN DENGAN VIDEO EDUKASI DAN POWER POINT PADA SISWA KELAS 6 SEKOLAH DASAR 5 SARASWATI DENPASAR

Penulis

  • Yudha Rahina Faculty of Dentistry Universitas Mahasaraswati Denpasar
  • I Gusti Ayu Ari Agung Faculty of Dentistry Universitas Mahasaraswati Denpasar
  • Bianta Karang Under-graduate student, Faculty of Dentistry Universitas Mahasraswati Denpasar

Kata Kunci:

perbandingan, media penyuluhan, efektivitas, power point, video edukasi

Abstrak

Latar belakang: Kondisi kesehatan gigi dan mulut di Indonesia masih sangat memprihatinkan, terutama pada siswa usia sekolah dasar. Masalah seperti gigi berlubang dan penyakit mulut lainnya sering terjadi. Meskipun karies gigi seharusnya bisa dicegah, penyakit ini tetap menjadi masalah kronis yang umum terjadi pada anak-anak. Pengetahuan tentang perilaku memelihara kesehatan gigi dan mulut sering kali tidak memadai, yang berkontribusi terhadap prevalensi tinggi penyakit gigi di kalangan siswa. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur perbedaan tingkat pengetahuan siswa sebelum dan sesudah penyuluhan serta untuk menentukan metode penyuluhan yang lebih efektif dalam meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut. Manfaat: Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan siswa tentang kesehatan gigi dan mulut serta menentukan metode penyuluhan yang lebih efektif untuk digunakan di masa mendatang. Metode: Penelitian ini menggunakan desain kuasi- eksperimental dengan pendekatan pre-test dan post-test untuk mengukur efektivitas penyuluhan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang terdiri dari 15 pertanyaan untuk mengukur tingkat pengetahuan siswa sebelum dan sesudah penyuluhan. Hasil: Distribusi usia dan jenis kelamin responden serta skor pre-test dan post-test menunjukkan bahwa mayoritas siswa sudah memiliki pengetahuan yang cukup baik tentang kesehatan gigi dan mulut sebelum penyuluhan. Hasil uji normalitas dan homogenitas menunjukkan bahwa data pre-test dan post-test memenuhi asumsi normalitas dan homogenitas. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa ada peningkatan signifikan dalam pengetahuan siswa setelah penyuluhan, baik menggunakan metode video edukasi maupun PowerPoint. PowerPoint terbukti lebih efektif dibandingkan video edukasi. Kesimpulan: Tingkat pengetahuan kesehatan gigi dan mulut siswa sudah cukup baik sebelum penyuluhan. Ada peningkatan signifikan dalam pengetahuan setelah penyuluhan. Metode PowerPoint lebih efektif dibandingkan video edukasi dalam meningkatkan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut siswa.

 

Referensi

Adyatmaka I, Adyatmaka A, Bachtiar A. School Oral Health Innovative. Jakarta: Advanced Innovative Care; 2013.

Ariska M. Faktor-Faktor Personal Hygiene yang Berhubungan dengan Kebersihan Gigi dan Mulut Masyarakat Desa Jumphoih Adan Kecamatan Mutiara Kabupaten Pidie. Electronic Theses and Dissertation Universitas Syiah Kuala. 2014;81.

Gayatri RW, Ariwinanti D. Tingkat Pengetahuan Kesehatan Gigi Anak Sekolah Dasar Negeri Kauman 2 Malang. Jurnal Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Malang. 2017; IV(2):5.

Hasanuddin SH. Efektivitas Pendidikan Kesehatan Menggunakan Media video Dengan Media Cerita Bergambar Terhadap Keterampilan Menggosok Gigi Anak Usia Prasekolah. 2018;122.

Hardianti. Pengaruh Penyuluhan Melalui Metode Simulasi dan Audiovisual Terhadap Tingkat Keterampilan Menggosok Gigi pada Murid SD Inpres Cambaya

IV. 2017;116.

Nurhidayat O, P ET, Wahyono B. Perbandingan Media Power Point Dengan Flip Chart dalam Meningkatkan Pengetahuan Kesehatan Gigi dan Mulut. Unnes Journal of Public Health. 2017;1:31-5.

Unduhan

Diterbitkan

2025-01-07