Studi In Vitro Perbandingan Efektivitas Antibakteri Obat Kumur Nano Propolis 10% Dengan Obat Kumur Propolis Terhadap Jumlah Koloni Bakteri Streptococcus Mutans

Penulis

  • Wiwekowati Wiwekowati Faculty of Dentistry Universitas Mahasaraswati Denpasar
  • Ketut Virtika Ayu Faculty of Dentistry Universitas Mahasaraswati Denpasar
  • Agas Narawasistha Under-graduate student, Faculty of Dentistry Universitas Mahasraswati Denpasar

Kata Kunci:

studi in vitro, obat kumur nanopropolis, obat kumur propolis, Streptococcus mutans

Abstrak

Pengguna alat ortodonti sulit untuk memelihara kebersihan mulutnya selama perawatan yang menyebabkan sikat gigi tidak dapat mencapai bagian proksimal gigi. Hal ini dapat berdampak pada peningkatan jumlah bakteri yang dapat menyebabkan karies gigi. Karies gigi disebabkan akibat menumpuknya plak gigi yang mengandung bakteri Streptococcus mutans. Pengguna alat ortodonti dianjurkan menggunakan obat kumur setelah menggosok gigi untuk mengurangi adanya plak. Obat kumur ekstrak propolis merupakan obat kumur herbal yang saat ini beredar di pasaran. Ekstrak propolis mengandung senyawa yang bersifat antiplak antibakteri. Nanopropolis merupakan partikel propolis yang berukuran nano yang dibuat lebih efektif tanpa mengubah sifat-sifatnya dengan mengubah ukuran propolis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan efektivitas antibakteri antara obat kumur nanopropolis dengan produk obat kumur propolis di pasaran terhadap koloni bakteri Streptococcus mutans. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimental labotarium dengan rancangan The Posttest-Only Control Group Design. Penelitian ini dibagi menjadi 4 kelompok perlakuan yaitu, obat kumur nanopropolis 10%, obat kumur propolis di pasaran, obat kumur Povidone iodine sebagai kontrol positif, dan aquades sebagai kontrol negatif. Uji daya hambat antibakteri menggunakan Kirby-Bauer metode disc diffusion. Hasil penelitian ini menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan. Rerata zona hambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans pada obat kumur nanopropolis 10% adalah 0 mm (tidak membentuk zona hambat), sedangkan zona hambat yang dibentuk oleh Povidone iodine 1% adalah 6,3 mm, akuades dan obat kumur propolis di pasaran adalah 0 mm (tidak membentuk zona hambat). Kesimpulan dari penelitian ini adalah obat kumur nanopropolis dan obat kumur propolis tidak efektif dalam menghambat antibakteri Streptococcus mutans.

Referensi

Fatmawati, D. W. A., 2015, ‘Hubungan biofilm Streptococcus mutans terhadap resiko terjadinya karies gigi’, STOMATOGNATIC-Jurnal Kedokteran Gigi, 8(3) : 127–130.

Kemenkes RI. Laporan Nasional Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Indonesia tahun 2018. Riset Kesehatan Dasar 2018; 2018. 179-342

Gani, B.A., Tanzil, A., Mangundjaja, S., 2006, Aspek Molekuler Sifat Virulensi Streptococcus mutans. Journal of International Dental and Medical Research, 13(2): 107-114.

Kasuma, Nila., 2016, Plak Gigi. Padang : Andalas University Press Kurniawati, D., 2011, Uji Aktivitas Antibakteri Propolis Trigona Spp. Asal Bukit Tinggi pada Tikus Putih Sprague-Dawle, Jurnal Progres Kimia Sains, 1(1), p. 210546.

Zulfan, (2014). Pengaruh Maloklusi terhadap Kesehatan Mulut pada Remaja di Sekolah Menengah Atas. Jurnal Ortodonti Indonesia, 3(2), pp.123-130.

Sukontapatipark, W., el-Agroudi, M. A., Atkinson, D. R., Van Noort, R., & Worthington, H. V. (2001). Microleakage and bond strength of resin-modified glass- ionomer cement lining materials. American Journal of Dentistry, 14(3), 163-167.

Betadion, R., Seno P., Teguh, W., 2014, Daya antibakteri obat kumur chlorhexidine, povidone iodine, fluoride suplementasi zinc terhadap, Streptococcus mutans dan Porphyromonas gingivalis, 47(4) : 211-214.

Farah CS, Mclntosh L, McCullough MJ. Mouthwashes. Australian Prescriber. 2009; 31 (6):162-164.

Chalid, M., 2012, Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Propolis Trigona Sp Asal Cibubur Menggunakan Metode DPPH (1,1-Diphenyl-2 Picrylhydrazil).

Dewangga, Y., 2014, Pengaruh Berkumur Dengan Propolis Konsentrasi 5%, 10%, & 15% Dalam Menghambat Terbentuknya Plak Gigi Pada Mahasiswa Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah Surakarta Angkatan 2010.

Agustina, A.,Heryumani, S. & Cendrawasih, F., 2018, Pengaruh Obat Kumur Propolis Terhadap Jumlah Bakteri Streptococcus Mutans Dan Lactobacillus Pada Pemakai Alat Ortodonti Cekat, 9(1) : 1-5.

Hasan Afrouzan,, Amirinia, C., Mirhadi, S., Ebadollahi, A., Vaseji, N., & Tahmasbi, G. (2012). Evaluation of antimicrobial activity of propolis and nanopropolis against Staphylococcus aureus and Candida albicans. African Journal of Microbiology Research, 6, 421-425. doi:10.5897/AJMR11.1183.

Seven, I., Baykalir, B. G., Mutlu, S. I. & Salem, A. Z. M., 2018, Nanotechnology and nano-propolis in animal production and health: an overview.

Budijanto, 2013. "Penggunaan Rumus Federer dalam Perhitungan Pengulangan Eksperimental". Jurnal Statistik dan Penelitian Eksperimental, 15(2), pp. 123-130.

Kurniasari, D., & Atun, S. (2017). Pembuatan dan Karakterisasi Nanopartikel Ekstrak Etanol Daun Salam (Syzygium polyanthum) pada Berbagai Variasi Komposisi Kitosan dengan Metode Gelasi Ionik. Journal of Pharmaceutical Science and Clinical Research, 1(3), 29-33.

Prasetyorini, A. E., Zainal Hasan, & Rofiqoh Siregar. (2022). Penerapan teknologi nanopartikel propolis Trigona spp asal Bogor sebagai antibakteri Escherichia coli secara in-vitro. Ekologia: Jurnal Ilmiah Ilmu Dasar dan Lingkungan Hidup, 11(1), 237. doi:10.33751/ekol.v11i1.237.

Sabir, A., Tabbu, C.R., Agustiono, P., & Sosroseno, W. (2005). Histological analysis of rat dental pulp tissue capped with propolis. Journal of Oral Science, 47(3), 135-138.

Salatino, A., Teixeira, Érica. W., Negri, G. & Message, D., 2005, ‘Origin and chemical variation of Brazilian propolis’, Evidence-based Complementary and Alternative Medicine, 2(1), h. 33–38. doi: 10.1093/ecam/neh060.

Milah, N., Bintari, S. H. & Mustikaningtyas, D., 2016, ‘Pengaruh konsentrasi antibakteri propolis terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus pyogenes secara in vitro’, Life Science, 5(2), h. 95–99.

Goy, R. C., Morais, S. T. B. & Assis, O. B. G., 2016, ‘Evaluation of the antimicrobial activity of chitosan and its quaternized derivative on E. Coli and S. aureus growth

Rohde, M., 2019, The Gram-Positive Bacterial Cell Wall, Microbiology Spectrum. doi: 10.1128/microbiolspec.gpp3-0044-2018. Rowe, R. C.,

Purwanti, E., 2007, ‘Senyawa bioaktif tanaman sereh (Cymbopogon nardus) ekstrak kloroform dan etanol serta pengaruhnya terhadap mikroorganisme penyebab diare.’, Jurusan Pendidikan Biologi. Fakultas Pendidikan Biologi dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Malang.

Adawiyah, L., Diarti, M. W. & Tatontos, E. Y., 2020, ‘Pengaruh Lama Waktu Inkubasi Terhadap Morfologi Bakteri Neisseria gonorrhoeae’, Jurnal Kesehatan Poltekkes Kemenkes Ri Pangkalpinang, 7(2), h. 36. doi: 10.32922/jkp.v7i2.83.

Magani, A. K., Tallei, T. E. & Kolondam, B. J., 2020, ‘Uji Antibakteri Nanopartikel Kitosan terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli.’, Jurnal Bios Logos, 10(1), h. 7. doi: 10.35799/jbl.10.1.2020.27978.

Swenson, J. M., Tenover, F. C. & Group, C. D. S., 2005, ‘Results of disk diffusion testing with cefoxitin correlate with presence of mecA in Staphylococcus spp’, Journal of clinical microbiology, 43(8), h. 3818– 3823. doi: 10.1128/JCM.43.8.3818-3823.2005.

Unduhan

Diterbitkan

2025-01-07