PERBANDINGAN EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK KUNYIT (Curcuma domestica) DAN JAHE MERAH (Zingiber officinale var. rubrum) TERHADAP BAKTERI Streptococcus mutans PENYEBAB KARIES GIGI SECARA IN VITRO
Kata Kunci:
antibakteri, ekstrak jahe merah (Zingiber officinale var. rubrum), karies gigi, ekstrak kunyit (Curcuma domestica), Streptococcus mutansAbstrak
Pendahuluan: Karies gigi disebabkan oleh biofilm atau plak gigi, Streptococcus mutans menjadi bakteri utama penyebabnya. Dalam kedokteran gigi, penggunaan obat kumur klorheksidine glukonat 0,2% merupakan gold standard zat antimikroba bagi rongga mulut. Klorhesidine glukonat 0,2% memiliki banyak efek samping dalam penggunaannya seperti mengakibatkan perubahan warna gigi, perubahan warna pada beberapa bahan restorasi, perubahan warna pada dorsum lidah, ulserasi mukosa mulut dan parasthesia. Rimpang kunyit (Curcuma domestica) dan jahe merah (Zingiber officinale var. rubrum) dari famili Zingiberaceae memiliki potensi sebagai bahan antibakteri berdasarkan kandungan senyawa aktifnya yang dapat dijadikan alternatif sebagai obat herbal. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi perbandingan efektivitas antibakteri ekstrak kunyit (Curcuma domestica) dan jahe merah (Zingiber officinale var. rubrum) terhadap Streptococcus mutans secara in vitro dengan konsentrasi 50%, 75%, dan 100%. Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental laboratorium secara in vitro dengan post test only control group dengan metode difusi untuk menentukan sensitivitas ekstrak kunyit (Curcuma domestica) dan jahe merah (Zingiber officinale var. rubrum) terhadap bakteri Streptococcus mutans dengan konsentrasi 50%, 75%, dan 100%. Hasil Penelitian: Hasil penelitian ini menunjukkan ekstrak rimpang kunyit (Curcuma domestica) dengan konsentrasi 50%, 75%, dan 100% memiliki rerata diameter zona hambat sebesar 11,45 mm, 12,68 mm, dan 16,75 mm, sedangkan ekstrak jahe merah (Zingiber officinale var. rubrum) memiliki rerata diameter zona hambat sebesar 9,95 mm, 12,03 mm, dan 14,95 mm. Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian, ekstrak kunyit (Curcuma domestica) dan jahe merah (Zingiber officinale var. rubrum) dengan konsentrasi 50%, 75%, 100% mampu menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans. Dalam penelitian ini, efektivitas yang paling baik dalam menghambat pertumbuhan Streptococcus mutans adalah ekstrak kunyit (Curcuma domestica) dengan konsentrasi 100%.
Referensi
Riskesdas (2018). Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar. Kementerian Kesehatan RI.
Pitts, N. B., Baez, R. J., Diaz-Guillory, C., Donly, K. J., Feldens, C. A., McGrath, C., & Twetman, S. (2019). Early childhood caries: IAPD Bangkok declaration. Journal of dentistry for children (Chicago, Ill.), 86(2), 72.
Tahmourespour, A., Kermanshahi, R. K., Salehi, R., & Pero, N. G. (2010). Biofilm formation potential of oral streptococci in related to some carbohydrate substrates. African Journal of Microbiology Research, 4(11), 1051-1056.
Pratiwi, R. (2005). Perbedaan daya hambat terhadap Streptococcus mutans dari beberapa pasta gigi yang mengandung herbal (The difference of inhibition zones toward Streptococcus mutans among several herbal toothpaste). Dental Journal (Majalah Kedokteran Gigi), 38(2), 64-67.
BPOM, RI. (2019). Peraturan Badan Pengawas Obat Dan Makanan Nomor 32 Tahun 2019 Tentang Persyaratan Keamanan Dan Mutu Obat Tradisional. Bpom Ri.
Batubara, I., Yunita, D., & Suparto, I. H. (2019). Antibacterial and biofilm degradation activity of extract from steam distillation residue of Zingiberaceae leaves against Streptococcus mutans. Journal of the Indonesian Chemical Society, 2(1), 4247.
Kumara, I. N. C., Pradnyani, I. G. A. S., & Sidiarta, I. G. A. F. N. (2019). Uji efektivitas ekstrak kunyit (Curcuma longa) terhadap daya hambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans. Intisari Sains Medis, 10(3).
Fissy, O. N., Sarim, R., & Pratiwi, L. I. Z. A. (2013). Efektivitas gel anti jerawat ekstrak etanol rimpang jahe merah (Zingiber officinale Rosc. Var. Rubrum) terhadap Propionibacterium acnes dan Staphylococcus epidermidis. Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia, 12(2), 194-201.
Sholikhati, A., Kurnia, S. D., & Farikhah, L. (2023). Senyawa Fitokimia dan Aktivitas Farmakologis pada Jahe Merah (Zingiber officinale var. Rubrum). In Prosiding University Research Colloquium (pp. 82-94).
Parwani, S. R., Parwani, R. N., Chitnis, P. J., Dadlani, H. P., & Prasad, S. V. S. (2013). Comparative evaluation of anti-plaque efficacy of herbal and 0.2% chlorhexidine gluconate mouthwash in a 4-day plaque re-growth study. Journal of Indian society of Periodontology, 17(1), 72.
Hartawan, E.Y., (2012). Sejuta Khasiat Lidah Buaya. ke-1. Pustaka Dian