Gambaran Tingkat Pengetahuan Tentang Stomatitis Aftosa Rekuren (SAR) Pada Siswa SMAN 1 Gianyar
Kata Kunci:
Pengetahuan, SAR, SMAN 1 GianyarAbstrak
Latar Belakang: Kesehatan rongga mulut akan berpengaruh terhadap kesehatan tubuh secara keseluruhan, karena mulut merupakan gerbang dari masuknya nutrisi melalui makanan dan minuman sebagai sumber energi untuk melakukan aktivitas. Salah satu yang paling sering ditemukan pada rongga mulut adalah lesi ulserasi, yaitu diantaranya stomatitis aftosa rekuren (SAR). Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan mengenai stomatitis aftosa rekuren (SAR) pada siswa SMAN 1 Gianyar.
Metodologi: Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kuantitatif observational analitik dengan pendekatan cross sectional study. Penelitian ini dilakukan di SMAN 1 Gianyar dengan responden sebanyak 230 orang. Teknik pengambilan sampling menggunakan simple random sampling. Instrumen penelitian yang diguankan adalah kuesioner yang memuat pertanyaan terkait variable penelitian. Analisis data pada penelitian ini akan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan persentase. Data penelitian diolah secara komputerisasi menggunakan analisis univariate yang dilakukan untuk mengetahui tingkat pengetahuan mengenai stomatitis aftosa rekuren (SAR) pada siswa kelas 10 dan 11 di SMAN 1 Gianyar. Hasil Penelitian:
Hasil dari penelitian ini yaitu sebanyak 53,5% responden memiliki tingkat pengetahuan dengan kategori sangat baik, 46,1% responden dengan kategori baik, dan 4% responden dengan kategori cukup. Kesimpulan: Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pengetahuan siswa SMAN 1 Gianyar mengenai SAR sudah tergolong baik.
Referensi
Glick, Michael., Greenberg, M., Peter B. Lockhart, Stephen J. Challacombe, Introduction to Oral Medicine and Oral Diagnosis: Patient Evaluation in Burket’s Oral Medicine (Diagnosis and Treatment) 13th edition. BC Decker Inc: Ontari; 2021. p. 1-16.
Queiroz, S. I. M. L., da Silva, M. V. A., de Medeiros, A. M. C., de Oliveira, P. T., Gurgel, B. C. de V., & da Silveira, É. J. D. Recurrent aphthous ulceration: An epidemiological study of etiological factors, treatment and differential diagnosis. Anais Brasileiros de Dermatologia, 2018. 93(3), 341–346.
Chiang, C. P., Yu-Fong Chang, J., Wang, Y. P., Wu, Y. H., Wu, Y. C., & Sun, A. Recurrent aphthous stomatitis – Etiology, serum autoantibodies, anemia, hematinic deficiencies, and management. In Journal of the Formosan Medical Association. 2019. (Vol. 118, Issue 9, pp. 1279–1289). Elsevier B.V.
Ulfa, Ana F., M. B. Salim. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Oral Hygiene (Kebersihan Mulut) dengan Kejadian Stomatitis pada Bayi. Jurnal EduHealth, (2015) vol. 5, no. 1
Mersil, S., Maharani, K., & Andjani, A. Gambaran Pengetahuan Tentang Stomatitis Aftosa Rekuren (Sar) Pada Mahasiswa Program Profesi Fkg Updm(B) Angkatan 2020. Mderj, (2021). 1 (1), 36–48.
Akintoye, S., Greenberg, M. Recurrent Aphtous Stomatitis. Dent Clin North Am. 2014 April; 58(2): 281–297.
Scully, C., & Porter, S. Oral mucosal disease: Recurrent aphthous stomatitis. British Journal of Oral and Maxillofacial Surgery, 2008. 46(3), 198–206.
Tarakji, B., Gazal, G., Ali Al-Maweri, S., Nasser Azzeghaiby, S., & Alaizari, N. Conflicts of Interest: None Source of Support: Nil Guideline for the Diagnosis and Treatment of Recurrent Aphthous Stomatitis for Dental Practitioners. In Journal of International Oral Health (2015) (Vol. 7, Issue 5).
Bescos. Effects of Chlorhexidine Mouthwash on The Oral Microbiome. Scientific Reports, (2020). 10, pp. 5254