HUBUNGAN POSISI KERJA MAHASISWA PROFESI DENGAN GANGGUAN MUSKULOSKELETAL DI RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT SARASWATI DENPASAR
Kata Kunci:
Gangguan muskuloskletal, mahasiswa profesi kedokteran gigi, posisi kerjaAbstrak
Pendahuluan: Gangguan muskuloskletal atau musculoskeletal disoders (MSDs) merupakan suatu gangguan yang terjadi pada otot, sendi, tendon, saraf perifer, diskus invertebralis, dan sistem vaskularisasi yang dapat berkembang menjadi kronis jika dalam kurun waktu yang lama atau bertahap. Gangguan muskuloskletal ini dapat disebabkan jika seseorang tidak menerapkan sikap atau posisi yang sesuai dengan ergonomi. Gangguan muskuloskletal sering muncul pada praktisi kesehatan yang diakibatkan oleh posisi kerja yang tidak ergonomis. Salah satu praktisi keseahatan yang rentan menderita gangguan muskuloskletal adalah dokter gigi.
Metode: Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan posisi kerja mahasiswa profesi dengan gangguan muskuloskletal di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Saraswati Denpasar. Penelitian ini menggunakan desain analitic observasional menggunakan pendekatan cross sectional dengan 80 responden menggunalan kuesioner Nordic Body Map.
Hasil: Hasil penelitian didapatkan 80% posisi kerja jam 8, 46,2% mengalami gangguan muskuloskletal resiko rendah, dan hasil analisis bivariat dengan Uji korelasi Pearson menunjukkan hubungan yang bermakna antara posisi kerja mahasiswa profesi dengan gangguan muskuloskletal (p=0,036).
Kesimpulan: Dengan hasil ini diharapkan mahasiswa profesi bekerja dengan posisi ergonomis untuk mengurangi menderita gangguan muskuloskletal.
Kata Kunci: ,