TY - JOUR AU - Juliadi, Debby AU - Agustini, Ni Putu Dewi PY - 2019/09/30 Y2 - 2024/03/29 TI - EKSTRAK KUERSETIN KULIT UMBI BAWANG MERAH (Allium Cepa L.) KINTAMANI SEBAGAI KRIM ANTIINFLAMASI PADA MENCIT PUTIH JANTAN Mus Musculus DENGAN METODE Hot Plate JF - Jurnal Ilmiah Medicamento JA - JINTO VL - 5 IS - 2 SE - Original Articles DO - 10.36733/medicamento.v5i2.496 UR - https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/Medicamento/article/view/496 SP - AB - <p>Inflamasi atau radang merupakan reaksi lokal jaringan terhadap infeksi atau cedera dan melibatkan lebih banyak mediator. Inflamasi memiliki angka kejadian yang cukup tinggi, dimana inflamasi dapat disebabkan oleh trauma fisik, infeksi maupun reaksi antigen dari suatu penyakit. Salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai antiinflamasi adalah bawang merah (<em>Allium cepa L</em>.). Bawang merah memiliki kandungan senyawa flavonoid yaitu kuarsetin yang diyakini dapat digunakan sebagai antiinflamasi. Ekstraksi dilakukan secara maserasi mengunakan pelarut etanol 96%, lalu ekstrak diformulasikan menjadi krim M/A dan dievaluasi mutu fisik meliputi uji organoleptis, uji homogenitas, uji pH, uji daya sebar, uji daya lekat dan uji stabilitas pada hari 1 sampai minggu ke 6. Hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa formula krim&nbsp; ekstrak kulit umbi bawang merah (<em>Allium cepa</em> L) dengan konsentrasi ekstrak 160 lebih baik dibandingkan formula dengan konsentrasi ekstrak 0,32% dilihat dari perbedaan hasil uji daya lekat dan daya sebar yang dihasilkan oleh formula 1 lebih baik. Krim dengan konsentrasi zat aktif&nbsp; 0,16%&nbsp; memiliki mutu fisik yang stabil dalam penyimpanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas antiinflamasi krim ekstrak kulit bawang merah dan untuk mengetahui konsentrasi krim ekstrak kulit bawang merah yang memiliki aktivitas antiinflamasi pada mencit putih jantan menggunakan metode rangsang panas dengan alat <em>hot-plate</em> dan metode induksi karagenan 1% pada telapak kaki mencit. Pada penelitian ini digunakan hewan coba berupa mencit jantan yang dibagi menjadi empat kelompok masing-masing terdiri dari enam ekor mencit. Kelompok A sebagai kontrol negatif diberi basis krim, kelompok B sebagai kontrol positif diberi emulgel Voltaren (Natrium diklofenak), kelompok C sebagai kelompok uji diberi krim ekstrak kulit bawang merah konsentrasi 0,16%, kelompok D sebagai kelompok uji diberi krim ekstrak kulit bawang merah konsentrasi 0,32%. Pengukuran volume inflamasi dilakukan selama 5 jam dengan interval 60 menit. Pengukuran daya antiinflamasi dilakukan dengan menggunakan Plastimometer. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa krim ekstrak kulit bawang merah konsentrasi 0,16% dan 0,32% memiliki efek antiinflamasi pada mencit yang diinduksi karagenan dengan krim ekstrak kulit umbi bawang merah konsentrasi 0,32% memiliki efek antiinflamasi yang lebih tinggi dibandingkan krim ekstrak kulit umbi bawang merah konsentrasi 0,16%.</p> ER -