UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK Allium sativum Linn TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI MIX SALURAN AKAR GIGI

Penulis

  • Putu Rusmiany Faculty of Dentistry Universitas Mahasaraswati Denpasar
  • Ilma Yudistian Faculty of Dentistry Universitas Mahasaraswati Denpasar
  • Pradnya Pramitaputri Pramono Under-graduate student, Faculty of Dentistry Universitas Mahasraswati Denpasar

Kata Kunci:

Perawatan saluran akar, sterilisasi saluran akar gigi,, daya hambat

Abstrak

Pendahuluan: Gigi yang mengalami nekrosis pulpa memerlukan perawatan saluran akar untuk membersihkan ruang pulpa dari jaringan pulpa yang telah terinfeksi. Penggunaan obat tradisional dari bahan alami telah lama digunakan sebagai terapi atau bahan pengobatan oleh penduduk dunia. Penggunaan obat herbal dan rempah dibandingkan dengan obat-obat yang diformulasikan dari bahan kimia memiliki efek samping yang lebih minim. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui daya hambat yang dihasilkan oleh ekstrak bawang putih terhadap bakteri mix saluran akar gigi.

Metode: Penelitian ini merupakan penelitian laboratorium dengan rancangan Post Test Control Group Design. Sampel yang digunakan merupakan bakteri mix. Kelompok perlakuan dibagi 5 kelompok yaitu dengan perlakuan ekstrak bawang putih konsentrasi 25%, 50% dan 100%, kelompok perlakuan yang diberi ChKM sebagai kontrol positif, dan kelompok perlakuan yang diberi aquadest sebagai kontrol negative. Ekstraksi didapatkan cara maserasi dengan pelarut etanol 96%. Pengujian zona hambat dilakukan dengan menggunakan metode Kirby Bauer.

Hasil : Daya hambat yang dihasilkan pada konsentrasi ekstrak 25% sebesar 12,68 mm, konsentrasi 50% sebesar 16,19 mm dan pada konsentrasi 100% sebesar 19,87 mm. Semakin tinggi konsentrasi ekstrak maka jumlah senyawa antibakteri yang dilepaskan semakin besar. Kesimpulan : Dapat disimpulkan bahwa daya hambat ekstrak bawang putih (Allium sativum Linn) pada konsentrasi 25%, 50% dan 100% dapat menghambat pertumbuhan bakteri mix saluran akar gigi, dengan konsentrasi yang paling efektif yaitu pada kelompok perlakuan yang mengandung ekstrak bawang putih dengan konsentrasi 100%.

Referensi

RISKESDAS. Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan [Internet]. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2018. Available from: https://kesmas.kemkes.go.id/assets/upload/dir_519d41d8cd98f00/files/Hasil- riskesdas-2018_1274.pdf

Kurnia R, Mona D. Penatalaksanaan Nekrosis Pulpa Disertai Lesi Periapikal Pada Gigi 47. Andalas Dent J. 2018;6(2):93–105.

Kartinawanti AT, Khoiruza Asy’ari A. Penyakit Pulpa dan Perawatan Saluran Akar Satu Kali Kunjungan: Literature Review. J Ilmu Kedokt Gigi. 2021;4(2):64–72.

Haq L, Nahzi MYI, Erlita I. Efektivitas Senyawa Fenol Ekstrak Umbi Bawang Dayak (Eleutherine palmifolia (L.) Merr) terhadap Bakteri Mix Saluran Akar. Dentin (Jurnal Kedokt Gigi). 2018;2(1):7–12.

Yamin IF, Natsir N. Bakteri dominan di dalamsaluran akar gigi nekrosis (Dominant bacteria in root canal of necrotic teeth). J Dentomaxillofacial Sci. 2014;13(2):113.

Pajan SA, Waworuntu O, Leman MA. Potensi Antibakteri Air Perasan Bawang Putih (Allium sativum L) Terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus. Pharmacon. 2016;5(4):77–89.

Salima J. Antibacterial activity of garlic (Allium sativum L.). J Major [Internet]. 2015;4(2):30–9. Available from: http://enterpathog.com/27870.pdf

Naim R. Senyawa Antimikroba dari Tumbuhan. Sekol Pasca Sarj Inst Pertan Bogor. 2004;

Siswantoro. Kajian Aktivitas Tanin dengan Penisilin Terhadap Bakteri Streptococcus pyogenes dan Pasteurella multocida Secara In Vitro. Perpust Univ Airlangga. 2004;

Ngajow M, Abidjulu J, Kamu VS. Pengaruh Antibakteri Ekstrak Kulit Batang Matoa (Pometia pinnata) terhadap Bakteri Staphylococcus aureus secara In vitro. J MIPA. 2013;2(2):128.

Komala O, Asmara HI, Wiendarlina IY. Uji Aktivitas Antibakteri Perasan Segar dan Serbuk Umbi Bawang Putih (Allium sativum L.) Terhadap Bakteri Salmonella typhi. Ekologia. 2014;14(2):34–9.

Amalia A, Sari I, Nursanty R. Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etil Asetat Daun Sembung (Blumea balsamifera (L.) DC.) terhadap Pertumbuhan Bakteri Methicillin Resistant Staphylococcus aureus (MRSA). J UIN Ar-Raniry.

;5(1):387–91.

Anggraini W, Nisa SC, Da RR, Ma B. Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol 96

% Buah Blewah terhadap Eschericia coli. Pharm J Indones. 2019;5(1):61–6.

Purwantiningsih TI, Suranindyah YY, (Widodo) W. AKTIVITAS SENYAWA FENOL DALAM BUAH MENGKUDU (Morinda citrifolia) SEBAGAI ANTIBAKTERI ALAMI UNTUK PENGHAMBATAN BAKTERI PENYEBAB MASTITIS. Bul Peternak. 2014;38(1):59.

Fadillah H. Optimasi Sabun Cair Antibakteri Ekstrak Etanol Ripang Jahe Merah (Zingiber officinale Rosc. var. rubrum) Variasi Virgin Coconut Oil (VCO) dan Kalium Hidroksida (KOH) Menggunakan Simplex Lattice Design. Pontianak; 2014.

Kere CM. Daya Antibakteri Ekstrak Etanol Buah Mahkota Dewa (Phaleria Macrocarpa) Terhadap Fusobacterium Nucleatum sebagai Bahan Medikamen Saluran Akar Secara In Vitro, Skripsi. Medan; 2011.

Khotimah H, Anggraeni EW, Setianingsih A. Karakterisasi Hasil Pengolahan Air Menggunakan Alat Destilasi. J Chemurg. 2018;1(2):34.

Walton RE, Torabinejad M. Prinsip & Praktik Ilmu Indonesia. Jakarta: EGC; 2008.

Tamara R, Rochyani L, Budi Teguh P. Daya hambat ekstrak teripang emas (Stichopus hermanii) terhadap bakteri Enterococcus faecalis. Dent (Journal Kedokt Gigi). 2015;9(1):37–47.

Luki NPY. Ekstrak Daun Pepaya (Carica papaya) Efektif Menghambat Pertumbuhan Bakteri Streptococcus Pyogens Secara In Vitro. Denpasar; 2018.

Pelczar M, Chan E. Dasar-dasar Mikrobiologi. Bandung: ITB; 2007.

Karina R. Pengaruh Ekstrak Bawang Putih (Allium sativum) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Streptococcus mutans Secara In Vitro. Jakarta; 2013.

Sumarno. Teknik Dasar Pemeliharan Mikroba. Jakarta: Intan Prawira; 2002.

Unduhan

Diterbitkan

2025-01-07