INOVASI PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH KEPULAUAN MARITIM DI MALUKU UTARA (KOTA TERNATE-KOTA TIDORE KEPULAUAN)

Authors

  • Windya Dirgantari Kajian Pengembangan Perkotaan, Sekolah Kajian Stratejik dan Global, Universitas Indonesia, Jakarta
  • Lita Sari Barus Kajian Pengembangan Perkotaan, Sekolah Kajian Stratejik dan Global, Universitas Indonesia, Jakarta

Keywords:

Maritim, Inovasi infrastruktur, Ternate

Abstract

Provinsi Maluku Utara dengan ibukota Sofifi merupakan wilayah kepulauan di Indonesia yang memiliki luas wilayah daratan lebih kecil dari luas wilayah perairan. Kota Ternate diamanatkan sebagai Pusat Kegiatan Nasional dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional. Provinsi Maluku Utara juga dilewati oleh jalur ALKI III sehingga memiliki potensi yang strategis dalam bidang perekonomian, pariwisata, sosial, budaya dan politik. Terdapat 4 aspek fokus yang harus diperhatikan dalam mengembangkan pembangunan wilayah yang berbasis kemaritiman, yaitu (1) Sumber Daya Manusia, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Budaya Maritim; (2) Kedaulatan maritim; (3) Sumber Daya Alam dan Jasa; dan (4) Infrastruktur. Saat ini perkembangan kota di provinsi ini hanya terjadi di Kota Ternate yang merupakan pintu gerbang masuknya Maluku Utara. Inovasi pengembangan infrastruktur di Kota Ternate dan Tidore Kepulauan (Kota Sofifi dan Pulau Tidore) dibutuhkan untuk mencegah terjadinya perkembangan wilayah yang tidak merata dan penurunan kualitas pemanfaatan ruang. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana melakukan pemerataan pengembangan infrastruktur wilayah Provinsi Maluku Utara. Metode yang dilakukan dalam penulisan ini adalah dengan menggunakan pendekatan studi literatur dan analisis data sekunder. Hasil dari penulisan ini adalah pemerataan pengembangan wilayah Provinsi Maluku Utara dilakukan dengan meningkatkan potensi yang ada di setiap wilayah dengan merumuskan konsep kota masa depan yang ramah terhadap publik dan lingkungan. Kota Ternate dikembangkan sebagai pusat perdagangan, Kota Sofifi sebagai pusat perdagangan dan pemerintahan serta Pulau Tidore sebagai pusat pariwisata. Integrasi antara pengembangan wilayah juga dilakukan dengan inovasi infrastruktur pendukung ke wilayah lain di sekitarnya yang sangat dibutuhkan sebagai trigger pengembangan aktivitas perekonomian

Downloads

Published

2021-09-30